Uji F Metode Pendugaan Model
4.6 Validasi Model
Untuk mengetahui apakah model cukup valid untuk membuat suatu simulasi alternatif kebijakan atau non kebijakan dan peramalan, maka perlu dilakukan suatu validasi model, dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana model tersebut dapat mewakili dunia nyata. Dalam penelitian ini, kriteria statistik untuk validasi nilai pendugaan model ekonometrika yang digunakan adalah: Root Means Square Error RMSE, Root Means Square Percent Error RMSPE, dan Theil’s Inequality Coefficient U Pindick and Rubinfield, 1999. Indikator validasi statistik yang digunakan yaitu Root Mean Square Percent Errror RMSPE untuk mengukur seberapa dekat nilai masing-masing peubah endogen hasil pendugaan mengikuti nilai data aktualnya selama periode pengamatan atau dengan kata lain seberapa jauh penyimpangannya dalam ukuran persen. RMSE ∑ = − = T t t s t Y Y T 1 2 1 α …………………………………….. 129 RMSPE ∑ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = T t t t s t Y Y Y T 1 2 1 α α …………………………………… 130 Simbol Y t α adalah nilai aktual dan Y t s menunjukkan nilai simulasi, sedangkan T menunjukkan jumlah periode observasi. Pendugaan model akan semakin valid jika nilai RMSE, RMSPE dan U semakin kecil. Nilai U berkisar antara 0 dan 1. Pada persamaan 131, apabila Y t α sama dengan Y t s maka nilai U adalah nol, berarti pendugaan model adalah sempurna, sebaliknya nilai Y t s adalah nol maka nilai U menjadi satu, sehingga pendugaan model tidak sempurna, dan model perlu direspesifikasi. …………………………………... 131 Proporsi bias U M pada persamaan 132 menunjukkan kesalahan sistematis untuk mengukur tingkat penyimpangan nilai rata-rata dugaan dengan nilai rata-rata pengamatan aktualnya. Nilai U M yang baik berkisar antara 0.1-0.2. Jika nilai U M diatas 0.2 maka model tersebut perlu direvisi kembali karena terjadi bias sistematik. …………………………………………….. 132 Proporsi varians U S pada persamaan 133 yang menunjukkan kemampuan model menyerupai tingkat perubahan peubah endogen. Jika U S sangat besar, artinya nilai seri actual sangat berfluktuasi sedangkan nilai seri pendugaan kurang berfluktuasi. Bila U S sangat besar, maka model perlu direvisi kembali. Notasi σ s dan σ t menunjukkan standar deviasi Y t s dan Y t α . ………………………………………………… 133 …………………………………………….. 134 Proporsi kovarians U C untuk mengukur kesalahan yang tidak sistematik. U C berfungsi untuk menjelaskan kesalahan yang tersisa. Notasi ρ menunjukkan koefisien korelasi nilai pendugaan dengan nilai pengamatan contoh. ModelParts
» Analisis ekonomi terhadap instruksi presiden tentang kebijakan perberasan nasional tahun 2005-2008
» Permasalahan Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
» Luas Panen Padi TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Konversi Lahan TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Penggunaan Benih TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Penggunaan Pupuk TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Produktifitas Padi TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Produksi Padi dan Produksi Beras
» Pasca Panen TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Harga Gabah TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Impor Beras TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Stabilisasi Harga TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Ketahanan Pangan TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Simulasi Kebijakan Sastrohoetomo 1984 melakukan lima skenario simulasi kebijakan, yaitu:
» Kerangka Berpikir Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teori
» Hipotesis KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teori
» Lokasi Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data
» Spesifikasi Model METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data
» Jumlah Impor Beras 6 Persediaan Beras Masyarakat
» Jumlah Pengadaan Beras oleh Bulog
» Persediaan Beras Bulog Persediaan Beras Domestik
» Persediaan Akhir Beras Bulog
» Penerimaan Petani Kadar Air Gabah Kering Panen
» Harga Beras Pengecer 22 Nilai Tukar Petani Padi
» Uji F Metode Pendugaan Model
» Koefisien Determinan Uji Parsial
» Uji Multikolineriti Metode Pendugaan Model
» Autokorelasi Metode Pendugaan Model
» Validasi Model METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data
» Simulasi Model Simulasi kebijakan
» Implementasi Kebijakan Bantuan Benih
» Kebijakan Pupuk Bersubsidi Surplus Konsumen dan Produsen
» Kebijakan Rehabilitasi Lahan Irigasi
» Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah di Petani
» Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah di Pedagang Padi
» Kebijakan Konversi Lahan Sawah
» Perspektif Kebijakan Perberasan Ke Depan Pada Tingkat Petani
» Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah
» Kebijakan Impor Beras Implementasi Kebijakan Perberasan Tingkat Nasional .1 Kebijakan Perbenihan
» Produksi Padi Produksi Beras
» Surplus Beras Penyaluran Beras Bulog
» Persediaan Akhir Beras Bulog Penyaluran Beras Pemerintah
» Persediaan Akhir Beras Pemrintah Penyaluran Beras Raskin
» Kadar Air Gabah Kering Panen
» Harga Beras Tingkat Pengecer
» Harga Beras Pembelian Pemerintah dari Bulog
» Validasi Model DAMPAK KEBIJAKAN PERBERASAN TERHADAP TUJUAN KEBIJAKAN DAN KESEJAHTERAAN
» Kebijakan Menaikkan Harga Pembelian Pemerintah terhadap Gabah Kering Panen 10 Persen
» Kebijakan Menaikkan Harga Eceran Tertinggi Pupuk NPK 10 Persen
» Kebijakan Menaikkan Realisasi Penyaluran Pupuk NPK 10 Persen
» Implikasi Kebijakan KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
» Stok Beras TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
» Permintaan Beras TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Metode Analisis Studi Terdahulu
Show more