Ciri Perekonomian secara Spatial di Sulawesi Selatan

81 menyumbang sekitar 4.64 persen dari total nilai tambah pertanian di Indonesia. Gambaran ini menunjukkan bahwa peranan pertanian Sulawesi Selatan terhadap pertanian secara regional dan nasional, lebih tinggi dibandingkan peranan provinsi lain yang ada di Pulau Sulawesi, KTI maupun secara nasional. Hanya saja bahwa kontribusi sektor pertanian Sulawesi Selatan di Pulau Sulawesi dan KTI dalam 10 tahun terakhir menunjukkan trend penurunan, sedangkan secara nasional, trend penurunan tersebut terjadi baru pada lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan sektor pertanian di provinsi lain di Indonesia dalam lima tahun terakhir lebih tinggi dibandingkan perkembangan pertanian Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk sektor industri pengolahan menunjukkan bahwa, secara nasional industri pengolahan Sulawesi Selatan memberikan kontribusi yang sangat kecil secara nasional yakni rata-rata sekitar 0.98 persen per tahun. Akan tetapi dalam peta ekonomi wilayah di Pulau Sulawesi dan KTI, Sulawesi selatan memberi peran yang cukup signifikan terhadap sektor ini yakni 22.16 persen nilai tambah industri pengolahan di KTI disumbangkan oleh industri pengolahan Sulawesi Selatan. Bahkan untuk perekonomian Pulau Sulawesi, sektor industri pengolahan Sulawesi Selatan memberikan kontribusi sekitar 63.75 persen. Perkembangan peranan industri pengolahan sulawesi Selatan terhadap sektor serupa secara regional dan nasional, juga menujukkan trend yang meningkat, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan industri pengolahan Sulawesi Selatan rata- rata lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.

5.1.3. Ciri Perekonomian secara Spatial di Sulawesi Selatan

Walaupun secara rata-rata Sulawesi Selatan masih konsisten dengan ciri agrarisnya, yang terlihat dari masih dominannya kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB Sulawesi Selatan hingga tahun 2004, namun kondisi demikian tidak berlaku untuk semua daerah kabupatenkota di Sulawesi Selatan. Adanya perbedaan struktur PDRB setiap daerah disebabkan oleh beberap faktor seperti perbedaan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusua, sumberdya teknologi serta infrastruktur yang ada pada setiap kabupaten-kota. 82 Berdasarkan klasifikasi 3 sektor yakni pertanian, industri industri pengolahan, pertambangan, listrik dan bangunan dan sektor jasa perdagangan, angkutan, Bank dan jasa lainnya, maka terdapat beberapa daerah, yang dalam struktur PDRB nya tidak didominasi oleh sektor sektor pertanian yakni Pangkep, Luwu Timur, Makassar, Pare-pare, Palopo dan Selayar. Dua daerah pertama merupakan daerah yang bercirikan industri utamanya industri pengolahan dan pertambangan, sedangkan empat daerah berikutnya bercirikan sektor jasa. Secara akumulatif daerah yang beciri industri memberikan kontribusi terhadap perekonomian Sulawesi Selatan sebesar 14.93 persen sedangkan daerah yang berciri pertanian, secara akumulasi dari memberi kontribusi sekitar 47.70 persen, dan daerah yang berciri jasa memberi kontribusi sekitar 30.09 persen. Tabel 5 Indikator ekonomi kabupatenkota di Sulawesi Selatan berdasarkan ciri ekonomi daerah, tahun 2001-2004 Struktur PDRB KabKota 2004 Pertumb. Ekonomi No. Kabupaten Kota Pertanian Industri Jasa Ciri Ekonomi Share Thdp PDRB Sul- Sel, Thn 2004 PDRBKap Rp., Thn 2004 Rata2 01-04 STDev 01-04 1 Pangkep 18.29 64.10 17.61 4.72 7,916,742 6.09 4.8755 2 Luwu Timur 12.38 84.37 3.25 Industri Rata2 PDRBKp=14.42 Jt Pert = 8.73 STDev = 5.33 Kontrib.=14.93 10.21 20,931,900 5.37 5.7854 3 Maros 43.75 25.14 31.10 2.29 3,720,453 3.48 1.0535 4 Wajo 42.90 17.15 39.95 4.59 5,587,557 2.63 2.0136 5 Takalar 46.76 16.32 36.92 1.75 3,519,539 4.72 1.1464 6 Barru 49.22 12.37 38.42 1.41 4,410,080 5.27 0.8105 7 Soppeng 51.03 13.76 35.21 2.33 4,947,317 4.11 1.2637 8 Sidrap 52.21 15.34 32.45 2.78 5,196,097 4.87 1.3683 9 Enrekang 53.51 10.05 36.44 1.46 4,068,954 4.89 0.7316 10 Bone 55.83 15.00 29.16 5.93 4,336,948 4.27 1.4783 11 Sinjai 61.99 6.17 31.84 2.03 4,892,870 4.82 0.6868 12 Luwu Utara 78.03 3.97 18.01 2.61 4,236,821 3.43 1.6249 13 Pinrang 66.39 9.17 24.44 4.80 6,603,831 5.15 0.7890 14 Luwu 63.32 16.77 19.91 3.15 5,031,524 6.12 0.2975 15 Bantaeng 61.10 9.46 29.44 1.40 4,172,136 4.64 0.9401 16 Bulukumba 59.48 8.81 31.71 3.26 4,127,081 3.73 0.8150 17 Jpneponto 57.10 9.17 33.73 1.83 2,900,030 3.28 0.9076 18 Tator 51.61 9.11 39.28 2.60 2,855,028 3.50 0.8279 19 Gowa 51.29 8.82 39.89 Pertanian Rata-Rata : PDRBKap=4.33 Jt Pertumb = 4.28 STDev = 1.01 Kontribus i = 47.7 3.47 3,228,184 4.88 0.8402 20 Pare-pare 8.19 13.49 78.32 1.35 5,936,172 4.98 1.4017 21 Makassar 1.00 33.09 65.91 26.26 11,222,816 8.30 1.4062 22 Palopo 37.89 13.00 49.12 1.64 6,293,983 8.07 2.3152 23 Selayar 41.89 13.55 44.56 Jasa Rata-rata : PDRBKap=6.85 Jt Pertumb = 7.60 STDev = 1.43 Kontribusi =30.1 0.85 3,956,809 3.84 0.6000 Sulawesi Selatan 5,746,545

4.92 0.5464