Penilaian Masyarakat Terhadap Pelayanan KKKTP

petugas, keterampilan petugas, kegigihanetos kerja petugas, keterbukaan petugas, sikap petugas, keadilan petugas, kesediaan petugas untuk dikritik, dan kesediaan petugas menerima keluhan.

4.1.5. Penilaian Masyarakat Terhadap Pelayanan KKKTP

Penilaiantanggapan terhadap pelayanan KKKTP ini dilakukan oleh masyarakat yang notabene sebagai pelanggankonsumen atas pelayanan publik tersebut di Kecamatan Puhpelem. Dalam hal ini, masyarakat diminta untuk melakukan serangkaian penilaian terhadap petugas pelayananan dalam kaitannya dengan kinerjanya dalam melayani masyarakat. Dalam menilai tersebut, masyarakat dipersilahkan untuk mengisi jawaban yang telah disajikan dalam sejumlah pertanyaan berupa angket. Masyarakat yang menilai tersebut adalah masyarakat yang pernah melakukan pengurusan KKKTP pasca terbentuknya kecamatan baru ini atas adanya pemekaran wilayah. Data masyarakat tersebut diperoleh dari arsip pengurusan KKKTP yang dilakukan masyarakat setempat di kantor Kecamatan Puhpelem. Data masyarakat tersebut kemudian dilakukan sampling acak sederhana untuk diambil 150 responden sesuai teknik analisis yang digunakan dalam metode penelitian yang akan mewakili masyarakat di Kecamatan Puhpelem untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pelayanan KKKTP. Setelah dilakukan pengambilan sampel tersebut, kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan penyebaran angket kepada masyarakat responden yang telah ditentukan. Langkah tersebut ditempuh dengan cara menitipkan angket pada tiap-tiap desakelurahan melalui kantor balai desakelurahan masing-masing untuk disebarkan ke masyarakat responden. Informasi daftar responden tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4.18. sebagai berikut. Tabel 4.18. Jumlah Responden Tiap DesaKelurahan Desa Jumlah Desa Golo 35 responden Desa Tengger 28 responden Desa Sukorejo 16 responden Desa Nguneng 28 responden Kelurahan Giriharjo 20 responden Desa Puhpelem 23 responden Jumlah 150 responden Sumber: Analisis Data Sekunder, Lampiran 4 Pada Tabel 4.18. tersebut memuat informasi sebaran responden kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KKKTP berdasarkan tiap-tiap desakelurahan. Pengambilan sampel responden tersebut adalah dengan menggunakan metode acak sederhana. Dengan menggunakan acak sederhana, maka diperoleh informasi bahwa responden paling banyak berada di Desa Golo yang notabene merupakan desa dengan jarak terjauh dari kecamatan dan memiliki jumlah penduduk paling banyak setelah Desa Tengger. Sumber: Dokumentasi Lapangan, 21 Mei 2013 Gambar 4.15. Proses Penitipan Angket Gambar 4.15. di atas adalah proses penitipan angket kepuasan masyarakat melalui 6 kantor desakelurahan di Kecamatan Puhpelem untuk disebarkan kepada responden yang telah ditentukan. Proses penitipan sampai terkumpulnya kembali angket tersebut memakan waktu hingga 3 minggu setelah angket tersebut diisi oleh responden. Selanjutnya, penilaian yang telah dilakukan oleh responden tersebut kemudian dianalisis ke dalam Indeks Kepuasan Masyarakat IKM. Indeks tersebut menggambarkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik berupa pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem. Serangkaian kegiatan rekapitulasi dan tabulasi dilakukan setelah data angket penilaian terhadap kinerja tersebut terkumpul. Hasil penilaian tersebut dapat digambarkan pada tabel 4.19. sebagai berikut. Tabel 4.19. Penilaian Masyarakat Terhadap Kinerja Pelayanan KKKTP No. Unsur Pelayanan Jumlah Skor Jumlah Angket Yang Terisi Nilai rata- rata NRR {34} NRR tertimbang {5x0,071} 1 2 3 4 5 6 1 Prosedur pelayanan 421 149 2,83 0,20 2 Persyaratan pelayanan 435 149 2,92 0,21 3 Kejelasan petugas pelayanan 444 150 2,96 0,21 4 Kedisiplinan petugas pelayanan 423 148 2,86 0,20 5 Tanggungjawab petugas pelayanan 442 147 3,01 0,21 6 Kemampuan petugas pelayanan 444 149 2,98 0,21 7 Kecepatan pelayanan 431 150 2,87 0,20 8 Keadilan mendapatkan pelayanan 441 148 2,98 0,21 9 Kesopanan dan keramahan petugas 430 145 2,97 0,21 10 Kewajaran biaya pelayanan 443 148 2,99 0,21 11 Kepastian biaya pelayanan 464 148 3,14 0,22 12 Kepastian jadwal pelayanan 430 147 2,93 0,21 13 Kenyamanan lingkungan 436 148 2,95 0,21 14 Keamanan pelayanan 450 148 3,04 0,22 Jumlah 2,94 IKM Pelayanan KKKTP x25 73,5 Mutu Pelayanan B Kinerja Pelayanan KKKTP Baik Sumber: Analisis Data Angket, Lampiran 3 Pada tabel 4.19. di atas ditunjukkan hasil rekapitulasi penilaian masyarakat terhadap pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem yang terdiri atas jumlah skor, jumlah angket yang terisi, nilai rata-rata NRR, dan NRR tertimbang. Jika ingin mengetahui nilai indeks pelayanan kinerja secara keseluruhan dapat dihitung secara manual berdasarkan tabel 4.19. di atas sebagai berikut. Nilai Indeks Pelayanan = Nilai per unsur X Nilai penimbang Dimana tiap unsur pelayanan memiliki nilai penimbang yang sama sebagai berikut. Bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobotJumlah unsur = 1 14 = 0,071 Sehingga Nilai Indeks Pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem dapat dihitung sebagai berikut. Nilai Indeks Pelayanan = 2,83 x 0,071 + 2,92 x 0,071 + 2,96 x 0,071 + 2,86 x 0,071 + 3,01 x 0,071 + 2,98 x 0,071 + 2,87 x 0,071 + 2,98 x 0,071 + 2,97 x 0,071 + 2,99 x 0,071 + 3,14 x 0,071 + 2,93 x 0,071 + 2,95 x 0,071 + 3,04 x0,071 = 2,94 Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks Pelayanan X Nilai Dasar = 2,94 X 25 = 73,5 2. Mutu pelayanan B. 3. Kinerja unit pelayanan Baik. Dengan mendasarkan pada Tabel 3.1. tentang nilai persepsi, interval IKM, interval konversi IKM, mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan, maka dengan nilai indeks untuk pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem sebesar 2,94, nilai ini dapat dikonversikan dengan nilai dasar 25 yang hasilnya adalah 73,5. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa mutu pelayanan di unit pelayanan KKKTP tersebut adalah B, yang artinya tingkat kinerja pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem adalah baik.

