Jeng Marni : Anjar : Yuli : O1 :

commit to user 69

55. Anjar :

Wah, Jeng Marni ki kok meneng-meneng malah paham karo mubat-mubete crita wayang. Apa biyen tau mambu kuliah ing fakultas sing ngrembug pewayangan ta jeng? ’Wah, jeng Marni ki kok diam-diam malah paham dengan cerita wayang. Apa dulu pernah kuliah di fakultas yang membahas pewayangan jeng?’ DGSE362000 Pada data 55 terdapat peristiwa campur kode kata dalam bahasa Indonesia. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur kata ‘paham’, ‘kuliah’ dan ‘fakultas’ . Fungsi campur kode frasa tersebut adalah untuk mempermudah jalannya komunikasi anytara penutur Anjar dengan mitra tutur Jeng Marni, mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat.

56. Anjar :

Bisa uga ngono. Ning sing luwih wigati, amrih skenario sing wis mathing-mathing iki ora tugel ning dalan. ‘Bisa juga begitu. Tapi yang lebih diperhatikan, jangan sampai skenario yang sudah terencana ini tidak putus di jalan’ DGSE362000 Pada data 56 terdapat peristiwa campur kode kata dalam bahasa Indonesia. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur kata ‘skenario’ dalam tuturan bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah penutur Anjar menyampaikan maksud tuturannya kepada mitra tutur Jeng Marni, mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat. Campur kode ini merupakan campur kode positif artinya tidak mengganggu dalam berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur.

57. Jeng Marni :

Yen ngono, ndherekake wae. Kae bocahe diampiri neng ruang khusus ; mesthine ya wis siap. Wis dandan. Ya mung yen ana apa-apa, ana berita piye-piye, enggal wae sambung mrene. commit to user 70 ’Kalau begitu, selamat jalan saja. Itu anaknya di ruang khusus; pastinya sudah siap. Sudah dandan. Ya nanti jika ada apa-apa, ada berita bagaimana-bagaimana, lekas saja sambung kesini’ DGSE362000 Pada data 57 di atas terdapat peristiwa campur kode frasa dalam bahasa Indonesia ’ruang khusus’ ke dalam bahasa Jawa. Fungsi campur kode frasa tersebut adalah untuk mempermudah jalannya komunikasi antara penutur Jeng Marni dengan mitra tutur Anjar, mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat. Peristiwa campur kode yang kedua adalah campur kode kata dalam bahasa Indonesia. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur kata ’berita’ dalam tuturan bahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah penutur Jeng Marni kepada mitra tutur Anjar menyampaikan maksud tuturannya. Mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat.

58. Anjar :

Matur nuwun, muga-muga lancar. ’Terimakasih, semoga lancar’ DGSE372000 Pada data 58 terdapat peristiwa campur kode kata. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur kata dalam bahasa Indonesia ‘lancar’ dalam tuturan berbahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah penutur Anjar kepada mitra tutur Jeng Marni menyampaikan maksud tuturannya. Mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat.

59. Yuli :

Ya, matur nuwun. Ngiras piknik kok, pariwisata. ’Ya, terimakasih, sekalian piknik kok, pariwisata’ commit to user 71 O1 : Awas lho, kali urang ki hawane njejes. Adhem njekut. Le kemulan sing brukut. ’Awas lho, kali urang ki hawanya dingin sekali. Berselimut yang tertutup’ Yuli : Beres . Semut nggrumut pasir ta, wis sedhiya slimut ra perlu kuwatir ‘Beres. Semut nggrumut pasir ta, sudah sedia slimut tidak perlu kuatir’ O1 : Wah, hebat iki, ning ya kuwi, semut mati neng tengah gula; sedut senut sok marahi gela. ‘Wah, hebat ini, tapi ya itu, semut mati neng tengah gula; sedut senut sok marahi gela’ DGSE372000 Pada data 59 terdapat peristiwa campur kode kata. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur kata dalam bahasa Indonesia ’piknik’ dan ’beres’ dalam tuturan berbahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah penutur Yuli menyampaikan maksud tuturannya. Mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat. Peristiwa campur kode kedua adalah campur kode kata. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur kata dalam bahasa Indonesia ’ awas ’ dan ’ hebat ’ dalam tuturan berbahasa Jawa. Fungsi campur kode kata tersebut adalah untuk mempermudah penutur O1 menyampaikan maksud tuturannya. Mungkin jika menggunakan bahasa Jawa akan sulit mencari kata yang pas atau bahkan tidak tepat.

60. O1 :

Beres, Pak, service temtu memuaskan. ‘Beres, Pak, service tentu memuaskan’ DGSE372000 Pada data 60 terdapat peristiwa campur kode kata. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur kata dalam bahasa Inggris ‘service’ dalam tuturan commit to user 72 berbahasa Indonesia. Peristiwa campur kode kata tersebut adalah untukmempermudah penutur menyampaikan maksud tuturannya. Peristiwa campur kode yang kedua adalah ditandai dengan masuknya unsur kata dalam bahasa Jawa ‘temtu’ ke dalam tuturan berbahasa Indonesia. Fungsi campur kode kata tersebut adalah karena penutur O1 dalam kesehariannya menggunakan bahasa Jawafaktor kebiasaan.

61. Satpam :