Jenis dan Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Objek Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, menggunakan rancangan penelitian acak lengkap, yang terdiri atas dua faktor yaitu minyak sawit merah dan minyak zaitun dengan 3 perlakuan perbandingan minyak sawit merah dan minyak zaitun 5:95, 10:90, dan 15:95 r = 3 dengan simbol A 1 , A 2 dan A 3. Tabel 3.1 Rincian Perlakuan Perlakuan Ulangan U 1 2 A 1 Y 11 Y 12 A 2 Y 21 Y 22 A 3 Y 31 Y 32 Keterangan : A1 : Pemakaian minyak sawit merah 5, minyak zaitun 95 A2 : Pemakaian minyak sawit merah 10, minyak zaitun 90 A3 : Pemakaian minyak sawit merah 15, minyak zaitun 85 Y11 : Perlakuan A1 pada ulangan ke-1 Y12 : Perlakuan A1 pada ulangan ke-2 Y21 : Perlakuan A2 pada ulangan ke-1 Y22 : Perlakuan A2 pada ulangan ke-2 Y31 : Perlakuan A3 pada ulangan ke-1 Y32 : Perlakuan A3 pada ulangan ke-2

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Proses pembuatan mayones dilakukan di laboratorium gizi FKM USU. Pengujian kandungan lemak dan karotenoid dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, sedangkan uji daya terima mayones dengan menggunakan minyak sawit merah dan minyak zaitun dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara FKM-USU Medan. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai pada bulan Juni 2016 sesuai dengan berakhirnya penelitian dilakukan.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah mayones dengan menggunakan minyak sawit merah dan minyak zaitun 5:95, 10:90, dan 15:85.

3.4 Definisi Operasional

a. Mayones dengan kombinasi minyak sawit merah dan minyak zaitun adalah mayones dengan bahan dasar minyak zaitun yang ditambahkan minyak sawit merah sebagai sumber provitamin A dan bahan lainnya sebagai bumbu. b. Penggunaan minyak sawit merah 5 adalah pemakaian minyak sawit merah dalam pembuatan mayones dengan perbandingan 5 minyak sawit merah dan 95 minyak zaitun. c. Penggunaan minyak sawit merah 10 adalah pemakaian minyak sawit merah dalam pembuatan mayones dengan perbandingan 10 minyak sawit merah dan 90 minyak zaitun. d. Penggunaan minyak sawit merah 15 adalah pemakaian minyak sawit merah dalam pembuatan mayones dengan perbandingan 15 minyak sawit merah dan 85 minyak zaitun. e. Daya terima adalah tingkat kesukaan panelis terhadap mayones yang dibuat dengan modifikasi minyak sawit merah dan minyak zaitun dalam Universitas Sumatera Utara pembuatan mayones yang meliputi indikator warna, tekstur, aroma, dan rasa yang dilakukan pada mahasiswa FKM USU . f. Warna adalah corak rupa yang ditimbulkan oleh mayones dengan menggunakan minyak sawit merah dan minyak zaitun yang dapat dibedakan dengan indera penglihatan. g. Rasa adalah daya terima panelis terhadap mayones dengan menggunakan minyak sawit merah dan minyak zaitun secara subyektif oleh indra pengecap. h. Aroma adalah bau khas yang dihasilkan mayones dengan menggunakan minyak sawit merah dan minyak zaitun yang dapat dirasakan oleh indera penciuman. i. Tekstur adalah konsistensi atau kekentalan dari mayones dengan menggunakan minyak sawit merah dan minyak zaitun. j. Kadar β-karoten adalah kandungan karoten pada mayones yang diuji dengan menggunakan uji spektrofotometer.

3.5 Alat dan Bahan