Kinerja Pelayanan Administrasi Dasar KKKTP

Tabel 4.16. Penghematan Jarak, Waktu, dan Biaya Tempuh Menuju Lokasi Kantor Kecamatan Bulukerto – Kecamatan Puhpelem No Desa Efisiensi Daya Jangkau Jarak Waktu Biaya Km Menit Rp. 1 Golo +2,5 +02’37,10” +5.000 2 Tengger +3,2 +04’37,84” +5.000 3 Sukorejo +2,5 +04’48,90” +5.000 4 Nguneng +2,1 +02’43,61” +5.000 5 Giriharjo +2,7 +04’58,59” +5.000 6 Puhpelem +5,8 +08’26,06” +0 - 5.000 Sumber: Analisis Data Primer, Tabel 4.14. dan Tabel 4.15. Dari Tabel 4.16. di atas menunjukkan bahwa terjadi penghematan daya jangkau baik dari unsur jarak, waktu, dan biaya tempuh untuk menuju lokasi kecamatan baru hasil dari pemekaran wilayah. Itu artinya akses untuk menuju lokasi tersebut semakin dekat setelah terbentuknya daerah otonom baru hasil dari pemekaran wilayah. Penghematan yang terlihat mencolok adalah di Desa Puhpelem, oleh karena lokasi kantor kecamatan baru Kecamatan Puhpelem berada di desa ini. Di desa tersebut untuk menuju kantor kecamatan dapat dilakukan tanpa biaya atau cukup dengan jalan kaki saja.

