Spesifikasi Model METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data

adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau’ Undang- Undang No 7 Tahun 1996. Salah satu tujuan kebijakan perberasan dalam Inpres yang dikeluarkan pada periode waktu 2005-2009 yaitu meningkatkan ketahanan pangan. Pasal 46 huruf a UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, disebutkan dalam pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 Ketahanan Pangan, pemerintah menyelenggarakan, membina dan atau mengkordinasikan segala upaya atau kegiatan untuk mewujudkan cadangan pangan nasional. Selanjutnya Pasal 47 ayat 1 disebutkan bahwa cadangan pangan nasional adalah cadangan pangan pemerintah dan masyarakat. Cadangan pangan pemerintah ditetapkan secara berkala dengan memperhitungkan tingkat kebutuhan nyata pangan masyarakat dan ketersediaan pangan, serta mengantisipasi terjadinya kekurangan pangan dan atau keadaan darurat. Penjelasan Pasal 47 ayat 1 huruf a disebutkan dengan Cadangan pangan pemerintah merupakan cadangan pangan yang dikelola atau dikuasai pemerintah. Pada huruf b yang dimaksud dengan cadangan pangan masyarakat adalah cadangan pangan yang dikelola atau dikuasai oleh masyarakat, termasuk petani, koperasi, pedagang, dan industri rumah tangga. Peraturan Pemerintah RI Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan pada pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri danatau sumber lain. Ayat 4, cadangan pangan nasional adalah persediaan pangan di seluruh wilayah untuk konsumsi manusia, bahan baku industri, dan untuk menghadapi keadaan darurat. Ketahanan pangan tercermin pada ketersediaan pangan secara nyata, maka harus secara jelas dapat diketahui oleh masyarakat mengenai penyediaan pangan. Sumber penyediaan pangan berasal dari produksi dalam negeri, cadangan pangan dan pemasukan pangan. Pemasukan pangan dilakukan apabila produksi pangan dalam negeri dan cadangan pangan tidak mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Persediaan Beras Masyarakat dinyatakan dengan persamaan identitas residual hasil pengurangan dari produksi beras nasional dengan jumlah benih, susut dan penggunaan lainnya. QCBD = QBIT – QBLD ................................................................ 96 dimana: QCBD : Persediaan Beras Masyarakat 000 ton QBIT : Produksi Beras 000 ton QBLD : Beras untuk benih dan susut 000 ton

4.3.7 Jumlah Impor Beras

Instrumen kebijakan perberasan dalam Instruksi Presiden menyebutkan 1 menetapkan kebijakan ekspor dan impor beras dalam rangka menjaga kepentingan petani dan konsumen, dan 2 impor beras dapat dilakukan jika ketersediaan beras dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi cadangan beras pemerintah, danatau untuk menjaga stabilitas harga dalam negeri. Tirtosoediro 1968 menyebutkan bahwa ada kepentingan saling tarik menarik diantara kepentingan produsen dan konsumen, yaitu: 1 produsen beras menginginkan harga beras yang merangsang produksi, yang berarti tak mau ditekan, 2 konsumen beras, yang umumnya penduduk di kota, menginginkan harga beras yang rendah artinya sesuai dengan daya belinya, 3 produsen non beras turut mengeluh, kalau harga beras naik, dan 4 seluruh masyarakat menghendaki harga beras yang stabil. Kendala yang dihadapi dalam melakukan impor beras dalam rangka menjaga kepentingan konsumen yaitu nilai tukar rupiah dan harga beras dunia. Persamaan impor beras merupakan fungsi dari harga beras dunia, surplus beras, nilai tukar rupiah, dan harga beras pengecer. Persamaan struktural jumlah impor beras dirumuskan: QMBT t = c + c 1 HIBTRR t + c 2 EXRT t + c 3 HBRTR t + c 4 SDBI t + u 3 ………… 97 dimana: QMBT t : Jumlah Impor Beras 000 Ton HIBTRR t : Harga Beras Dunia RpKg SDBI t : Surplus Beras 000 ton EXRT t : Nilai Tukar Rupiah terhadap US RpUS HBRTRt : Harga Beras Pengecer RpKg tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan: c 1, c 2 0; c 3 0; dan c 4 ≠ 0

4.3.8 Jumlah Pengadaan Beras oleh Bulog

Jumlah pengadaan beras oleh Bulog merupakan fungsi dari harga gabah kering panen real, produksi beras, trend waktu dan jumlah pengadaan beras oleh Bulog bulan lalu. Persamaan struktural jumlah pengadaan beras oleh Bulog dirumuskan: QBBT t = d + d 1 HGKPR t + d 2 QBIT t + d 3 T t + d 4 QBBT t -1 + u 4 ……………………… 98 dimana: QBBT t : Jumlah Pengadaan Beras Bulog 000 Ton HGKPR t : Harga Gabah Kering Panen RpKg QBIT t : Produksi Beras 000 Ton T t : Trend Waktu