68
4.7. Definisi Operasional
Berbagai pengertian dan definisi operasional yang digunakan dalam meneliti pasar tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan adalah
sebagai berikut : 1.
Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk Sulawesi Selatan yang berumur 15 tahun keatas yang melakukan pekerjaan dengan tujuan memperoleh
nafkah atau membantu memperoleh nafkah paling sedikit satu jam secara terus menerus selama seminggu yang lalu orang
2. Angkatan kerja adalah jumlah penduduk Sulawesi Selatan yang berumur 15
tahun keatas yang bekerja dan tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan orang
3. Pengangguran adalah jumlah penduduk Sulawesi Selatan yang berumur 15
tahun keatas yang tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan, bersedia bekerjamenerima pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan selama
seminggu yang lalu orang 4.
Upah riil adala h rata-rata upahgaji yang diterima pekerja selama sebulan yang lalu dibagi dengan indeks harga konsumen IHK : Tahun 2000 =100
Rpbulan 5.
Produktivitas tenaga kerja sektoral adalah nilai tambah bruto sektoral dibagi dengan jumlah tenaga kerja sektoral Rporang
6. PDRB adalah produk domestik regional bruto Sulawesi Selatan menurut
penggunaannya yang terdiri dari konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, pertambahan barang modal, perubahan stok, dan ekspor yang
dikurangi impor juta Rupiah 7.
Sektor pertanian adalah mencakup pengertian pertanian dalam arti luas yang terdiri sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan,
kehutanan dan perikanan 8.
Sektor industri adalah sektor industri pengolahan 9.
Sektor lainnya mencakup sektor pertambangan dan galian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, sektor
angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Profil Perekonomian Sulawesi Selatan 5.1.1. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan
Pertumbuhan ekonomi sering diartikan sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis
barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Dengan pengertian ini, maka pertumbuhan ekonomi, selain mencirikan berkembangnya berbagai sektor-sektor
usaha dan perluasan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi juga mencirikan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum. Menurut Mankiw 2003,
bahwa para ekonom menggunakan data Produk Domestic Bruto PDB atau PDRB, untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Karena data tersebut selain
mengukur jumlah output barang dan jasa total suatu daerah, juga mengukur pendapatan total setiap orang dalam perekonomian. Karena itu, dalam tulisan ini
pertumbuhan ekonomi tidak lain adalah pertumbuhan PDRB itu sendiri. Dengan mengamati kinerja pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan secara
runtun waktu dari tahun 1985 – 2004, tampak bahwa dalam dua dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan sebenarnya mencatat suatu kinerja yang
tidak terlalu buruk. Selama periode ini perekonomian Sulawesi Selatan rata-rata tumbuh sekitar 5.88 persen per tahun. Kinerja pertumbuhan ekonomi ini, lebih
tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sekitar 4.70 persen per tahun dalam periode yang sama, demikian pula lebih tinggi dari rata-
rata pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia KTI yang tumbuh sekitar 5.25 persen pertahun dala m kurun waktu tersebut Tabel 2