4.1.4. Kinerja Pelayanan Administrasi Dasar KKKTP

Safroni 2012 mengatakan, bahwa pelayanan publik pada hakikatnya adalah mewujudkan pelayanan yang prima yang diberikan kepada masyarakat sebagai bagian dari kewajiban seorang aparatur pemerintah abdi masyarakat. Pelayanan prima tersebut dapat dilihat dari proses dan produk layanannya. Dalam kinerja pelayanan KKKTP di sini, hal tersebut dapat dinilai dari mekanisme dan sarana prasarana yang digunakan untuk membantu jalannya proses pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem. Informasi yang diperoleh di lapangan menggambarkan, bahwa upaya untuk menunjukkan capaian pelayanan prima tersebut telah dilakukan oleh Kecamatan Puhpelem. Informasi-informasi mengenai mekanisme dan proses pengurusan KKKTP secara jelas telah dipublikasikan melalui alur prosedural di kecamatan ini. Selengkapnya, informasi tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.8. – Gambar 4.10. sebagai berikut. Sumber: Dokumentasi Lapangan, 21 Juni 2013 Gambar 4.11. Loket Pendaftaran Pengurusan KKKTP Gambar 4.11. di atas merupakan sebagai pintu awal pengurusan KKKTP di dalam kantor Kecamatan Puhpelem yang menggunakan slogan “Prima Dalam Pelayanan, Terdepan Dalam Pemerintahan”. Slogan ini dapat juga diartikan bahwa di kantor Kecamatan Puhpelem memiliki komitmen untuk menjadi public service yang prima, siap jadi pelayan masyarakat yang salah satunya soal urusan KKKTP. Pada pintu awal ini terdapat loket pelayanan KKKTP sebagai prosedur awal dalam pengurusan KKKTP yaitu melakukan pendaftaran identitas. Selain hal prosedur tersebut, untuk menunjang pelayanan prima, di kantor ini juga terdapat pula informasi mengenai syarat-syarat dan tahapan-tahapan pengurusan KKKTP secara menyeluruh yang ditempel di loket pelayanan tersebut. Selengkapnya informasi tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.9. dan Gambar 4.10. di bawah ini. Sumber: Dokumentasi Lapangan, 26 Juni 2013 Gambar 4.12. Informasi Prosedur Pengurusan KTP Gambar 4.12. di atas adalah informasi tentang tahapan untuk mendapatkan pelayanan KTP di Kecamatan Puhpelem. Tahapan tersebut diawali dari pemohon pelayanan KTP menuju kantor desakelurahan untuk mendapatkan surat pengantar, selanjutnya menuju ke kantor kecamatan bagian pelayanan KKKTP untuk dilakukan pendaftaran identitas pada loket pelayanan, dan PEMOHON DESAKELURAHAN KECAMATANPETUGAS PELAYANAN KTPKASIR VERIFIKATOR OPERATOR KTP dilakukan tindakan verifikator oleh petugas pelayanan, serta yang terakhir adalah pembuatan KTP oleh petugas operator KTP. Sumber: Dokumentasi Lapangan, 26 Juni 2013 Gambar 4.13. Informasi Prosedur Pengurusan KK Pada Gambar 4.13. di atas ditunjukkan daripada pentahapan dalam pengurusan surat KK di Kecamatan Puhpelem. Bahwa hal yang menjadi prosedurnya adalah pemohon melakukan permohonan surat pengantar ke kantor desakelurahan setempat. Kemudian, pemohon menuju kantor kecamatan untuk melakukan pendaftaran identitas di bagian pelayanan KKKTP dan dilakukan tindakan verifiikasi oleh petugas verifikator. Setelah dilakukan verifikasi, petugas operator KK siap untuk membuat surat dan menerbitkannya serta dikirim ke bagian Disdukcapil Dinas Penduduk dan Catatan Sipil Kabupaten Wonogiri untuk mendapatkan pengesahan. PEMOHON DESAKELURAHAN KECAMATANPETUGAS PELAYANAN KTPKASIR VERIFIKATOR OPERATOR KTP DISDUKCAPIL Kinerja pelayanan administrasi dasar berupa pelayanan KKKTP di sini adalah kinerja petugas pelayanan KKKTP yang berada pada lingkup Kecamatan Puhpelem. Hal tersebut dilakukan penilaian terhadap kinerja pada masing-masing petugas pelayanan melalui metode wawancara mendalam indepth interview beserta camat setempat sebagai pihak kontrolnya member check. Bahwa, petugas pelayanan yang berada pada bidang administrasi dasar KKKTP adalah sebanyak 3 petugas. Wawancara tersebut dilakukan secara personal dengan melakukan kegiatan wawancaranya secara parsial baik waktu dan tempatnya. Itu artinya wawancara dilakukan dengan waktu dan tempat yang berbeda. Hal ini dilakukan supaya perilaku yang subyektif dapat dihindari dan datainformasi yang diperoleh akurat. Bahwasanya, penilaian tersebut dilakukan dengan metode silang responden, artinya penilaian dilakukan antar teman sejawat dalam lingkup pelayanan KKKTP. Sumber: Dokumentasi Lapangan, 28 Juni 2013 Gambar 4.14. Proses Wawancara Dengan Petugas Pelayanan KKKTP Gambar 4.14. di atas merupakan kegiatan wawancara mendalam bersama salah satu petugas pelayanan KKKTP untuk melakukan penilaian sesama teman sejawat dalam kaitannya dengan masing-masing kinerja tiap petugas pelayanan KKKTP. Kegiatan wawancara tersebut dilakukan pada tanggal 28 Juni 2013 yang melibatkan 3 petugas pelayanan KKKTP dan camat setempat sebagai pihak yang menilai kinerja petugas pelayanan secara menyeluruh. Hasil lapangan atas wawancara tersebut akan disajikan secara kategorisasi ke dalam domain-domain cover term dan ke dalam hal yang lebih rinci included terms, untuk selanjutnya dapat dilakukan generalisasi