Produktifitas Padi HASIL PENDUGAAN MODEL EKONOMETRIKA 6.1 Keragaan Umum Hasil Pendugaan Model Ekonometrika

impor tidak responsif dengan surplus beras dalam jangka pendek dengan elastisitas jangka pendek -0.820, artinya kenaikan surplus beras satu persen menyebabkan jumlah beras impor turun 0.820 persen dalam jangka pendek. Jadi peningkatan jumlah surlus beras berdampak besar elastisitas mendekati satu terhadap perubahan jumlah beras impor dalam jangka pendek.

6.9 Pengadaan Beras oleh Bulog

Koefisien determinasi R 2 sebesar 0.72085, berarti hanya 27.915 persen keragaman dalam variabel tingkat inflasi yang tidak mampu dijelaskan oleh keempat variabel penjelas yang ada. Uji F statistiknya adalah 31.63 berbeda nyata dengan nol pada pada α satu persen, berarti peubah penjelas secara bersama-sama mampu menjelaskan dengan baik jumlah pengadaan beras oleh Bulog. Sumbangan harga gabah kering panen terhadap jumlah pengadaan beras oleh Bulog berhubungan negatif dan secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol, dan responnya elastis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dengan nilai elastisitas -1.698 dan -3.715. Artinya kenaikan sumbangan harga gabah kering panen terhadap jumlah pengadaan beras satu persen menyebabkan jumlah pengadaan beras oleh Bulog turun 1.698 persen dalam jangka pendek dan turun 3.715 persen dalam jangka panjang. Jadi peningkatan sumbangan harga gabah kering panen berdampak besar terhadap perubahan jumlah pengadaan beras oleh Bulog baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jumlah produksi beras berhubungan positif terhadap jumlah pengadaan beras oleh Bulog dan secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol. Respon jumlah pengadaan beras oleh Bulog terhadap jumlah produksi beras adalah elastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, dimana besarnya elastisitas jangka pendek 1.028 dan jangka panjangnya 2.248. Artinya kenaikan jumlah produksi beras satu persen menyebabkan kenaikan jumlah pengadaan beras 1.028 persen dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang 2.248 persen. Jadi kenaikan jumlah produksi beras berdampak besar terhadap kenaikan jumlah pengadaan beras oleh Bulog baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tabel 44. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Jumlah Pengadaan Beras oleh Bulog PersamaanPeubah Variabel Koefisien Nilai t ESR ELR Intercept 183.8304 0.74 Harga Gabah Kering Panen HGKPR -0.15078 -1.36C -1.698 -3.715 Jumlah Produksi Beras QBIT 0.065055 5.39A 1.028 2.248 Trend Waktu T 1.607883 1.06D 0.225 0.493 Lag Jumlah Pengadaan Beras oleh Bulog LQBBT 0.542909 6.34A Keterangan : A nyata pada α= 1; C nyata pada α = 10 ; D nyata pada α = 15 ; Nilai h = 2.079 Trend waktu berhubungan positif terhadap jumlah pengadaan beras oleh Bulog dan secara statistik besaran parameter dugaannya berbeda nyata dengan nol. Respon jumlah pengadaan beras oleh Bulog terhadap trend waktu adalah inelastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, dimana besarnya elastisitas jangka pendek 0.225 dan jangka panjangnya 0.493. Artinya perubahan trend waktu satu persen menyebabkan kenaikan jumlah pengadaan beras 0.225 persen dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang 0.493 persen. Jadi perubahan trend waktu berdampak kecil terhadap kenaikan jumlah pengadaan beras oleh Bulog baik jangka pendek maupun jangka panjang. Nilai parameter peubah bedakala jumlah pengadaan beras oleh Bulog 0.085698 dan berbeda nyata dengan nol artinya nilai koefisien penyesuaiannya mendekati nol. Hal ini menunjukkan terdapat tenggang waktu yang lebih cepat untuk menyesuaikan diri bagi pengadaan beras oleh Bulog dalam merespon perubahan-perubahan yang terjadi karena kebijakan perberasan.

6.10 Persediaan Beras Bulog

Persediaan beras Bulog merupakan persamaan identitas dari persediaan awal beras di Bulog ditambah pengadaan beras oleh Bulog dan jumlah beras impor oleh Bulog, yaitu: QCBB = STBW + QBBT + QMBT Kebijakan pemerintah melalui Bulog untuk membeli gabahberas dari produksi dalam negeri dan melakukan impor beras akan meningkatkan persediaan beras Bulog.

6.11 Persediaan Beras Domestik

Persediaan beras domestik merupakan persamaan identitas dari persediaan beras masyarakat ditambah persediaan beras Bulog dikurangi dengan jumlah pengadaan beras oleh Bulog, yaitu: QCBN = QCBD + QCBB - QBBT Persediaan beras domestik meningkat dengan kenaikan persediaan beras domestik dan persediaan beras Bulog. Persediaan beras domestik ditentukan oleh persediaan beras masyarakat.

6.12 Jumlah Permintaan Beras

Koefisien determinasi R 2 sebesar 0.07813, berarti hanya 92.187 persen keragaman dalam variabel tingkat inflasi yang tidak mampu dijelaskan oleh