III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Konsumen dan Perilaku Konsumen
Kotler 2005 mendefinisikan konsumen sebagai individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk
kebutuhan pribadi atau kelompoknya. Konsumen juga dapat didefinisikan sebagai setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia di masyarakat, baik untuk
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan menurut Undung-undang Republik Indonesia No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Ada beberapa pengertian atau definisi perilaku konsumen menurut
pendapat para ahli dalam buku mereka masing-masing. Sumarwan 2004 menyatakan bahwa perilaku konsumen bukan hanya tindakan, kegiatan, serta
faktor-faktor psikologis yang mendorong tindakan tersebut, baik sebelum melakukan aktivitas pembelian, saat menggunkan atau setelah menghabiskan
barang atau jasa tersebut tetapi juga termasuk di dalamnya adalah segala hal yang mempengaruhi proses evalaluasinya. Menurut Engel et al 1994, diagnosa
perilaku konsumen adalah suatu konsepsi mengenai bagaimana perilaku konsumsi terjadi dan dibentuk. Diagnosa perilaku konsumen menjadi landasan untuk
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat bagi aktivitas bisnis yang sedang dan akan dijalankan. Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang, karena pelbagai alasan, berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk
mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta kebijakan. Menurut Peter Paul 1991, konsep
pemasaran umum menekankan bahwa profit pemasaran dimulai dengan menemukan dan mengerti kebutuhan konsumen dan kemudian mengembangkan
bauran pemasaran untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.
3.1.2. Karakteristik Konsumen