commit to user 56
komunikasi, mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas.
4.2.4 Episode 4
26. Sugiharti :
Boten...namung anu...kok wonten tempatipun menapa, ruwangipun. Lengkap sanged, inggih?
’Tidak...hanya anu...kok ada tempatnya segala, ruangannya. Lengkap sekali, ya?’
DGSE362000
Pada data 26 terdapat peristiwa campur kode adalah campur kode kata dalam bahasa Indonesia
’tempatipun’ dan ’lengkap’
ke dalam bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah proses
komunikasi dengan mitra tutur Kabag Personalia.
27. Anjar :
O, menika ta. Biasa, menika saged kangge ngaso. Lha pedamelan
sekretaris menika sok pegel. Lan ingkang penting, kangge jaga-
jaga mbokmenawi lembur menapa
’O, ini. Biasa, ini bisa untuk istirahat. Lha pekerjaan sekretaris itu kadang pegal. Dan yang penting, untuk menjaga siapa tahu lembur
segala’ DGSE362000
Pada data 27 terdapat peristiwa campur kode kata yang ditandai masuknya unsur bahasa Indonesia
’sekretaris’ dan ’lembur’
ke dalam bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah jalannya
komunikasi, mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat. Campur kode ini merupakan campur kode
positif artinya tidak mengganggu dalam berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur.
28. Sugiharti :
Wah, ninggg....nggih dospundi, isin
’Wah, tapi....ya bagaimana, malu’ DGSE362000
commit to user 57
Dari data di atas, terjadi peristiwa campur kode kata yang ditandai masuknya unsur bahasa Jawa ragam ngoko
’isin’
ke dalam bahasa Jawa ragam krama. Fungsi campur kode kata tersebut adalah karena pengaruh tingkat tutur
dalam bahasa Jawa. Karena penutur Sugiharti menghormati mitra tutur Kabag Personalia sehingga memilih kata
’isin’
tersebut dengan tujuan merendahkan dirinya sendiri.
29. Anjar :