Hasil Belajar Konsep Belajar

15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Belajar

2.1.1 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar Anni,2009:85.Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Sedangkan menurut Sudjana 2009:22 menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Bloom dalam Sudjana,2009:22-33 mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga kelompok yaitu: a. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: 1. Pengetahuan knowledge Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. 2. Pemahaman comprehension Mengacu pada kemampuan memahami makna materi. 3. Penerapan application Mengacu pada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. 4. Analisis analysis Mengacu pada kemampuan menguraikan materi ke dalam komponen- komponen atau faktor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan antara bagian yang satu dengan lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. 5. Sintesis syntesis Mengacu pada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. 6. Evaluasi evaluation Mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu. b. Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar.Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks. 1. Receivingattending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 2. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. 3. Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4. Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lain-lain. 5. Karateristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya. c. Ranah Psikomotoris Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni: 1. Gerakan refleks, keterampilan pada gerakan yang tidak sadar. 2. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar 3. Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain. 4. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. 5. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks. 6. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Menurut PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional pasal 64 ayat 1 yaitu penilaian hasil belajar oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat 1 butir a dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan. Sedangkan menurut Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa: a. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. b. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. c. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. d. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar KD atau lebih. e. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. f. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. g. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut. h. Ujian sekolahmadrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif danatau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian SekolahMadrasah. Hasil belajar merupakan kemampuan yang telah dicapai pada mata yang dilambangkan dengan angka-angka atau huruf-huruf. Hasil belajar dapat diukur melalui tes hasil belajar yang diberikan oleh guru. Seperti yang tercantum dalam Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, tes hasil belajar dapat terdiri dari ulangan, ulangan hariaan, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolahmadrasah. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi merupakan kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar yang diukur dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan guru akuntansi yang terdiri dari hasil ulangan harian, mid semester dan ulangan akhir semester.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH EFEKTIFITAS BELAJAR DAN KONDUSIFITAS LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DI SMK PGRI BATANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 17 132

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU BELAJAR SISWA MATA DIKLAT PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN AJARAN 2014 2015

3 32 182

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2011 2012

0 5 204

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK PGRI 01

1 14 178

PENGARUH KESULITAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kesulitan Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 18

PENGARUH KESULITAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kesulitan Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2

0 1 18

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15