Tahapan Proses Pembuatan Mayones Analisis Beta Karoten

3.6.2 Tahapan Proses Pembuatan Mayones

Tahapan pembuatan mayones dengan menggunakan minyak sawit merah dan minyak zaitun dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini : Tuang perlahan Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Mayones dengan Kombinasi Minyak Sawit Merah dan Minyak Zaitun Kuning Telur 1 butir Jeruk lemon 2 sdm Mustard ½ sdm Merica Bubuk ¼ sdm Garam ½ gr Gula ½ sdm Mixer semua bahan sampai tercampur Minyak zaitun 95 ml Minyak sawit merah 5 ml Minyak zaitun 90 ml Minyak sawit merah 10 ml Minyak zaitun 85 ml Minyak sawit merah 15 ml Mixer dengan kecepatan konstan selama 10 menit hingga bertekstur creamy Mayones Universitas Sumatera Utara 3.7 Analisis Kandungan Gizi 3.7.1 Analisis Lemak Ekstrak transesterifikasi ditimbang sebanyak 0,025 g ke dalam tabung, lalu tambahkan 1,5 ml NaOH metanolik 0,5 N. Dipanaskan dalam penangas air pada suhu 100 C selama 5 menit, kemudian didinginkan pada suhu kamar, ditambah BF 3 2 ml dan dihomogenkan dengan fortex selama 1-2 menit dan dipanaskan kembali pada suhu 100 C selama 30 menit. Kemudian ditambahkan iso-oktan sebanyak 2,5 ml dan dihomogenkan dengan fortex kembali selama 1 menit. Tambahkan NaCl jenuh sebanyak 5 ml, ditutup kemudian dihomogenkan dengan fortex. Ambil lapisan atas dan dimasukkan dalam vial, kemudian diinjeksikan ke alat GC sebanyak 1 µl Pandiangan, 2015.

3.7.2 Analisis Beta Karoten

Ekstrak RPO ditimbang 0,0400 g ke dalam labu tentukur 10 ml, lalu ditambahkan heksan sampai garis tanda LIB I. Kemudian diambil 100 µl LIB I ke dalam labu tentukur 10 ml dan diencerkan dengan heksan sampai garis tanda. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang λ = 446 nm. Pekerjaan yang sama dilakukan terhadap ekstrak dari transesterifikasi dan solvolitik misellisasi AOCS, 1989 dalam Pandiangan, 2015. Kadar karoten = Keterangan: V = Volume Karoten yang telah diencerkan A = Asobrbansi 383 = BM karoten dalam lemak W = berat sampel yang ditimbang Universitas Sumatera Utara

3.8 Uji Daya Terima

Penilaian secara subjektif dilakukan dengan uji organoleptik. Uji organoleptik adalah penilaian yang menggunakan indera. Jenis uji organoleptik yang digunakan adalah uji kesukaanhedonik menyatakan sukatidaknya terhadap suatu produk. Uji hedonik adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima konsumen dengan mempergunakan skala hedonik sembilan titik sebagai acuan, namun mempermudah penelis dan peneliti skala ini diperkecil menjadi 3 tingkatan dengan skor yang paling rendah adalah 1 dan skor yang paling tinggi adalah 3. Berdasarkan tingkatannya, tingkat penerimaan konsumen dapat diketahui sesuai dengan table 3.3 berikut : Tabel 3.3 Tingkat Penerimaan Konsumen Organoleptik Skala Hedonik Skala Numerik Warna Suka 3 Kurang Suka 2 Tidak Suka 1 Aroma Suka 3 Kurang Suka 2 Tidak Suka 1 Rasa Suka 3 Kurang Suka 2 Tidak Suka 1 Tekstur Suka 3 Kurang Suka 2 Tidak Suka 1 Untuk penilaian kesukaananalisa sifat sensoris suatu komoditi diperlukan alat instrumen, alat yang digunakan terdiri dari orangkelompok orang yang disebut panel, orang yang bertugas sebagai panel disebut panelis. Universitas Sumatera Utara