Kepesertaan JKN Ruang Lingkup Jaminan Kesehatan Nasional JKN

bilitas kepesertaan bersifat wajib; dana amanat; dan hasil pengelolaan; Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar- besar kepentingan peserta. Manfaat layanan kesehatan yang dijamin dan tidak dijamin oleh JKN adalah bervariasi luas Depkes RI, 2012. Dalam JKN prinsipnya diadopsi dan diperbaiki manfaat PT. Asuransi Kesehatan Askes yang benar-benar komprehensif dalam artian pengobatan semua jenis penyakit dijamin, baik yang murah maupun yang mahal. Manfaat JKN adalah manfaat dasar atau standar yang bertujuan pemenu- han kebutuhan dasar kesehatan setiap penduduk. Paket jaminan kesehatan yang telah berlaku di Indonesia dikenal sebagai paket jaminan komprehensif, artinya, seluruh layanan atas indikasi medis dijamin Thabrany H, 2014:97.

2.1.1.2 Kepesertaan JKN

Karena bersifat nasional maka kepesertaannya bersifat wajib bagi seluruh warga negara untuk menjadi peserta jamian kesehatan nasional Candra A, 2012:62. Pada pasal 17 UU No.40 Tahun 2004 dinyatakan bahwa setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan presentase dari upah atau suatu nominal tertentu. Sumber dana JKN ini berasal dari tiga sumber yaitu pemerintah, pemberi kerja, dan masyarakat itu sendir. Peserta dalam JKN adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Berdasarkan Peraturan Presiden Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan peserta JKN tersebut meliputi: Penerima Bantuan Iuran PBI JKN dan bukan PBI JKN dengan rincian sebagai berikut: a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu. b. Peserta bukan PBI adalah peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas: 1 Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, yaitu: Pegawai Negeri Sipil; anggota TNI; anggota Polri; pejabat negara; pegawai pemerintah non pegawai negeri; dan pegawai swasta. 2 Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluargannya, yaitu: pekerja diluar hubungan kerja atau pekerja mandiri 3 Bukan pekerja dan anggota keluarganya 4 Penerima pensiun 5 WNI di luar negeri Dalam UU SJSN, perluasan kepesertaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan kemampuan manajemen. Kesepakatan Nasional sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Peta Jalan JKN dan sesuai dengan Perpes nomor 122013 dan telah diubah pasal 6 dengan Perpres 1112013 bahwa seluruh peserta Jaminan Kesehatan yang berasal dari Askes So- sialPNS, Jamkesmas, JPK Jamsostek, TNIPOLRI dan sebagian Jamkesda di- perkirakan dalam Peta Jalan mencakup sekitar121,6 juta jiwa berganti menjadi peserta JKN dan dikelola oleh BPJS Kesehatan. Sedangkan pemberi kerja pada badan usaha milik negara usaha besar, usaha menengah, dan usaha kecil paling lambat tanggal 1 Januari 2015, sementara pem- beri kerja mikro paling lambat tanggal 1 Januari 2016 dan pekerja bukan penerima upah berdasarkan Perpes 1112013 paling lambat harus masuk JKN pada tanggal 1 Januari 2019 Depkes RI, 2012.

2.1.1.3 Hak dan Kewajiban Peserta JKN