commit to user 77
Pada data 72 di atas terdapat peristiwa campur kode kata dalam bahasa Indonesia
’profesi’
ke dalam bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah jalannya komunikasi, mungkin jika menggunakan
padanan kata dalam bahasa Jawa kurang pas atau bahkan tidak tepat.
4.2.8 Episode 8
73. Yuli :
Sing panjenengan takokake kuwi, dawa critane. Upama
aku iki digarisake dadi pengarang mono, dakkira bisa dakgelar ing novel utawa crita sambung. Aku yakin yen
bisa moler-moler, ndudut ati lan nrenyuhake.
’Yang anda tanyakan itu, panjang ceritanya. Umpama aku ini digariskan menjadi pengarang, saya kira bisa menjadi
novel atau cerita bersambung. Aku yakin bisa panjang dan mengharukan’
DGSE362000
Pada data 73 terdapat peristiwa campur kode kata dalam bahasa Indonesia
’pengarangi’
ke dalam bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah penutur tidak berpikir panjang jika dalam bahasanya sendiri
memiliki padanan kata
’pengarang’
. Jadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode kata tersebut adalah karena spontanitas dari penutur.
74. Yuli :
Dakpungggelke critaku sakseri wae. Seri keri dhewe, sing
nyurung awakku kudu mlaku ing donya remeng iki, Mas
’Saya potong ceritanya sampai satu seri saja. Seri terakhir, yang mendorong aku harus berjalan di dunia gelap ini, Mas’
DGSE362000
Pada data 76 terdapat peristiwa campur kode kata dalam bahasa Indonesia
‘seri’
ke dalam bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah jalannya komunikasi, mungkin jika menggunakan
padanan kata dalam bahasa Jawa kurang pas atau bahkan tidak tepat.
commit to user 78
75. Yuli :
Ya kudu saiki no, ben cok. Take and give.
‘Ya harus sekarang, sama-sama. Saling memberi dan menerima’
DGSE362000
Pada data 76 terdapat peristiwa campur kode frasa. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur frasa dalam bahasa Inggris
‘take and give’
ke dalam tuturan bahasa Jawa. Fungsi campur kode frasa tersebut adalah penutur hanya
sekedar bergaya dalam tuturannya kepada mitra tutur.
76. Yuli :
Jane, iki lagu lawas. Yen seniman, ya ngarani drama klasik
. Kurang luwih rong tahunan kepungkur, aku kerja
ing toko. Kasarane, dadi pelayan. Toko sing nyandhing barang-barang antik
, seka plastik.
’Sebenarnya, ini lagu lama. Kalau seniman, menamai drama klasik. Kurang lebih dua tahunan yang lalu, aku
kerja di toko. Kasarnya, jadi pelayan. Toko yang menjual barang-barang antik, dari plastik’.
DGSE362000
Pada data 76 terdapat peristiwa campur kode kata dalam bahasa Indonesia
’lagu’, ’seniman’
dan
’pelayan’
ke dalam bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah jalannya komunikasi,
mungkin jika menggunakan padanan kata dalam bahasa Jawa kurang pas atau bahkan tidak tepat dan akan menjadikan tuturan penutur Yuli bersifat kaku.
Peristiwa campur kode yang kedua merupakan campur kode frasa. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur bahasa Indonesia
‘drama klasik’ dan ’barang- banrang antik’
ke dalam tuturan bahasa Jawa. Fungsi campur kode frasa tersebut adalah mungkin jika menggunakan padanan kata dalam bahasa Jawa
kurang pas atau bahkan tidak tepat. Campur kode ini merupakan campur kode positif artinya tidak mengganggu dalam berkomunikasi antara penutur dan mitra
tutur.
commit to user 79
77. Anjar :