4.2. Pembahasan

Pada bagian sub-bab ini berisikan pembahasan terhadap hasil penelitian berdasarkan temuan di lapangan sebagai jawaban atas tujuan penelitian yang hendak dicapai. Pembahasan tersebut meliputi tingkat aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan KKKTP pasca pemekaran wilayah, kinerja pelayanan KKKTP, dan indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KKKTP. Perlu diketahui, bahwa berdasarkan UU No. 322004 tentang Pemerintahan Daerah, tujuan dari pemekaran wilayah itu sendiri yang melahirkan daerah otonom baru adalah untuk meningkatkan pelayanan umum, dan pelayanan KKKTP termasuk dalam pelayanan tersebut. Konsekuensi logisnya menjadikan pelayanan tersebut dekat dengan masyarakat penggunakonsumen pelayanan itu.

4.2.1. Tingkat Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Pelayanan KKKTP

Pasca Pemekaran Wilayah Kecamatan Puhpelem merupakan produk dari pemekaran wilayah dari daerah induknya yaitu Kecamatan Bulukerto. Tindakan untuk memekarkan atau membagi wilayah administratif ini salah satunya adalah untuk mendekatkan

Dokumen yang terkait

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Kecamatan Pesanggrahan sebagai Kecamatan Induk dan Kecamatan Siliragung sebagai Pemekaran Wilayah di Kabupaten Banyuwangi)

0 5 2

DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Pada Kecamatan Kangayan, Sebagai Hasil Pemekaran Dari Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep)

0 6 3

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH PADA PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

2 18 63

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN KECAMATAN (Studi di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung)

5 36 94

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PUBLIK DAN KESEJAHTERAAN Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten J

0 4 19

HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUHPELEM KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI.

0 2 6

ANALISIS TINGKAT EROSI TANAH DI KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 18

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (STUDI PELAYANAN PUBLIK DALAM SEKTOR PENDIDIKAN PASCA PEMEKARAN WILAYAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) | POLAKITANG | JURNAL EKSEKUTIF 2681 4947 1 SM

0 0 7

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK : STUDI KASUS PEMEKARAN KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12