pencegahan bahaya yang ada sebagai suatu perwujudan realisasi produk yang aman bagi konsumen.
3. Quality Monitoring Scheme QMS
Suatu prosedur yang disusun untuk menjaga mutu dan keamanan produk. QMS bertujuan untuk melakukan pengecekan yang harus
dilakukan di area kerja masing-masing. QMS merupakan kelayakan dasar opersional sebelum memulai proses pada setiap line produksi.
QMS diletakan di area produksi sebagai panduan atau petunjuk bagi operator produksi. QMS berbentuk seperti CCPs summary sheet, namun
QMS berisi tidak hanya CCPs tetapi seluruh parameter proses yang akan mempengaruhi terhadap keamanan pangan maupun mutu dari produk.
QMS berisi kapan harus dilakukannya pengecekan atau frekuensi pengecekan, apa yang harus dicek, oleh siapa harus dicek, bagaimana
cara mengeceknya, berapa standarnya, report harus dicatat dimana, dan apa tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi penyimpangan.
4. Kalibrasi Peralatan
Kalibrasi peralatan digunakan untuk mengontrol CCP, paramer release,
dan sebagai aktifitas pemantauan sebagai jaminan bagi keamanan pangan dalam pemenuhan peraturan yang berlaku. Seluruh
alat-alat dikalibarasi secara efektif dan rutin. Seorang instrument yang mengkalibrasi peralatan telah mendapatkan pelatihan dan kompetensi
dengan baik sebelum mengkalibrasi alat tersebut. Setiap peralatan yang telah dikalibrasi harus diperiksa terlebih dahulu oleh orang yang lebih
ahli. Pencatatan record pengkalibrasian alat disimpan dengan baik agar peralatan tetap terjaga.
5. Sistem Release
Release merupakan suatu otorisasi formal untuk menggunakan lot
atau batch tertentu pada tahap produksi atau pada rantai supply chain berikutnya. Release dibagi dua macam yaitu release aktif dan release
pasif. Release aktif adalah keputusan release yang terdokumentasi diambil hanya setelah dilakukan evaluasi hasil tes dan parameter proses
yang terkait. Release pasif dapat dilakukan dengan melanjutkan produksi ke tahap berikutnya tanpa formalitas khusus, kecuali ada campur tangan
seseorang blocking by exception. Ada tiga macam status produk yaitu, awaiting, released, dan
blocked. Status produk awaiting menunjukkan produk masih menunggu
hasil analisis dari laboratorium. Status produk released menunjukkan produk telah lolos pemeriksaan laboratorium. Produk berstatus released
dapat dikeluarkan dari gudang penyimpanan dan didistribusikan. Produk berstatus blocked artinya produk tidak memenuhi standar dan tidak dapat
didistribusikan ke konsumen. Produk berstatus blocked dijadikan sebagai makanan ternak.
Stiker atau label release ditempelkan pada setiap pallet produk. Stiker atau label berisi identifikasi lot, tanggal produksi, tanggal
kadaluarsa, kuantitas, dan status lot. Manajer pabrik bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap produk pada level pabrik dan dapat
mendelegasikan kepada manajer QA atau kepala laboratorium. Manajer QA dapat bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap produk yang
dihasilkan dari dalam pabrik.
6. Penelusuran, Identifikasi, dan Pengkodean