Koefisien Determinan Uji Parsial

maka nilai U menjadi satu, sehingga pendugaan model tidak sempurna, dan model perlu direspesifikasi. …………………………………... 131 Proporsi bias U M pada persamaan 132 menunjukkan kesalahan sistematis untuk mengukur tingkat penyimpangan nilai rata-rata dugaan dengan nilai rata-rata pengamatan aktualnya. Nilai U M yang baik berkisar antara 0.1-0.2. Jika nilai U M diatas 0.2 maka model tersebut perlu direvisi kembali karena terjadi bias sistematik. …………………………………………….. 132 Proporsi varians U S pada persamaan 133 yang menunjukkan kemampuan model menyerupai tingkat perubahan peubah endogen. Jika U S sangat besar, artinya nilai seri actual sangat berfluktuasi sedangkan nilai seri pendugaan kurang berfluktuasi. Bila U S sangat besar, maka model perlu direvisi kembali. Notasi σ s dan σ t menunjukkan standar deviasi Y t s dan Y t α . ………………………………………………… 133 …………………………………………….. 134 Proporsi kovarians U C untuk mengukur kesalahan yang tidak sistematik. U C berfungsi untuk menjelaskan kesalahan yang tersisa. Notasi ρ menunjukkan koefisien korelasi nilai pendugaan dengan nilai pengamatan contoh. Model pendugaan yang baik apabila nilai U M dan U S mendekati nol, sedangkan U C mendekati satu, karena U M +U S +U C adalah satu.

4.7 Simulasi Model

Setelah model divalidasi dan memenuhi kriteria secara statistik, maka model tersebut dapat dijadikan sebagai model dasar simulasi. Peramalan dapat dibedakan beberapa jenis dan tujuan simulasi, diantaranya ramalan berdasarkan horizon waktu, yang dibedakan menjadi ex post forecasting, ex ante forescasting dan backcasting. Pada periode T 1 menunjukkan batas waktu dari model yang di hitung dengan data yang ada. Simulasi yang dibuat antara T 1 ke T 2 disebut dengan ex- post simulation atau historical simulation. Nilai historical series yang dimulai tahun t 1 dan berakhir tahun t 2 , digunakan untuk peubah eksogen, sedangkan nilai historical dalam t 1 merupakan keadaan awal dari peubah endogen. Ex-post forecasting menunjukkan kalau periode dugaan T 2 T 3, maka peramalan dapat dilakukan diakhir periode. Sedangkan pada ex-ante forecasting yang dimulai dari T 3 adalah simulasi atau perkiraan nilai dependen variabel yang didasarkan pada variable bebas dan dapat diteruskan hingga pada tahun-tahun berikutnya.

4.8 Simulasi kebijakan

Simulasi merupakan suatu proses yang menerangkan jalur masa yang ditempuh oleh peubah-peubah ekonomi menurut perubahan waktu dengan suatu teknik tertentu. Penentuan waktu suatu simulasi didasarkan pada tujuan simulasi. Menurut Pindyck dan Rubinfeld 1991, tujuan simulasi terdiri dari tiga yaitu pengujian dan evaluasi model, analisis kebijakan historis dan peramalan.