dengan mencari hubungan-hubungan antar domain tersebut. Sehingga pada akhirnya, dapat diketahui bagaimana tingkat kinerja pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem pasca terjadinya pemekaran wilayah. Penilain kinerja pelayanan ini sebagai bahan perbandingan atas penilaian masyarakat dalam kerangka kepuasan masyarakat sebagai pelanggankonsumen pelayanan KKKTP. Selengkapnya, hasil penilaian tersebut ditunjukkan dalam Tabel 4.17., halaman 77. Tabel 4.17. Analisis Domain Kinerja Pelayanan KKKTP Sumber: Analisis Hasil Wawancara No. Domain Cover Term Rincian Domain Included Terms Penilaian Silang Responden Penilaian 1 Penilaian 2 Penilaian 3 Penilaian 4 1 Kedisiplinan Waktu kerja dalam melayani masyarakat sesuai aturan yang berlaku Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Ketepatan waktu petugas datang ke kantor Tepat waktu Tepat waktu Kadang tidak Tepat waktu 2 Tanggungjawab Menyelesaikan berkas pelayanan dengan tepat sesuai target Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu 3 Keterampilan Kemampuan petugas memberikanmenyelesaikan pelayanan Cakapbaik Cakapbaik Cakapbaik Semakin baik 4 Kegigihanetos kerja Kecepatan petugas menyelesaikan pelayanan sesuai target Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 5 Keterbukaan Keteraturan pemberian alur pelayanan Ya, dijelaskan Ya, dijelaskan Ya, dijelaskan Ya, dijelaskan Kesesuaian pemberian persyaratan pelayanan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Kewenangan yang diemban sesuai dengan jabatan Sesuai Sesuai Tidakmerangkap Masih merangkap Kepastian petugas dalam menetapkan biaya pelayanan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 6 Sikap Sikap ramah dan sopan dalam melayani Kurang Sopan,ramah Sopan,ramah Sopan,ramah 7 Keadilan Menampung semua kebutuhankeluhan pelayanan Ya Ya Ya Ya 8 Kesediaan dikritik Mau menerima kritik dari masyarakat Menerima Menerima Menerima Menerima 9 Kesediaan menerima keluhan Mau menerima keluhan masyarakat soal pelayanan Menerima Menerima Menerima Membantu Dalam Tabel 4.17. di atas dijelaskan mengenai tingkat kinerja pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem dengan teknik analisis domain. Dalam tabel analisis tersebut terdapat 9 domain terkait dengan kinerja pelayanan KKKTP, yaitu kedisiplinan, tanggungjawab, keterampilan, kegigihanetos kerja, keterbukaan, sikap, keadilan, kesediaan untuk dikritik, dan kesediaan menerima keluhan. Informasi dari 9 domain tersebut disertai rincian domainnya berdasarkan hasil wawancara terhadap petugas pelayanan dengan metode silang informan. Penilaian-penilaian tersebut merupakan penilaian yang mendasarkan pada penilaian antar teman sejawat petugas pelayanan KKKTP. Selanjutnya, dicari hubungan-hubungan antar domain tersebut sebagai bahan analisis generalisasi tingkat kinerja pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem. Pada domain pertama yaitu terdiri atas waktu kerja dan ketepatan petugas datang ke kantor menunjukkan hal yang positif. Waktu kerja petugas pelayanan sesuai dengan aturan yang berlaku, sedangkan pada ketepatan petugas datang ke kantor 3 penilaian mengatakan tepat waktu. Tetapi satu penilaian mengatakan kadang tidak tepat waktu. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Edy selaku petugas pelayanan KKKTP setempat saat diwawancarai, bahwa jarak rumah dan kantor kecamatan yang jauh juga lalu-lintas yang padat membuat ketepatan waktu untuk datang ke kantor terkadang kurang tepat. “Tepat waktu, tapi terkadang kurang tepat. Hal itu karena beliau petugas pelayanan bisa dibilang penglaju dari kota Wonogiri yang jarak tempuhnya jauh,” ujar Bapak Edy saat menilai teman sejawatnya itu. Domain kedua yaitu tentang ketepatan waktu petugas dalam penyelesaian berkas pelayanan menunjukkan hal yang positif. Penyelesaian berkas pelayanan sesuai target yang ditentukan yaitu dua hari. Tetapi, terkadang hal tersebut mundur dari waktu yang ditentukan dikarenakan sistem koneksi internet yang kurang baik. “Bukan karena petugasnya man tapi sistem seperti internet yang lemot sehingga pengurusan berkas pelayanan tersebut menjadi mundur,” ujar Bapak Edy lagi. Domain ketiga yaitu kemampuanketerampilan petugas pelayanan KKKTP dalam melayani masyarakat dilihat dari kecakapannya. Dalam penilaian dikatakan hal yang positif pula, bahwa petugas pelayanan cakapbaik dalam melayani masyarakatnya. “Ya, semakin baik. Karena sudah menguasai aplikasi, juga tata dalam pemerintahan,” ujar camat setempat. Domain keempat yaitu kecepatan petugas menyelesaikan pelayanan sesuai target sebagai wujud etos kerja petugas pelayanan. Dalam analisis domain tersebut menunjukkan kecepatan dalam menyelesaikan sesuai target waktu penyelesaian. Sehingga, hal tersebut menggambarkan hal positif kaitannya dengan etos kerja yang dimiliki petugas pelayanan. Domain kelima yaitu terdiri atas keteraturan pemberian alur pelayanan, kesesuain pemberian persyaratan pelayanan, kewenangan yang diemban sesuai dengan jabatan, dan kepastian