Penelusuran, Identifikasi, dan Pengkodean

8 pertimbangan pengembangan dan perbaikan aspek keamanan pangan.

10. Ketaatan terhadap Peraturan

Produk layanan Nestlé tidak pernah berkompromi untuk keamanan pangan dan selalu patuh terhadap hukum dan regulasi yang berlaku pada market di mana Nestlé berada. Hal ini ditunjukkan dengan penerapan syarat halal bagi setiap produk yang dihasilkan dan pencantuman label informasi pada setiap produk yang benar, jelas, dan lengkap.

c. Sistem Dokumentasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, dokumentasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan. Berkaitan dengan sistem manajemen maka dokumentasi ini dijabarkan sebagai proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, penyimpanan, dan pengendalian distribusi informasi, sampai pada pemutakhiran data informasi tersebut. PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory mempunyai kebijakan untuk mendokumentasikan sistem yang telah dijalankan dengan tujuan : 1. Untuk memastikan seluruh dokumen internal atau eksternal yang digunakan di PT. Nestlé Indonesia - Panjang Factory dalam keadaan terkendali. 2. Sebagai prasarana untuk pelatihan karyawan. 3. Sebagai pembuktian penerapan sistem. 4. Sebagai sumber informasi yang dapat digunakan pada saat akan melakukan perbaikan atau peningkatan proses maupun produk. Secara umum sistem dokumentasi dalam format ISO dibagi menjadi tiga bagian, yaitu level 1, 2, dan 3. Level 1 disebut dengan manual mutu berupa dokumen yang sederhana, jelas, tepat, praktis, dan dibuat sesuai dengan elemen-elemen ISO yang diaplikasikan pada perusahaan. Level 2 berisi prosedur dan instruksi kerja. Prosedur menjabarkan proses atau aktifitas utama dalam pabrik dengan ruang lingkup antar departemen sedangkan instruksi kerja merupakan dokumen praktis atau operasional di tiap-tiap line dan mesin dengan ruang lingkup pada departem tertentu. Form dan dokumen pendukung termasuk ke dalam level 3. Keseluruhan sistem dokumentasi dapat tergambar dari catatan-catatan record yang menjadi bukti bahwa sistem telah dilaksanakan dengan baik. PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory pada saat ini menuju sertifikasi Integrated Management System IMS, yang merupakan gabungan dari tiga sistem yang diterapkan secara bersamaan. Sehingga prosedur-prosedur dan instruksi kerja yang berkaitan dengan SMKP telah terintegrasi pada sistem ini. Dokumentasi yang telah terintegrasi ini menambahkan satu tingkatan dokumen, terdiri dari level 1, 2, 3, dan 4. Perbedaannya terletak pada level 3 dan level 4. Instruksi kerja turun menjadi level 3 dan supporting dokumen menjadi level 4. Gambar 1. Struktur dokumentasi dalam format ISO Gambar 2. Struktur dokumentasi PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory

1. Kebijakan dan Manual

Kebijakan dan manual merupakan dokumen level satu. Sesuai dengan persyartan ISO 22000, kebijakan yang harus dimiliki adalah kebijakan keamanan pangan. Kebijakan keamanan pangan merupakan maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi tentang keamanan produk yang dihasilkan yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak. PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory belum memiliki kebijakan keamanan pangan tersendiri tetapi telah menerapkan kebijakan mutu yang mencakup kepada keamanan pangan. Kebijakan mutu ini termasuk kebijakan mutu yang baru disyahkan Januari 2007, dan disosialisasikan ke dalam Level III Form Level II Prosedur Level I Manua l Level IV Kebijakan dan Instruksi KerjaWI Prosedur Form, Standar, Job 9 factory mulai bulan Mei 2007. Kebijakan PT Nestlé Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 4. Kebijakan disahkan oleh President Director Nestlé Indonesia. Kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan sifat dan tujuan organisasi serta sesuai dengan sifat, skala, dan dampak dari aktifitas dan produknya terhadap lingkungan. Bentuk komitmen manajemen yang baik adalah dengan mengkomunikasikan kebijakan mutu tersebut kepada seluruh level manajemen. Kebijakan mutu dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dengan pemasangan papan kebijakan mutu dan melalui jaringan intranet. Manual adalah penjelasan dari kebijakan, yaitu pedoman yang menjelaskan mengenai penerapan suatu sistem di lingkungan pabrik. Manual berisi administrasi, status revisi dan penjelasan revisi, pengendalian dokumen, prosedur permintaan, profil perusahaan, riwayat singkat, produkjasa yang dihasilkan, dan struktur organisasi. Manual yang telah dibuat merupakan manual dari IMS. Saat akan menerapkan ISO 22000 ada kemungkinan manual akan disatukan atau dibuat terpisah.

2. Prosedur

Prosedur merupakan dokumen level dua yang berlaku umum dan mengatur suatu aktivitas yang melibatkan lebih dari satu departemen. Prosedur menjabarkan proses- prosesaktivitas-aktivitas utama yang ada di pabrik Panjang dengan ruang lingkup antar departemen. Prosedur yang dibuat harus memuat prosedur operasional secara rinci yang mendukung pernyataan kebijakan dan ringkasan prosedur yang termuat dalam manual. Dokumen ini bersifat rahasia khusus internal Nestlé dan salinan dokumennya hanya dibagikan kepada HOD Head Of Departement dan pihak-pihak yang terkait prosedur tersebut. Format prosedur berupa narasi, diagram alir, dan semi diagram alir. Tabel 1. Format Pengisian Prosedur PT Nestlé Indonesia, Kejayan Factory ISI FUNGSI Title Menginformasikan tema aktivitas yang dilakukan. Terdiri dari klasifikasi dokumen, nomor dokumen, tanggal pengeluaran dan efektif dari dokumen. Terdapat pula kolom tanda tangan yang terdiri dari issued by, checked by, dan approved by. Applicable to Menginformasikan departemen yang terkait dalam penerapan prosedur. Aim Menjelaskan mengenai tujuan dari penerapan prosedur. Scope Memberikan informasi mengenai tugas dan tanggung jawab bagi pihak yang terkait terhadap pelaksanaan prosedur. Reference Menginformasikan referensi yang digunakan dalam penerapan prosedur. Content Terdiri dari definisiistilah yang digunakan dalam prosedur, rincianlangkah-langkah dalam pelaksanaan prosedur, dan catatan yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur. Related documents Menginformasikan mengenai dokumen-dokumen yang berkaitan dengan prosedur, dapat berupa working instruction, standar, SAP, dll.

3. Instruksi KerjaWorking instruction

WI Instruksi kerja merupakan dokumen level tiga yang berupa penjelasan rinci dari pelaksanaan suatu aktivitas dalam prosedur yang pada umumnya dilakukan oleh satu jabatan atau posisi dengan mempertimabangkan kecakapan personel dan pengaruh aktivitas terhadap mutu. Format yang digunakan berupa narasi dan gambarfotovideo. Tabel 2. Perbandingan Prosedur dengan Instruksi Kerja Prosedur Instruksi Kerja Memberikan gambaran umum suatu proses. Secara rinci menjelaskan tugas yang harus dikerjakan. Biasanya Biasanya dapat berdiri