Metode Distribusional 6 Metode Analisis Data

commit to user 26 dapat diketahui pengaruh peristiwa-peristiwa terhadap pemakaian bahasa Jawa, sehingga pertanyaan dalam perumusan masalah dapat terjawab. Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode distribusional dan metode padan.

a. Metode Distribusional

Metode distribusional yaitu metode analisis data yang alat penentunya unsur dari bahasa itu sendiri Sudaryanto, 1992: 15. Metode distribusional digunakan untuk menganalisis alih kode dan campur kode dalam tuturan para tokoh. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung BUL. Teknik ini digunakan untuk membagi satuan lingual data menjadi beberapa unsur dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang membentuk satuan lingual yang dimaksud Sudaryanto, 1993: 13. Teknik ini digunakan untuk menganalisis bentuk pemakaian bahasa Jawa. Teknik lanjutan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik ganti. Yaitu dengan cara menggatikan satuan lingual dengan satuan lingual lain. Teknik ini memiliki kegunaan kadar kesamaan kelas kata atau kategori unsur yang terganti dengan yang mengganti Sudaryanto, 1993: 41. Adapun contoh penerapannya adalah sebagai berikut: 1 Ora Ibu ora mungkin duka. Aku yakin. Malah suwalike, seneng yen lukisane priya setan iki wis remuk. Huhhh ‘Tidak Ibu tidak mungkin marah. Aku yakin. Malah sebaliknya, suka jika lukisan laki-laki setan ini sudah saya hancurkan. Huhhh’ Episode 1 commit to user 27 Tuturan Ora Ibu ora mungkin duka. ‘Tidak Ibu tidak mungkin marah’. Unsur langsung kalimat tersebut adalah Ora ‘tidak’ dan Ibu ora mungkin duka ‘Ibu tidak mungkin marah’. Terdapat jeda di antara kedua unsur langsung tersebut. Tahapan selanjutnya menentukan unsur langsung dari konstruksi Ibu ora mungkin duka ‘Ibu tidak mungkin marah’. Unsur langsung dari konstruksi tersebut adalah Ibu ‘Ibu’ dan Ora mungkin duka ‘Ibu tidak mungkin marah’. Pada contoh data 1 Tuturan Ora Ibu ora mungkin duka, terdapat campur kode bahasa Jawa ragam krama ’ duka ’. Hal ini bisa dibuktikan ketika kata ‘ duka ’ diganti dengan kata ‘ nesu ’, maka tidak terjadi peristiwa campur kode dalam tuturan pada data 1. Namun, kata ‘ nesu ’ tersebut tidak digunakan dalam tuturan pada data 1 karena objek yang dibicarakan adalah ibu dari penutur. Alasan tidak digunakannya kata ‘ nesu ’ adalah karena dipengaruhi tingkat tutur dalam bahasa Jawa.

b. Metode Padan