Koefisien Determinan Uji Parsial
4.7 Simulasi Model
Setelah model divalidasi dan memenuhi kriteria secara statistik, maka model tersebut dapat dijadikan sebagai model dasar simulasi. Peramalan dapat dibedakan beberapa jenis dan tujuan simulasi, diantaranya ramalan berdasarkan horizon waktu, yang dibedakan menjadi ex post forecasting, ex ante forescasting dan backcasting. Pada periode T 1 menunjukkan batas waktu dari model yang di hitung dengan data yang ada. Simulasi yang dibuat antara T 1 ke T 2 disebut dengan ex- post simulation atau historical simulation. Nilai historical series yang dimulai tahun t 1 dan berakhir tahun t 2 , digunakan untuk peubah eksogen, sedangkan nilai historical dalam t 1 merupakan keadaan awal dari peubah endogen. Ex-post forecasting menunjukkan kalau periode dugaan T 2 T 3, maka peramalan dapat dilakukan diakhir periode. Sedangkan pada ex-ante forecasting yang dimulai dari T 3 adalah simulasi atau perkiraan nilai dependen variabel yang didasarkan pada variable bebas dan dapat diteruskan hingga pada tahun-tahun berikutnya.4.8 Simulasi kebijakan
Simulasi merupakan suatu proses yang menerangkan jalur masa yang ditempuh oleh peubah-peubah ekonomi menurut perubahan waktu dengan suatu teknik tertentu. Penentuan waktu suatu simulasi didasarkan pada tujuan simulasi. Menurut Pindyck dan Rubinfeld 1991, tujuan simulasi terdiri dari tiga yaitu pengujian dan evaluasi model, analisis kebijakan historis dan peramalan.Parts
» Analisis ekonomi terhadap instruksi presiden tentang kebijakan perberasan nasional tahun 2005-2008
» Permasalahan Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
» Luas Panen Padi TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Konversi Lahan TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Penggunaan Benih TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Penggunaan Pupuk TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Produktifitas Padi TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Produksi Padi dan Produksi Beras
» Pasca Panen TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Harga Gabah TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Impor Beras TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Stabilisasi Harga TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Ketahanan Pangan TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Simulasi Kebijakan Sastrohoetomo 1984 melakukan lima skenario simulasi kebijakan, yaitu:
» Kerangka Berpikir Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teori
» Hipotesis KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teori
» Lokasi Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data
» Spesifikasi Model METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data
» Jumlah Impor Beras 6 Persediaan Beras Masyarakat
» Jumlah Pengadaan Beras oleh Bulog
» Persediaan Beras Bulog Persediaan Beras Domestik
» Persediaan Akhir Beras Bulog
» Penerimaan Petani Kadar Air Gabah Kering Panen
» Harga Beras Pengecer 22 Nilai Tukar Petani Padi
» Uji F Metode Pendugaan Model
» Koefisien Determinan Uji Parsial
» Uji Multikolineriti Metode Pendugaan Model
» Autokorelasi Metode Pendugaan Model
» Validasi Model METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data
» Simulasi Model Simulasi kebijakan
» Implementasi Kebijakan Bantuan Benih
» Kebijakan Pupuk Bersubsidi Surplus Konsumen dan Produsen
» Kebijakan Rehabilitasi Lahan Irigasi
» Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah di Petani
» Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah di Pedagang Padi
» Kebijakan Konversi Lahan Sawah
» Perspektif Kebijakan Perberasan Ke Depan Pada Tingkat Petani
» Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah
» Kebijakan Impor Beras Implementasi Kebijakan Perberasan Tingkat Nasional .1 Kebijakan Perbenihan
» Produksi Padi Produksi Beras
» Surplus Beras Penyaluran Beras Bulog
» Persediaan Akhir Beras Bulog Penyaluran Beras Pemerintah
» Persediaan Akhir Beras Pemrintah Penyaluran Beras Raskin
» Kadar Air Gabah Kering Panen
» Harga Beras Tingkat Pengecer
» Harga Beras Pembelian Pemerintah dari Bulog
» Validasi Model DAMPAK KEBIJAKAN PERBERASAN TERHADAP TUJUAN KEBIJAKAN DAN KESEJAHTERAAN
» Kebijakan Menaikkan Harga Pembelian Pemerintah terhadap Gabah Kering Panen 10 Persen
» Kebijakan Menaikkan Harga Eceran Tertinggi Pupuk NPK 10 Persen
» Kebijakan Menaikkan Realisasi Penyaluran Pupuk NPK 10 Persen
» Implikasi Kebijakan KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
» Stok Beras TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Permintaan Beras TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
Show more