petugas dalam menetapkan biaya sesuai aturan. Dalam penilaian menunjukkan bahwa pentahapan alur pelayanan dijelaskan oleh petugas pelayanan kepada masyarakat yang akan melakukan pengurusan KKKTP. “Kalo belum tahu, dijelaskan. Misalnya dalam hal verifikasi dari desa secara struktural,” ujar Bapak Rahmat Agung petugas pelayanan KKKTP setempat. Dalam hal kesesuaian pemberian persyaratan pelayanan, juga menunjukkan hal yang positif yakni petugas memberikan apa saja syarat administrasi yang perlu dipersiapkan masyarakat sesuai dengan aturan. Begitu juga dalam hal penetapan biaya pelayanan oleh petugas juga menunjukkan hal yang positif. “Ya, sesuai aturan yang diberikan oleh petugas kepada masyarakat. Bahwa hal itu mengacu pada Perda No. 1 Tahun 2012, dimana pengurusan KTP dikenakan biaya 7.000 rupiah, sedangkan pengurusan KK sebesar 10.000 rupiah.” ujar Bapak Rahmat Agung lagi. Namun, dalam hal kewenangan yang diemban petugas pelayanan berdasarkan tabel 4.17. analisis domain tersebut terdapat satu petugas pelayanan yang masih merangkap jabatannya yaitu berada pada bidang tata pemerintahan dan pelayanan KKKTP. “Masih merangkap dan dibantu tenaga kontrak. Hal itu karena kurangnya personalia,” ujar camat setempat. Domain keenam yaitu sikap petugas pelayanan dalam melayanai masyarakat, bahwa dalam penilaian tersebut menunjukkan hal yang positif, walaupun pada penilaian I mengatakan kurang sopan dan ramah. Tetapi, petugas tersebut berada di bagian teknis, sehingga tidak langsung berhadapan dengan masyarakat. “Dalam menerima masyarakat kurang baik. Tapi hal itu dapat dibackup petugas lain yang berada di depan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat dalam mengurus KKKTP,” ujar Bapak Edy. Domain ketujuh adalah perlakuan petugas pelayanan terhadap masyarakat tanpa diskriminasi. Penilaian menunjukkan bahwa petugas pelayanan melayani masyarakat yang ingin mengurus KKKTP tanpa diskriminasitanpa membedakan golongan atau status sosial masyarakatnya. Domain kedelapan yaitu tentang petugas pelayanan yang mau dikritik oleh masyarakat menyoal masukan masyarakat yang dilimpahkan kepada petugas atas pelayanannnya. Dalam penilaian tersebut menunjukkan bahwa petugas pelayanan mau dan menerima segala kritik yang ditujukan padanya. “Mau, baik itu secara lisan maupun tertulis. Dan diharapkan memang ada kritik yang ditujukan pada petugas pelayanan. Kami bahkan juga menyediakan kotak saran dan kritik di sana,” ujar camat setempat saat diwawancarai. Dan domain yang terakhir adalah mengenai petugas pelayanan untuk menerima keluhan dari masyarakat soal pelayanan KKKTP. Penilaian yang ada menunjukkan bahwa petugas menerima semua keluhan dari masyarakat tentang pelayanan KKKTP yang ada di tempat tersebut. “Ya, diterima ketika ada keluhan tersebut. Sifatnya membantu, sepanjang itu normatif,” ujar camat setempat lagi. Dari hasil pembahasan di atas yang didasarkan pada penilaian silang informan dan dengan analisis domain, dimana unsur cover term domain dan included terms rincian domain telah dipaparkan, maka dapat dilakukan generalisasi atas hubungan antar domain tersebut, sehingga dapat ditunjukkan seperti apa tingkat kinerja pelayanan KKKTP di Kecamatan Puhpelem pasca terjadinya pemekaran wilayah. Rincian domain pertama adalah menggambarkan kedisiplinan petugas pelayanan, selanjutnya secara urut adalah tanggungjawab petugas, keterampilan petugas, kegigihanetos kerja petugas, keterbukaan petugas, sikap petugas, keadilan petugas, kesediaan petugas untuk dikritik, dan kesediaan petugas menerima keluhan.

4.1.5. Penilaian Masyarakat Terhadap Pelayanan KKKTP

Dokumen yang terkait

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Kecamatan Pesanggrahan sebagai Kecamatan Induk dan Kecamatan Siliragung sebagai Pemekaran Wilayah di Kabupaten Banyuwangi)

0 5 2

DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Pada Kecamatan Kangayan, Sebagai Hasil Pemekaran Dari Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep)

0 6 3

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH PADA PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

2 18 63

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN KECAMATAN (Studi di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung)

5 36 94

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PUBLIK DAN KESEJAHTERAAN Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten J

0 4 19

HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUHPELEM KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI.

0 2 6

ANALISIS TINGKAT EROSI TANAH DI KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 18

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (STUDI PELAYANAN PUBLIK DALAM SEKTOR PENDIDIKAN PASCA PEMEKARAN WILAYAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) | POLAKITANG | JURNAL EKSEKUTIF 2681 4947 1 SM

0 0 7

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK : STUDI KASUS PEMEKARAN KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12