tinggi. Bakteri penyebab penyakit seperti Salmonella, Shigella, Bacillus cereus,
dan Staphylococcus aureus dapat masuk ke dalam susu segar melalui udara, debu, peralatan, tempat penyimpanan, dan manusia.
Staphylococcus aureus dapat juga memasuki susu dari sapi yang
menderita mastitis, merupakan infeksi pada ambing. Pasteurisasi merupakan pencegahan yang efektif terhadap pertumbuhan bakteri di
dalam susu, kecuali untuk bakteri pembentuk spora seperti bakteri Bacillus cereus
dan Clostridium botulinum Buckle, 2007. Susu bubuk dapat pula menyebabkan keracunan makanan apabila
terjadi percemaran kembali setelah proses pasteurisasi. Sumber pencemaran disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Salmonella.
Maka tahapan proses pabrik harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan peraturan pelaksanaan higienis agar keracunan atau
kerusakan dapat dihindari. Beberapa spesies Clostridium bersifat patogen dan dapat
menyebabkan keracunan makanan. C. Perfringens memproduksi enterotoksin sehingga dapat menyerang saluran pencernaan dan
menimbulkan gejala gastrointestinal. Jika tumbuh pada susu, bakteri ini dapat membentuk asam dan gas sehingga menggumpalkan susu, disebut
“stormy fermentation” Fardiaz, 1992.
C. SISTEM MANAJEMEN INDUSTRI
1. ISO 9001:2000
ISO 9001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen mutu pada suatu industri. Standar ini dapat diaplikasikan oleh tiap
industri yang menghasilkan produk maupun jasa, dan tidak hanya berlaku bagi industri pangan. ISO 9001 berfokus pada keinginan dan
harapan konsumen. Salah satu harapan konsumen adalah mendapatkan produk pangan yang aman. Standar ini meliputi:
Cakupan Referensi normatif
Definisi-definisi
Persyaratan sistem mutu Komitmen manajemen
Manajemen sumber daya Realisasi produk
Pengukuran, analisis, dan pengembangan Standar-standar ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun
1987, di mana ISO Technical Committee menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO
9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun
2000 Gaspersz, 2006. ISO versi tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:
1. ISO 9000:2000, QMS : Fundamentals and vocabulary replacing
ISO 8402 and ISO 9000-1 2.
ISO 9001:2000, QMS : Requirements replacing the 1994 versions of ISO 9001, 9002, and 9003
3. ISO 9004:2000, QMS : Guidance for performance improvement
replacing ISO 9004 with most parts 4.
ISO 19011, Guidance for auditing management systems replacing ISO 10011 and 14011
Keuntungan penerapan ISO 9001 bagi industri adalah 1 meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen melalui jaminan
mutu yang terorganisir dengan baik dan sistematis. 2 mendapat citra baik dan mampu bersaing. 3 mencegah audit manajemen mutu ganda
oleh konsumen. 4 setelah terdaftar pada badan internasional, industri dapat membidik target perdagangan baru. 5 meningkatkan kesadaran
mutu organisasi.
2. ISO 14001:2004
ISO 14000 merupakan sistem manajemen lingkungan yang keberadaannya membantu suatu organisasi dalam meminimalisasi
pengaruh buruk operasi terhadap lingkungan perubahan yang merugikan pada udara, air, dan tanah, dengan mematuhi peraturan,
hukum yang berlaku, persyaratan lain yang berorientasi lingkungan, serta perbaikan yang berkelanjutan Anonim, 2007
b
. ISO menyadari akan kebutuhan sistem manajemen lingkungan,
sehingga sama seperti ISO 9001 didasari oleh BS 5750, ISO 14001 tumbuh dari BS 7750. ISO 14001 dipublikasikan pada tahun 1996.
Standar sistem manajemen ini mengalami revisi yang dipublikasikan pada tahun 2004-2005 Edwards, 2004. Materi dari sistem manajemen
ini sangat luas, beberapa standar penting dapat dilihat pada Tabel 4. ISO 14001 merupakan spesifikasi sistem manajemen lingkungan
yang dapat diterima secara internasional. Sistem manajemen lingkungan ini berfokus pada dampak penting lingkungan dan kinerja lingkungan;
pencegahan polusi; pemenuhan peraturan, persyaratan, dan evaluasi pemenuhannya; serta perbaikan berkelanjutan.
Standar ini dapat digunakan oleh berbagai tipe dan ukuran organisasi dan dapat
disesuaikan dengan bermacam-macam kondisi letak geografis, kultur, dan sosial. Kesuksesan sistem bergantung pada komitmen dari seluruh
tingkatan dan fungsi di dalam organisasi, khususnya dari manajemen puncak. Tujuan utama dari standar internasional ini adalah untuk
mendukung perlindungan terhadap lingkungan dan pencegahan polusi yang seimbang dengan kebutuhan sosial-ekonomi International
Organization for Standardization , 2004.
Tabel 4. Topik-topik Standar Manajemen Lingkungan
Standar Topik
ISO 14001 : 1996 Environmental management systems – Specification with
guidance for use ISO 14004 : 1996
Environmental management systems – General guidelines on principles, systems, and supporting techniques
ISO 14015 : 2001 Environmental assessment of sites and organizations
ISO 14020 series Environmental labels and labelling published in 1999 and
2000 ISO 14031 : 2000
Environmental performance evaluation – Guidelines DD ISO TR
14032 : 2000 Examples of environmental performance evaluation
ISO 14040 : 1997 Environmental management – Life cycle assessment –
Principles and framework ISO 14041 : 1998
Environmental management – Life cycle assessment – Goal and scope definition and inventory analysis
ISO 14042 : 2000 Environmental management – Life cycle assessment –
Impact assessment ISO 14043 : 2000
Environmental management – Life cycle assessment – Interpretation
DD ISO TS 14048 : 2002
Life cycle assessment – Data documentation format PD ISO TR 14049
: 2002 Examples of application of ISO 14041 to goal and scope
definition and inventory analysis ISO 14050 : 2002
Environmental management – Vocabulary ISO 19011 : 2002
Guidelines for quality andor environmental management systems auditing
Sumber : Edwards 2004
3. OHSAS 18001:1999