Mode l Perumbuhan Solow

25 seperti itu hanya dapat terjadi pada titik 0 atau B. Ketika 0 menandai tidak adanya output zero output, keseimbangan pada B juga tidak masuk akal implausible karena berada di luar F. Jika tabungan berada di bawah investasi yang diperlukan, ekonomi akan bergerak ke arah keseimbangan lain pada 0, yang tidak masuk akal. Model Harrod-Domar menyiratkan bahwa proses pertumbuhan pasti tidak stabil secara terus menerus chronically, tetapi dalam pengalaman kita seperti crises tidaklah endemik walaupun pertumbuhan tenaga kerja dan modal berjalan pada tingkat yang sungguh berbeda.

2.2.4. Mode l Perumbuhan Solow

Model pertumbuhan neoklasikal pertama dirumuskan oleh Solow pada tahun 1950an. Model ini menekankan bahwa banyak input dapat dengan bebas disubstitusikan satu sama lain dalam suatu fungsi produksi untuk meningkatkan output. Persediaan secara relatif dari faktor- faktor akan berubah bersama pertumbuhan ekonomi yang mendorong ke arah suatu perubahan dalam harga relatifnnya. Sebagai reaksi, produsen mensubstitusi antara berbagai input. Jadi ratio KL dianggap tidak konstan dalam model neoklasikal. Model neoklasikal Solow terdiri dari unsur- unsur berikut . , L K F Y = Sumber : Kasliwal, 1995 Gambar 6 Model Harrod-Domar 26 Fungsi produksi menggambarkan kondisi penawaran supply, di mana output adalah suatu fungsi dari berbagai input. Fungsi ini mempunyai produksi marginal MP yang menurun diminishing dari tiap faktor produksinya dX , 2 2 F d dX dF di mana X mewakili masing- masing faktor K, L Terlihat bahwa keduanya tenaga kerja dan modal dapat digunakan untuk menghasilkan output. Jika tenaga kerja menjadi berlimpah, teknik produksi berubah untuk menggunakan lebih banyak tenaga kerja dalam hubungan dengan penggunaa modal. Model neoklasikal menekankan bahwa kemampuan memsubstitusi substitutability faktor berlangsung dalam merespon perubahan harga factor relatif, Pk PL. Model pertumbuhan neoklasikal membuat asumsi bahwa tingkat pertumbuhan tenaga kerja L ditentukan secara exogenous. Jika persediaan modal tumbuh pada tingkat yang lebih cepat, ratio KL akan cenderung meningkat. Tetapi ketika peningkatan jumlah modal yang digunakan oleh masing- masing pekerja, produk marjinal modal akan menurun. Sebagai konsekwensinya pertumbuhan output akan lambat, dan akumulasi modal juga akan merosot. Suatu implikasi penting dari Model Solow adalah bahwa dengan mengabaikan tingka tabungan, pertumbuhan output pada akhirnya akan hanya sama tingkat pertumbuhan tenaga kerja. Pendapatan per kapita akan tetap konstan seperti akan ratio KL. Ini adalah suatu kondisi pertumbuhan yang mapan steady state di mana K dan L tumbuh pada tingkat yang sama. Y L K ˆ ˆ ˆ = = Gambar-7 menggambarkan elemen-elemen proses pertumbuhan itu. Sumbu datar merupakan ratio KL sebagai k. Pada sumbu yang lain dilukiskan bagaimana output per kapita YL bereaksi dengan perubahan k. Ketika intensitas modal meningkat, output tumbuh, tetapi pada tingkat yang semakin menurun karena kemerosotan MP K . Pertumbuhan tabungan juga lambat, seperti ditunjukkan oleh garis putus-putus. Garis ini ditarik di bawah output pada suatu proporsi tertentu yang menjadi tingkat tabunga n s. Garis ke tiga, yang lurus, ditarik untuk menunjukkan kenaikan K yang diperlukan untuk menjaga ratio KL yang konstan. Pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan sampai pada titik B, di mana tingkatan 27 tabungan sama dengan tingkat investasi, kondisi ini dis ebutkannya sebagai kondisi mapan steady state. Pertumbuhan kondisi mapan steady state berlanjut tanpa pengangguran baik K ataupun L karena pemakaian dari faktor ini melakukan penyesuaian dengan lebih ketat, karena itu pertumbuhan stabil memungkinkan dalam model Solow. Pada pertumbuhan kondisi mapan steady state growth, k = L sehingga ratio KL stabil. Ratio ini disebut teknik produksi. Penggunaan teknik berubah sebagai respon atas perubahan endogin dalam harga faktor relatif, yang, pada gilirannya, mencerminkan perubahan kelangkaan relatif faktor itu. Sekalipun begitu model neoklasikal mempunyai suatu implikasi yang tidak masuk akal implausible: Dengan mengabaikan tingkat seving, ekonomi pada akhirnya berada settle pada suatu tingkat pendapatan per kapita yang konstan . Sehingga peningkatan tingkat tabungan hanya akan mempercepat pertumbuhan yang bersipat sementara. Kesimpulan ini muncul karena semakin banyak akumulasi modal, percepatan menyebabkan produksi marjinal modal yang semakin menurun diminishing marginal product of capital. Model Solow menyiratkan pertumbuhan cepat hanya dalam kasus di mana persediaan modal kecil. Sementara data empiris menunjukkan bahwa bagi negara-negara termiskin justru memiliki pertumbuhan yang paling lambat pula. Sumber : Kasliwal, 1995 Gambar 7. Model pertumbuhan neoklasik 28 Model Solow telah dikritik seperti tidak sesuainya bagi konteks pembangunan karena didasarkan pada asumsi neoklasikal yang bersandar pada efisiensi pasar. Ahli ekonomi structuralist seperti Lance Taylor di MIT dan Hollis Chenery di Harvard menunjukkan berbagai kegagalan pasar yang terjadi di negara berkembang: 1 Harga tidak melakukan penyesuaian secara bebas, dan 2 agen ekonomi merespon secara lambat terhadap perubahan harga yang terjadi. Kegagalan pasar telah tersebar luas dan berkaitan dengan keterbatasan informasi, eksternalitas, skala peningkatan hasil yang semakin meningkat, dan cara alokasi yang tidak melalui pasar non-market, yang lebih muda diterapkan. Lebih lanjut, ketika pemerintah campurtangan, mereka sering menciptakan yang bahkan lebih penyimpangan. Apapun sumber kegagalan pasar mereka, hal itu pasti benar bahwa factor distorsi pasar dapat terjadi secara serius di negara berkembang. Barangkali yang paling kritis adalah ketidak sempurnaan pasar tenaga kerja tersebar luas di mana tenaga kerja menerima upahnya lebih besar dari upah pasar bebasnya. Model pertumbuhan neoklasikal juga dikritik pada penekanannya atas keseimbangan ketika pemakaian faktor diasumsikan untuk berubah secara perlahan dalam merespon perubahan harga faktor. Pada kenyataannya ketakseimbangan yang dinamis mungkin jauh lebih penting. Pertumbuhan ekonomi yang lebih masuk akal ditandai ketika proses kemajuan teknologi yang tersentak-sentak oleh adaptasi dan penemuan. Proses ini diatur terutama sekali oleh insentif innova tor dan usahawan, yang, pada gilirannya, merupakan suatu fungsi kendala yang melekat dalam kerangka kelembagaan masyarakat. Kemajuan teknologi dilukiskan sebagai pergeseran yang menaik dari keseluruhan fungsi produksi.

2.2.5. Model Pertumbuhan Endogenous