Kondisi Sosial Gambaran Umum Wilayah

4.1.1.4. Kondisi Sosial

Kondisi sosial suatu wilayah menunjukkan keberadaan fungsi kesejahteraan masyarakatnya dan juga menjadi indikator atas kualitas masyarakatnya. Kondisi seperti itu dapat dilihat dari aspek pendidikan dan kesehatannya. Aspek pendidikan dan kesehatan tersebut dapat dijelaskan dalam kuantitas dan kualitasnya. Dengan mengetahui keberadaan gambaran mengenai informasi tersebut, dapat dijadikan pihak yang terkait sebagai pedoman dalam menyusun kebijakan di masa mendatang. Ekspektasi masyarakat terhadap kedua bidang ini pendidikan dan kesehatan tidak lain adalah keterjangkauan untuk mendapatkan pelayanan tersebut dengan mudah dan murah demi sumberdaya manusia yang memiliki daya saing. 1. Pendidikan Perkembangan kondisi di Kecamatan Puhpelem tersebut dapat diketahui dari capaian, ketersediaan fasilitas dan segala pendukungnya. Informasi kondisi pendidikan secara rinci digambarkan dalam tabel sebagai berikut. Tabel tersebut memberi informasi tentang tingkat pendidikan penduduknya berdasarkan jenjang pendidikannya. Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No. DesaKelurahan Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA PT 1 Puhpelem 235 1086 565 217 43 2 Giriharjo 286 1532 377 231 47 3 Nguneng 236 1485 549 94 24 4 Sukorejo 425 2165 584 146 36 5 Tengger 851 2109 994 181 34 6 Golo 986 1486 315 51 22 Jumlah 3019 9863 3384 920 206 Prosentase 17,36 56,71 19,46 5,29 1,18 Sumber: Kecamatan Puhpelem Dalam Angka 2012 Melihat Tabel 4.6. di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Puhpelem sebagian besar dan lebih dari setengahnya merupakan tamatan SD dengan prosentase sebesar 57. Tingkat pendidikan penduduk paling rendah adalah tamatan perguruan tinggi 1. Realita tersebut memiliki makna bahwa tingkat partisipasi penduduk Kecamatan Puhpelem masih rendah. Hal tersebut diperkuat dengan adanya penduduk tidak tamat SD sebesar 17. Dapat dikatakan, sumberdaya manusia di Kecamatan ini masih rendah. Ini dapat disebabkan karena biaya pendidikan yang tidak terjangkau oleh masyarakat setempat. Tabel 4.7. Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Menurut Jenjang Pendidikan Tahun SD SLTP Gedung Guru Murid Gedung Guru Murid 2007 14 88 1734 2 45 690 2008 14 88 1666 2 55 716 2009 14 150 1683 2 50 716 2010 14 147 1661 2 48 720 2011 14 146 1573 2 49 720 Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Puhpelem 2012 Berpijak dari Tabel 4.7. di atas dapat diambil informasi mengenai rasio jumlah murid terhadap guru di mana menggambarkan beban guru dalam mengajar sejumlah murid. Pada tahun 2011, rasio murid-guru SD adalah sebesar 9,28 yang artinya 1 orang guru SD rata-rata mengajar 9 murid orang murid. Pada jenjang pendidikan SLTP, rasio murid-gurunya sebesar 6,81 yang artinya 1 orang guru SMP rata-rata mengajar 7 orang murid. Dalam hal ketersediaan fasilitas dari tahun 2007 sampai 2011 tidak ada perubahan baik penambahan gedung maupun pengurangan gedung. Untuk jenjang SLTA di Kecamatan Puhpelem belum tersedia. Membandingkan dengan kondisi tingkat pendidikan yang masih rendah yang telah disajikan dalam uraian sebelumnya, harapannya semakin baiknya sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Puhpelem akan mampu menghasilkan sumberdaya manusia yang semakin baik pula. 2. Kesehatan Selain pendidikan, tidak kalah pentingnya mengenai kondisi kesehatan suatu wilayah. Ini dapat menjadi salah satu indikator kesejahteran masyarakat suatu wilayah. Semakin sejahtera taraf hidup masyarakat maka semakin kondisi kesehatan dalam suatu wilayah sangat diperhatikan. Tentu hal tersebut didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai dan sumberdaya manusia yang berkualitas pula. Peningkatan kesehatan masyarakat merupakan hal yang diperhatikan dewasa ini, mulai dari pembangunan fasilitas kesehatan, penambahan jumlah tenaga kesehatan, sampai pemberian pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin. Untuk melihat seperti apa kondisi kesehatan di Kecamatan Puhpelem secara detil adalah sebagai berikut. Tabel 4.8. Jumlah Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan No. Uraian 2010 2011 FASILITAS KESEHATAN 1 Puskesmas 1 1 2 PKD 5 5 3 Pustu 5 5 4 Posyandu 29 29 5 Praktek dokter 1 1 TENAGA KESEHATAN 1 Dokter 2 2 2 Bidan 9 9 3 Mantri 4 4 4 Dukun bayi 24 24 Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Puhpelem 2012 Dari Tabel 4.8. di atas bahwa dari tahun 2010 – 2011 tidak terjadi perubahan infrastruktur kesehatan. Kecamatan Puhpelem memiliki 1 puskesmas, 5 PKD, 5 pustu, 29 posyandu, dan 1 praktek dokter. Sedangkan untuk tenaga kesehatannya didominasi oleh dukun bayi. Ini menunjukkan tenaga dukun bayi masih kental digunakan di Kecamatan ini dibanding tenaga kesehatan yang lainnya. Hal tersebut bisa terjadi jika taraf hidup masyarakat yang rendah dan kemungkinan lainnya adalah karena masalah biaya yang kurang terjangkau.

4.1.1.5. Kondisi Pemerintahan

Dokumen yang terkait

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Kecamatan Pesanggrahan sebagai Kecamatan Induk dan Kecamatan Siliragung sebagai Pemekaran Wilayah di Kabupaten Banyuwangi)

0 5 2

DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Pada Kecamatan Kangayan, Sebagai Hasil Pemekaran Dari Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep)

0 6 3

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH PADA PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

2 18 63

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN KECAMATAN (Studi di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung)

5 36 94

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PUBLIK DAN KESEJAHTERAAN Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten J

0 4 19

HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUHPELEM KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI.

0 2 6

ANALISIS TINGKAT EROSI TANAH DI KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 18

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (STUDI PELAYANAN PUBLIK DALAM SEKTOR PENDIDIKAN PASCA PEMEKARAN WILAYAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) | POLAKITANG | JURNAL EKSEKUTIF 2681 4947 1 SM

0 0 7

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK : STUDI KASUS PEMEKARAN KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12