Standardisasi Minyak Goreng Penelitian Terdahulu

berbentuk cair pada suhu kamar. Sebaliknya, jika mempunyai bilangan yodium rendah maka kandungan asam lemak jenuhnya lebih tinggi dan cenderung padatsetengah padat pada suhu kamar.

2.5. Standardisasi Minyak Goreng

Minyak goreng sebagai produk yang sangat dibutuhkan sehari-hari memerlukan adanya standar keamanan apabila mengkonsumsi produk tersebut, terlebih produk ini dikonsumsi secara langsung oleh manusia. Untuk menjaga standar mutu minyak goreng yang diperdagangkan, pemerintah melalui Departemen Perindustrian menetapkan syarat minimal mutu minyak goreng yang ketentuannya terdapat dalam SNI nomor 01-3741-2002. Tabel 7 menjelaskan ketentuan mengenai standar mutu minyak goreng yang terkandung dalam SNI. Tabel 6. Standar Mutu Minyak Goreng Indonesia Menurut SNI 01-3741- 2002 No Indikator Satuan Syarat 1 Kandungan air 0.3 maksimum 2 Bilangan peroksida Mg oksigen100 oksigen 1.0 maksimum 3 Kandungan asam lemak bebas asam pelarut 0.3 maksimum 4 Kandungan logam berbahaya Pb, Cu, Mg - Negatif 5 Kandungan minyak pelikan - Negatif 6 Bauaroma - Normal 7 Warna - Normal 8 Rasa - Normal Sumber : Departemen Perindustrian dalam Pratama, 2005 . Proses pemasaran minyak terdiri dari beberapa variasi. Pola pemasaran minyakk goreng bermerek di Indonesia dengan melibatkan beberapa pelaku pasar, yaitu : produsen, distributor, whole salerpedagang besar, grosir medium merchantpedagang menengah dan pedagang pengecer retailerpedagang kecil. Berikut adalah diagram pola pemasarannya. Gambar 1. Pola Pemasaran Minyak Goreng Bermerek di Indonesia Sumber : Mulyana dan Asep, 1996 dalam Pratama, 2005

