Pengertian Kesiapan Belajar Prinsip-prinsip kesiapan Aspek-aspek Kesiapan Belajar

penekanan pendidikan di bidang kreativitas, minat terhadap seni, dan hasrat ingin tahu.Oleh karena itu pendekatan humanistik kurang menekannkan pada kurikulum standar, perencanaan pembelajaran, ujian, sertifikasi pendidik, dan kewajiban hadir di sekolah.

2.2 Konsep Kesiapan Belajar

2.2.1 Pengertian Kesiapan Belajar

Berdasarkan teori asosiasi koneksionisme Thorndike dalam Djamarah,2008:25, dasar dari belajar tidak lain adalah asosiasi antara kesan panca indera dengan impuls untuk bertindak. Asosiasi ini disebut connecting. Thorndike merumuskan bahwa proses belajar akan menghasilkan hasil yang memuaskan bila dalam proses belajar didukung oleh kesiapan untuk bertindak dan berkreasi, karena kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Apabila individu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kesiapan diri, maka dia akan mengalami kepuasan. Dan jika seseorang mendapat paksaan dalam melakukan sesuatu, maka akan menimbulkan kekecewaan. Sedangkan menurut Slameto 2010:113 kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Sedangkan menurut Thorndike dalam Slameto,2010:114 kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya, ini menurut belajar asosiatif. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar adalah kondisi prasyarat siswa yang dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran, meliputi kondisi-kondisi fisik, mental maupun emosional, dimana siswa siap untuk memberikan responjawaban dengan caranya sendiri dalam menyikapi suatu situasi dalam pembelajaran.

2.2.2 Prinsip-prinsip kesiapan

Yang termasuk prinsip-prinsip kesiapan atau readiness adalah sebagai berikut: a. Semua aspek perkembangan berinteraksi saling pengaruh mempengaruhi. b. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. c. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. d. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.

2.2.3 Aspek-aspek Kesiapan Belajar

Menurut Slameto 2010:115-116 kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu: a. Kondisi fisik, mental dan emosional Kondisi fisik adalah kesiapan kondisi tubuh jasmani seseorang untuk mengikuti kegiatan belajar. Misalnya, dengan menjaga waktu istirahat, pola maka, kesehatan panca indera terutama mata sebagai indera penglihatan dan telinga sebagai indera pendengaran, serta kondisi jasmani cacat tubuh.Dalam kondisi fisik tersebut, tidak termasuk kematangan, walau kematangan termasuk kondisi fisik. Kondisi fisik yang dimaksud disini misalnya kondisi fisik yang temporer lelah, keadaan, alat indera dan lain-lain dan yang permanen cacat tubuh. Kondisi mental adalah keadaan siswa yang berhubungan dengan kecerdasan siswa.Misalnya, kecakapan seseorang dalam memberi pendapat, berbicara dalam forum diskusi, dan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki.Kondisi mental menyangkut kecerdasan.Anak yang berbakat yang di atas normal memungkinkan melaksanakan tugas-tugas yang lebih tinggi. Kondisi emosional adalah kemampuan siswa untuk mengatur emosinya dalam menghadapi masalah, misalnya saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, hasrat kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.Kondisi emosional juga mempengaruhi kesiapan untuk berbuat sesuatu, hal ini karena ada hubungannya dengan motif insentif positif, insentif negatif, hadiah, hukuman dan itu berpengaruh terhadap kesiapan belajar. b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan Kebutuhan adalah rasa membutuhkan terhadap materi yang diajarkan.Hubungan antara kebutuhan, motif, tujuan dan readinessadalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari. 2. Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan untuk berusaha. 3. Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain timbul motif. 4. Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan. Kebutuhan yang disadari mendorong usahamembuat seseorang siap untuk berbuat, sehingga jelas ada hubungannya dengan kesiapan belajar. c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari Keterampilan dan pengetahuan adalah kemahiran, kemampuan, dan pemahaman yang dimiliki siswa terhadap materi yang hendak diajarkan termasuk materi-materi lain yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Kebutuhan yang disadari akan mendorong usaha atau akan membuat seseorang selalu siap untuk berbuat. Kebutuhan akan sangat menentukan kesiapan belajar. Siswa yang sepenuhnya belum menguasai materi permulaan, maka ia akan belum siap untuk belajar materi berikutnya, sehingga harus ada prasyarat didalam belajar.

2.2.4 Indikator Kesiapan Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH EFEKTIFITAS BELAJAR DAN KONDUSIFITAS LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DI SMK PGRI BATANG TAHUN AJARAN 2012 2013

1 17 132

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU BELAJAR SISWA MATA DIKLAT PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN AJARAN 2014 2015

3 32 182

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2011 2012

0 5 204

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK PGRI 01

1 14 178

PENGARUH KESULITAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kesulitan Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 18

PENGARUH KESULITAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Kesulitan Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2

0 1 18

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15