Instrumen kebijakan perberasan tentang ketentuan harga pembelian pemerintah terhadap gabah kering panen diharapkan mendorong petani
meningkatkan kualitas hasil gabah. Dengan demikian, kadar air gabah kering panen diminimalkan. Kendala yang dihadapi petani yaitu harga penjualan gabah
kering panen, teknologi, rata-rata hari hujan dan jumlah curah hujan. Panen pada musim hujan menyebabkan kadar air gabah kering panen naik, disisi lain
kehadiran teknologi mengurangi kandungan air dari gabah kering panen. Kadar air gabah kering panen merupakan fungsi harga gabah kering panen, rata-rata curah
hujan, teknologi dan kadar air gabah kering panen bulan yang lalu. Persamaan struktural kadar air gabah kering panen dirumuskan:
KAGP
t
= j
o
+ j
1
HGKPR
t
+ j
2
CHIT
t
+ j
3
T + j
4
KAGP t
-1
+ u
10
............. 110 dimana:
KAGP
t
: Kadar Air Gabah Kering Panen HGKPR
t
: Harga Gabah Kering Panen RpKg CHIT
t
: Rata- rata Curah Hujan Indonesia mmbulan
T : Trend Teknologi
KAGP t-1 : Lag Kadar Air Gabah Kering Panen tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan:
j
2
0 ; j
1;
j
3
0 dan 0 j
4
1
4.3.21 Harga Pupuk NPK Bersubsidi
Instrumen kebijakan dalam kebijakan perberasan tidak secara ekspilist menyebutkan pupuk bersubsidi, tetapi mendorong dan memfasilitasi penggunaan
pupuk berimbang dalam usahatani padi. Pemupukan berimbang adalah penambahan pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis unsur hara yang
sesuai dengan kesuburan tanah dan kebutuhan unsur hara tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil komoditas pertanian. Rekomendasi
pemupukan berimbang N-P-K-S berpedoman kepada dosis anjuran spesifik lokasi
yang dinamis, memperhatikan lahan yang mengalami kekurangan unsur mikro, serta memanfaatkan bahan organik berupa limbah pertanian serta kotoran hewan
PT Petrokimia Gresik, 2009. Rochayati, 2010 dan Las 2010 menyebutkan dosis pemupukan
berimbang sesuai dengan status hara tanah dan kebutuhan tanaman yang ditetapkan dengan uji tanah. Pemupukan berimbang dapat dilakukan dengan
pupuk tunggal, pupuk majemuk, atau kombinasi pupuk tunggal dan majemuk. Pemupukan berimbang “bisa” tetapi “ tidak sama “ dengan pupuk majemuk,
tergantung dari kondisi tanah dan varitas. Side effects dari instrumen kebijakan Harga Eceran Tertinggi HET pupuk
bersubsidi menyebabkan harga pembelian petani terhadap pupuk urea bersubsidi melebihi HET pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah. Instruksi
Presiden menyebutkan perlu menetapkan kebijakan pendukung yang diperlukan bagi efektifnya pelaksanaan kebijakan perberasan. Pemerintah melalui Peraturan
Menteri Pertanian secara berkala mengeluarkan keputusan tentang jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi setiap tahun.
Kendala yang dihadapi adanya perbedaan rencana dan realisasi pupuk bersubsidi. Apabila realisasi pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan rencana, harga
pupuk bersubsidi akan naik, dengan demikian harga pupuk NPK bersubsidi dimasukkan sebagai variabel endogen. Harga pupuk NPK bersubsidi merupakan
fungsi dari rasio harga pembelian pemerintah terhadap gabah kering panen HPGP dengan HET pupuk NPK HENP, realisasi penyaluran pupuk NPK
bersubsidi dan harga pupuk NPK bersubsidi bulan yang lalu. Persamaan struktural jumlah penggunaan pupuk NPK bersubsidi dirumuskan: