ISO 9001:2000 ISO 14001:2004 SISTEM MANAJEMEN INDUSTRI

tinggi. Bakteri penyebab penyakit seperti Salmonella, Shigella, Bacillus cereus, dan Staphylococcus aureus dapat masuk ke dalam susu segar melalui udara, debu, peralatan, tempat penyimpanan, dan manusia. Staphylococcus aureus dapat juga memasuki susu dari sapi yang menderita mastitis, merupakan infeksi pada ambing. Pasteurisasi merupakan pencegahan yang efektif terhadap pertumbuhan bakteri di dalam susu, kecuali untuk bakteri pembentuk spora seperti bakteri Bacillus cereus dan Clostridium botulinum Buckle, 2007. Susu bubuk dapat pula menyebabkan keracunan makanan apabila terjadi percemaran kembali setelah proses pasteurisasi. Sumber pencemaran disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Salmonella. Maka tahapan proses pabrik harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan peraturan pelaksanaan higienis agar keracunan atau kerusakan dapat dihindari. Beberapa spesies Clostridium bersifat patogen dan dapat menyebabkan keracunan makanan. C. Perfringens memproduksi enterotoksin sehingga dapat menyerang saluran pencernaan dan menimbulkan gejala gastrointestinal. Jika tumbuh pada susu, bakteri ini dapat membentuk asam dan gas sehingga menggumpalkan susu, disebut “stormy fermentation” Fardiaz, 1992.

C. SISTEM MANAJEMEN INDUSTRI

1. ISO 9001:2000

ISO 9001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen mutu pada suatu industri. Standar ini dapat diaplikasikan oleh tiap industri yang menghasilkan produk maupun jasa, dan tidak hanya berlaku bagi industri pangan. ISO 9001 berfokus pada keinginan dan harapan konsumen. Salah satu harapan konsumen adalah mendapatkan produk pangan yang aman. Standar ini meliputi: Cakupan Referensi normatif Definisi-definisi Persyaratan sistem mutu Komitmen manajemen Manajemen sumber daya Realisasi produk Pengukuran, analisis, dan pengembangan Standar-standar ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987, di mana ISO Technical Committee menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000 Gaspersz, 2006. ISO versi tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut: 1. ISO 9000:2000, QMS : Fundamentals and vocabulary replacing ISO 8402 and ISO 9000-1 2. ISO 9001:2000, QMS : Requirements replacing the 1994 versions of ISO 9001, 9002, and 9003 3. ISO 9004:2000, QMS : Guidance for performance improvement replacing ISO 9004 with most parts 4. ISO 19011, Guidance for auditing management systems replacing ISO 10011 and 14011 Keuntungan penerapan ISO 9001 bagi industri adalah 1 meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen melalui jaminan mutu yang terorganisir dengan baik dan sistematis. 2 mendapat citra baik dan mampu bersaing. 3 mencegah audit manajemen mutu ganda oleh konsumen. 4 setelah terdaftar pada badan internasional, industri dapat membidik target perdagangan baru. 5 meningkatkan kesadaran mutu organisasi.

2. ISO 14001:2004

ISO 14000 merupakan sistem manajemen lingkungan yang keberadaannya membantu suatu organisasi dalam meminimalisasi pengaruh buruk operasi terhadap lingkungan perubahan yang merugikan pada udara, air, dan tanah, dengan mematuhi peraturan, hukum yang berlaku, persyaratan lain yang berorientasi lingkungan, serta perbaikan yang berkelanjutan Anonim, 2007 b . ISO menyadari akan kebutuhan sistem manajemen lingkungan, sehingga sama seperti ISO 9001 didasari oleh BS 5750, ISO 14001 tumbuh dari BS 7750. ISO 14001 dipublikasikan pada tahun 1996. Standar sistem manajemen ini mengalami revisi yang dipublikasikan pada tahun 2004-2005 Edwards, 2004. Materi dari sistem manajemen ini sangat luas, beberapa standar penting dapat dilihat pada Tabel 4. ISO 14001 merupakan spesifikasi sistem manajemen lingkungan yang dapat diterima secara internasional. Sistem manajemen lingkungan ini berfokus pada dampak penting lingkungan dan kinerja lingkungan; pencegahan polusi; pemenuhan peraturan, persyaratan, dan evaluasi pemenuhannya; serta perbaikan berkelanjutan. Standar ini dapat digunakan oleh berbagai tipe dan ukuran organisasi dan dapat disesuaikan dengan bermacam-macam kondisi letak geografis, kultur, dan sosial. Kesuksesan sistem bergantung pada komitmen dari seluruh tingkatan dan fungsi di dalam organisasi, khususnya dari manajemen puncak. Tujuan utama dari standar internasional ini adalah untuk mendukung perlindungan terhadap lingkungan dan pencegahan polusi yang seimbang dengan kebutuhan sosial-ekonomi International Organization for Standardization , 2004. Tabel 4. Topik-topik Standar Manajemen Lingkungan Standar Topik ISO 14001 : 1996 Environmental management systems – Specification with guidance for use ISO 14004 : 1996 Environmental management systems – General guidelines on principles, systems, and supporting techniques ISO 14015 : 2001 Environmental assessment of sites and organizations ISO 14020 series Environmental labels and labelling published in 1999 and 2000 ISO 14031 : 2000 Environmental performance evaluation – Guidelines DD ISO TR 14032 : 2000 Examples of environmental performance evaluation ISO 14040 : 1997 Environmental management – Life cycle assessment – Principles and framework ISO 14041 : 1998 Environmental management – Life cycle assessment – Goal and scope definition and inventory analysis ISO 14042 : 2000 Environmental management – Life cycle assessment – Impact assessment ISO 14043 : 2000 Environmental management – Life cycle assessment – Interpretation DD ISO TS 14048 : 2002 Life cycle assessment – Data documentation format PD ISO TR 14049 : 2002 Examples of application of ISO 14041 to goal and scope definition and inventory analysis ISO 14050 : 2002 Environmental management – Vocabulary ISO 19011 : 2002 Guidelines for quality andor environmental management systems auditing Sumber : Edwards 2004

3. OHSAS 18001:1999