2.6. Penelitian Terdahulu

Berdasar studi literatur yang peneliti dapatkan, telah ada beberapa penelitian yang membahas tentang minyak goreng dan mengenai kepuasan dan loyalitas suatu produk. Penelitian yang telah ada, diteliti dengan memandang dari beberapa segi, terutama segi pemasaran dan segi perilaku konsumennya. Studi literatur skripsi dapat dilihat pada Tabel 7. P R O D U S E N Produsen dari daerah lain Konsumen Pedagang besar Distributor Komisioner Agen lain Pedagang Menengah Pedagang Kecil Tabel 7. Penelitian Terdahulu No Nama Judul Skripsi Tujuan Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan Penelitian Penulis 1. Elmira Siska Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Rumah Makan Padang - Mengetahui karakteristik konsumen - Mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas - Mengukur hubungan karakteristik konsumen dengan loyalitas - Mengukur hubungan kepuasan dengan loyalitas - Analisis deskriptif - IPA - Uji Spearman - Uji Chi- Square - Karakteristik konsumen : Sudah menikah, laki-laki, suku jawa, usia 25-45 tahun, pendapatan Rp. 1.500.000-2.500.000 - Matriks prioritas utama adalah kenyamanan tempat makankesejukan - Karakteristik konsumen berhubungan erat dengan loyalitas - Konsumen puas sebagian besar adalah konsumen yang loyal Penulis menggunakan metode CSI untuk mengukur tingkat loyalitas, dan tidak mengukur hubungan karakteristik konsumen dengan loyalitas 2. Endang Suryana Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Minuman Isotonik Merek Pocari Sweat - Mengetahui karakteristik konsumen - Mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas - Merumuskan strategi bauran pemasaran - Analisis deskriptif - IPA - CSI - BSPM - karakteristik konsumen : usia 20-21 tahun, laki-laki, semester7, tinggal di kos-kosan, pengeluaran konsumsi per bulan Rp 300.000 – 500.000 - atribut prioritas utama matriks kepuasan : kesehatan, menambah tenaga, dan rasa - analisis dengan CSI : konsumen cukup loyal - nilai BSPM = 189,7 - strategi bauran pemasaran yang dianjurkan : menambah variasi rasa -Sampel yang penulis ambil bukan mahasiswa, melainkan ibu rumah tangga di Kota Bogor -variabel yang digunakan bukan berdasarkan pada 7 dimensi dasar kualitas ,melainkan 5 faktor pendorong kepuasan pelanggan Irawan,2004 3. Juristama Partogi Sitompul Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Minuman Teh Kemasan Merek Fruit Tea - Mengetahui karakteristik konsumen - Mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas - Merumuskan strategi bauran pemasaran - Analisis deskriptif - IPA - CSI - BSPM - karakteristik konsumen : usia 20 tahun, laki-laki, bertempat tinggal di kos- kosan, total pengeluaran per bulanRp 500.000-700.000 - atribut prioritas utama matriks kepuasan : pelepas dahaga, penghilang dehidrasi, ukuran volume produk - analisis dengan CSI : konsumen cukup loyal - nilai BSPM = 120,4 - Teknik penarikan sampel berbeda - Sampel yang diambil bukan mahasiswa, melainkan ibu rumah tangga di Kota Bogor - variabel yang berbeda dengan penulis: pelepas dahaga, dapat diminum kapan saja, ukuran yang diterima dibanding harga, ijin Depkes No Nama Judul skripsi Tujuan Penelitian Alat analisis Hasil Penelitian Perbedaan dengan Penelitian Penulis 4. M. Ardi Miharsa Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Pengecer terhadap PT. Campina Ice Cream Industri - Menganalisis tingkat kepuasan dan loyalitas pengecer - Mengkaji prioritas atribut yang dapat meningkatkan kepuasan dan menumbuhkan loyalitas - Analisis Chi- square - SEM - Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan kepuasan dan loyalitas : pelayanan, kecepattanggapan, freezer, dan harga - Variabel laten yang berpengaruh nyata : kecepattanggapan - Pengaruh total terbesar : dimensi jaminan , kecepattanggapan, freezer, harga, dan dimensi pelayanan - Secara umum pengecer cukup puas akan pelayanan perusahaan, tetapi tidak selalu loyal terhadap perusahaan. - Alat analisis berbeda, penulis menggunakan alat analisis IPA dan CSI 5. Cempaka Puri Analisis Strategi Promosi Minyak Goreng Cap Sendok pada PT Astra agro Lestari Tbk Divisi Refinery - mengkaji bentuk kegiatan promosi yang dilakukan PT AAL Divisi Refinery di - menentukan faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi - merumuskan alternatif strategi promosi - PHA - PT AAL Divisi Refinery menerapkan seluruh bauran promosi, yang meliputi kegiatan promosi penjualan yang ditujukan baik kepada konsumen akhir maupun distributor perusahaan, humas dan publisitas, penjualan pribadi, periklanan dan pemasaran langsung - faktor paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi : bauran pemasaran lainnya - alternatif strategi : intensifikasi dan ekstensifikasi pasar , mengintansifikasikan kegiatan periklanan, mengintensifikasi kegiatan promosi penjualan - produk yang diteliti penulis adalah minyak goreng merek Bimoli - penulis mengkaji tentang kepuasan dan loyalitas konsumen minyak goreng Bimoli - variabel yang digunakan penulis adalah variabel produk, sedangkan pustaka menggunakan variabel promosi 6. Pratama Analisis Ekuitas Merek Minyak Goreng Bermerek Kasus di Kota Bogor - menganalisis nilai elemen- elemen ekuitas merek minyak goreng bermerek, - menganalisis implikasi ekuitas merek terhadap strategi bauran pemasarannya - Uji cochran - Metode Fishbein Extended - Analisis Marcov Chain - Mayoritas alasan responden mengkonsumsi suatu merek minyak goreng sawit adalah karena kejernihan isinya 68, harga yang sesuai mutu 60,dan kemudahan didapat 59 - Alternatif strategi : warna minyak goreng cenderung emas dan relatif jernih dengan kemasan yang unik, kebijakan mengikuti harga pesaing, strategi distribusi intensif, promosi produk dengan inovasi baru. - Penulis lebih spesifik terhadap merek produk - Penulis mengukur kepuasan dan loyalitas

III. KERANGKA PEMIKIRAN