Minyak Sawit Merah Red Palm Oil

Tabel 2.3 Karakteristik Kimia Minyak Sawit Merah Asam Lemak Kadar Asam lemak Miristat 14 : 0 0,8 Palmitat 16 : 0 42,0 Stearate 18 : 0 5,1 Oleat 18 : 1 42,0 Linoleat 18 : 2 10,0 Total carotenes µgg 550 Beta-karoten µgg 375 Tokoferol dan tokotrienol ngL 468 Sumber : Kritchevsky., 2000

2.2.1 Minyak Sawit Merah Red Palm Oil

Minyak sawit merah RPO merupakan salah satu produk turunan kelapa sawit yang memiliki nilai tambah. Secara umum RPO diolah dengan menggunakan proses degumming, neutralizing, bleaching dan deodorizing. Namun dalam proses pembuatan RPO, karotenoid akan hilang dalam proses bleaching bersamaan dengan bahan pemucat Satriadi, 2015. Karotenoid yang terdapat didalam RPO mudah mengalami kerusakan, seperti reaksi oksidasi yang dapat menyebabkan kerusakan aktifitas karoten tersebut sebagai provitamin A Puspitasari, 2008. Oleh sebab itu pada pengolahan RPO, proses bleaching dan deodorisasi tidak dilakukan karena kandungan karotenoid akan terserap oleh bleaching earth tanah pemucat, rusak oleh suhu tinggi 260 sampai 280 o C dan tekanan vakum rendah pada proses deodorisasi Abdul, 1999. Minyak sawit merah mengandung karoten yang terdiri dari tiga jenis yaitu α, β, dan β karoten. Karoten yang paling dominan dan banyak terkandung di minyak sawit merah adalah β-karoten. β-karoten adalah provitamin A yang baik untuk tubuh yakni untuk pertumbuhan, mencegah kebutaan, reproduksi pemeliharaan sel epitel, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai Universitas Sumatera Utara macam penyakit dan kesehatan kulit. Karoten juga sebagai antioksidan yang berperan dalam mencegah timbulnya penyakit kanker, mencegah proses penuaan dini, dan mengurangi terjadinya penyakit degeneratif Masni, dkk., 2013. Karoten juga berfungsi sebagai pelindung sel dari membran oksidatif dan meningkatkan sistem imun ayustaningwarno, 2012. Saat ini Malaysia berhasil memproduksi RPOn Red Palm Olein, RPOn kaya karoten dengan merek dagang Carotino yang dikembangkan PORIM Palm Oil Research Institute of Malaysia dengan mengadopsi teknologi distilasi molekuler Ooi dkk, 1996; Bonnie dan Choo 2000. RPO atau bisa disebut juga minyak sawit merah adalah minyak fraksi olein yang merupakan hasil fraksinasi minyak kelapa sawit dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia serta tidak menyebabkan hipervitaminosis A Benade, 2003. RPO berwama kuning sampai jingga. Minyak kelapa sawit yang disimpan di tempat dingin pada suhu 5°-7°C dapat terpisah menjadi dua bagian fraksi, yaitu fraksi cair yang disebut olein dan fraksi padat yang disebut stearin. Secara keseluruhan, proses pemurnian minyak sawit dapat menghasilkan 73 olein, 21 stearin, 5 PFAD {Palm Fatty Acid Distillate dan 0.5 buangan Wulandari, 2007. RPO sebagai sumber provitamin A terbesar karotenoid dari tanaman aman untuk dikonsumsi secara langsung. RPO sudah digunakan di berbagai negara untuk mengatasi masalah defisiensi vitamin A terutama golongan wanita dan anak-anak Zeba dkk, 2006. Apabila ditinjau dari segi historik zaman mesir kuno, minyak sawit merah bukanlah hal yang baru. Minyak sawit merah telah Universitas Sumatera Utara menjadi bagian dari masyarakat tradisional setidaknya sejak 5000 tahun silam, dipercaya sebagai makanan sakral dan obat mujarab. Saat ini manfaat dari minyak sawit merah sudah mulai diakui para ahli kesehatan untuk mencegah malnutrisi dan defisiensi vitamin A Qureshi, 1995 dan Tan, 1991 dalam Sirajuddin, 2003. α-karoten dan β-karoten merupakan provitamin-A terbanyak yang terkandung dalam karotenoid. Oleh karena itu, minyak sawit merah kaya β- karoten tidak cocok untuk dijadikan minyak goreng melainkan sesuai untuk dijadikan salad oil. Selain kandungan karoten yang dapat berperan sebagai provitamin A, minyak sawit merah juga mengandung vitamin E yang tinggi. Tokotrienol dan tokoferol yang terkandung dalam minyak sawit merah merupakan bagian dari vitamin E yang berperan sebagai antioksidan. Aktivitas tokotrienol menjadi lebih efektif dengan adanya tokoferol dalam mencegah kerusakan oksidatif pada mitokondria otak. Peranan lain dari vitamin E adalah sebagai anti kanker, melindungi kardiovaskular, dan menurunkan kolesterol darah wu, dkk., 2008 Produksi minyak sawit merah secara komersial yang kaya akan karoten, tokols dan sterol telah dikembangkan dalam skala pilot di Malaysia dan India. Bau dan flavor pada minyak terdapat secara alami. Bau khas, minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh senyawa ionone. Bau dapat terjadi karena asam-asam lemak rantai pendek akibat minyak yang teroksidasi Ketaren, 1986 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Karotenoid dan Vitamin E pada Minyak Sawit Merah Isomer Caratenoids 512 p.p.m. mgkg Isomer Vitamin E 730 p.p.m. mgkg p.p.m. p.p.m. β-Karoten 247 48,2 α-Tokoferol 241 33,0 α-Karoten 199 38,9 α-Tokotrienol 199 16,3 Cis α-Karoten 13 2,5 β-Tokotrienol 17 2,3 Phytoen 7 1,3 β-Tokotrienol 235 32,2 Lycopen 6 1,3 δ-Tokotrienol 116 15,9 Lainnya 40 7,8 Sumber : Kritchevsky, dkk., 2002

2.2.2 β-karoten