4.1.1.2. Kondisi Geografis
Kecamatan Puhpelem merupakan daerah otonom baru atas pemekaran wilayah daerah induk yaitu Kecamatan Bulukerto. Wilayah ini berada pada 07º42’
LS - 07º48’ LS dan 111º10’ BT - 111º15’ BT dalam google maps. Dalam Kecamatan Bulukerto Dalam Angka 2012, Kecamatan Bulukerto merupakan
daerah yang terletak di daerah pegunungan dan bebatuan yang memiliki luas daerah 4125,32 Ha. Secara administrasi, kecamatan induk ini memiliki 10
desakelurahan pasca terjadinya pemekaran wilayah. Kecamatan Bulukerto memiliki batas-batas wilayah, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Magetan Propinsi Jawa Timur, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Purwantoro, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Slogohimo, dan di
sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Puhpelem. Kecamatan Puhpelem merupakan salah satu kecamatan dari 25
kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Secara geografis, wilayah ini berada pada koordinat 07º43’ LS - 07º48’ LS dan 111º12’ BT - 111º18’ BT lihat di gambar
4.2.. Kecamatan Puhpelem terletak di ujung timur laut Kabupaten Wonogiri dengan kenampakan pegunungan dan berbukit-bukit dan bertanah subur yang
cocok untuk pertanian baik lahan sawah maupun lahan tegalnya. Sebagian wilayahnya merupakan daerah yang berbatu dan hutan negara. Kecamatan
Puhpelem memiliki batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara
: Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur; sebelah selatan
: Kecamatan Purwantoro; sebelah barat
: Kecamatan Bulukerto; dan sebelah timur
: Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur.
Sumber: Dokumentasi Lapangan, 21 Juni 2013 Gambar 4.4. Kenampakan Daerah Pertanian dan Berbukit di Kecamatan
Puhpelem Gambar 4.4. di atas menunjukkan salah satu daerah di Kecamatan
Puhpelem yang memiliki kenampakan berbukit dan diselimuti jenis penggunaan lahan pertanian. Kecamatan Puhpelem memiliki 6 desakelurahan dengan dengan
luas wilayah 3.161,55 Ha. Desa terluas adalah Desa Golo dengan luas 657,53 Ha dan desa terkecil adalah Kelurahan Giriharjo dengan luas hanya 386,29 Ha.
Sedangkan desa tertinggi adalah Desa Golo yang memiliki ketinggian 688 mdpl dan desa terendah adalah Desa Puhpelem dengan ketinggian 433 mdpl
Kecamatan Puhpelem Dalam Angka 2012, 2012: 1. Selengkapnya, data tentang ketinggian dapat dilihat pada Tabel 4.1., halaman 53.
Tabel 4.1. Luas Wilayah dan Ketinggian Tiap DesaKelurahan
No. DesaKelurahan
Luas Wilayah Ha
Ketinggian mdpl
1 Puhpelem
402,55 433
2 Giriharjo
386,29 485
3 Nguneng
588,15 556
4 Sukorejo
549,03 572
5 Tengger
578 514
6 Golo
657,53 688
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Puhpelem 2012 Sedangkan jenis penggunaan lahan di Kecamatan Puhpelem sebagian
besar adalah bangunanpekarangan, dengan luas penggunaan lahan tanah sawah 363,95 Ha, tanah tegalan 825,96 Ha, bangunan dan pekarangan 1.515,32 Ha,
hutan 213,95 Ha, dan lainnya 242,37 Ha. Informasi tersebut selanjutnya disajikan dalam Tabel 4.2. sebagai berikut.
Tabel 4.2. Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Lahan
No. DesaKelurahan
Luas Ha
1 Sawah
363,95 11,51
2 Bangunanpekarangan
1.515,32 47,93
3 Tegalan
825,96 26,13
4 Hutan
213,95 6,77
5 Lainnya
242,37 7,67
Jumlah 3.161,55
100
Sumber: Kecamatan Puhpelem Dalam Angka 2012 Dari Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa hampir separuh jenis
penggunaan lahan di Kecamatan Puhpelem adalah bangunanpekarangan dan yang memiliki prosentase paling sedikit adalah jenis penggunaan lahan hutan. Jenis
penggunaan lahan hutan dengan luas sedikit ini dapat disebabkan karena adanya kegiatan masyarakat di bidang pertanian yang cukup signifikan. Itu ditunjukkan
dengan luas jenis penggunaan lahan sawah dan tegalan sejumlah hampir 38.
Berdasarkan data statistik daerah tahun 2012, sektor paling dominan di Kecamatan Puhpelem ini memang berada pada sektor pertanian.
4.1.1.3. Kondisi Demografi