METODE METODOLOGI PENELITIAN A.

IV. METODOLOGI PENELITIAN A.

TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilaksanakan di PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory yang beralamat di Jl. Raya Pasuruan km 9.5, Jawa Timur selama 4 bulan, yaitu tanggal 4 Februari 2007 sampai dengan 5 Juni 2007. kegiatan ini dilakukan pada Departemen Quality Assurance, bagian Higiene Factory.

B. METODE

Penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pengamatan sistem manajemen di PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory Sistem Manajemen yang diterapkan di PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory berupa Integrated Management System IMS ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara dokumentasi dan penerapan secara langsung di lapangan. Pengamatan secara dokumentasi dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penerapan IMS. Sedangkan pengamatan secara langsung IMS dengan cara observasi lapangan dan interview. Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati secara langsung dan merekam penerapan sistem. Interview dilakukan kepada pihak-pihak tertentu terkait dengan penerapan IMS. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi lapangan dan interview berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem manajemen internal perusahaan dan penerapan IMS, serta mendapatkan gambaran mengenai kesesuaian standar internal yang diterapkan dengan IMS. 2. Kajian sistem manajemen keamanan pangan yang diterapkan yaitu Food Safety Management System FSMS Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara dokumentasi dan penerapan secara langsung di lapangan. Pengamatan secara dokumentasi dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penerapan FSMS. Observasi lapangan dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dan merekam penerapan sitem serta terlibat langsung dalam kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan FSMS. Interview dilakukan lepada pihak-pihak tetentu terkait dengan penerapan FSMS. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi dan interview berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan penerapan FSMS di line produksi, komunikasi internal yang berpengaruh kepada keamanan pangan, serta mendapatkan gambaran mengenai kesesuaian standar yang digunakan dengan keadaan di lapangan. 3. Penyusunan daftar dokumen yang dibutuhkan dalam penerapan ISO 22000 Membuat daftar dokumen yang dibutuhkan sebagai rujukan dalam penerapan ISO 22000. Daftar dibuat dengan mentabulasi klausul-klausul dimulai dari klausul 4. Klausul 1, 2, 3 terdiri dari ruang lingkup, rujukan normatif serta istilah dan definisi. 4. Analisis kesenjangan Gap Analysis anatara FSMS dengan persyaratan ISO 22000 Analisis kesenjangan dilakukan dengan membandingkan pemenuhan FSMS di perusahaan dengan persyaratan standar ISO 22000. Berdasarkan hasil perbandingan dapat diketahui sejauh mana kesiapan perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000, serta hal-hal apa saja yang perlu disiapkan untuk penerapan sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000. 5. Penyusunan rekomendasi untuk pengembangan sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan Berdasarkan metode yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, maka diberikan rekomendasi atau saran langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam pengembangan FSMS di perusahaan agar sesuai dengan persyaratan ISO 22000. Diagram alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Metode Penelitian Pengamatan sistem manajemen PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory berupa Integarated Management system IMS ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001 Menyusun dan mentabulasikan dokumen- dokumen yang dibutuhkan dalam penerapan ISO 22000 Mengkaji sistem manajemen keamanan pangan berupa Food Safety Management System FSMS Melakukan analisis kesenjangan Gap Analysis antara FSMS vs ISO 22000 Memberikan rekomendasi untuk pengembangan sistem manajemen keamanan pangan di perusahaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A.