pendugaan yang baik apabila nilai U
M
dan U
S
mendekati nol, sedangkan U
C
mendekati satu, karena U
M
+U
S
+U
C
adalah satu.
4.7 Simulasi Model
Setelah model divalidasi dan memenuhi kriteria secara statistik, maka model tersebut dapat dijadikan sebagai model dasar simulasi. Peramalan dapat
dibedakan beberapa jenis dan tujuan simulasi, diantaranya ramalan berdasarkan horizon waktu, yang dibedakan menjadi ex post forecasting, ex ante forescasting
dan backcasting. Pada
periode T
1
menunjukkan batas waktu dari model yang di hitung dengan data yang ada. Simulasi yang dibuat antara T
1
ke T
2
disebut dengan ex- post simulation atau historical simulation. Nilai historical series yang dimulai
tahun t
1
dan berakhir tahun t
2
, digunakan untuk peubah eksogen, sedangkan nilai historical dalam t
1
merupakan keadaan awal dari peubah endogen.
Ex-post forecasting menunjukkan kalau periode dugaan T
2
T
3,
maka peramalan dapat dilakukan diakhir periode. Sedangkan pada ex-ante forecasting
yang dimulai dari T
3
adalah simulasi atau perkiraan nilai dependen variabel yang didasarkan pada variable bebas dan dapat diteruskan hingga pada tahun-tahun
berikutnya.
4.8 Simulasi kebijakan
Simulasi merupakan suatu proses yang menerangkan jalur masa yang ditempuh oleh peubah-peubah ekonomi menurut perubahan waktu dengan suatu
teknik tertentu. Penentuan waktu suatu simulasi didasarkan pada tujuan simulasi. Menurut Pindyck dan Rubinfeld 1991, tujuan simulasi terdiri dari tiga yaitu
pengujian dan evaluasi model, analisis kebijakan historis dan peramalan.
Labys 1973 menyatakan bahwa simulasi kebijakan dilakukan pada periode sampel tertentu dengan maksud membantu menjelaskan perilaku pasar
komoditi bila suatu kebijakan baru diterapkan. Simulasi kebijakan digunakan karena mampu memberikan berbagai tipe informasi yang cukup bagi pihak-pihak
tertentu dalam pengambilan suatu keputusan. Selanjutnya, Challen dan Hagger 1983 menyatakan bahwa simulasi
dikatakan statis manakala dalam proses simulasi tersebut nilai peubah bedakala dari peubah endogen menggunakan data pengamatan. Simulasi dikatakan dinamis
manakala nilai peubah endogen menggunakan dugaan model. Bila kedua simulasi tersebut dibandingkan maka simulasi dinamis merefleksikan bekerjanya fenomena
ekonomi. Simulasi kebijakan dilakukan untuk melihat dampak alternatif kebijakan
terhadap semua peubah endogen. Dengan demikian dilihat bagaimana peubah endogen akan bereaksi dan mengantisipasi perubahan. Peubah kebijakan
merupakan peubah eksogen. Peubah kebijakan yang diterapkan adalah instrumen kebijakan perberasan yang dilakukan pemerintah. Pada kenyataannya, instrumen
kebijakan perberasan yang dilakukan pemerintah merupakan kombinasi dari beberapa kebijakan, dengan kata lain pemerintah tidak melakukan kebijakan
tunggal singel policy. Alternatif kebijakan yang diterapkan yaitu gabungan kebijakan harga,
kebijakan saprodi dan kebijakan Raskin. Instrumen kebijakan harga yaitu harga pembelian pemerintah terhadap gabah kering panen dan harga beras pembelian
Bulog. Pada umumnya petani menjual gabah dalam bentuk gabah kering panen. Kebijakan saprodi yaitu Harga Eceran Tertinggi HET pupuk bersubsidi NPK