Sensitivitas Harga Bauran Pemasaran

beralih ke merek lain. Kelompook ini disebut pelanggan yang loyal terhadap biaya peralihan. 4. Liking The Brand Konsumen ini adalah pembeli yang benar-benar menyukai merek minyak goreng kemasan bermerek Bimoli. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka membeli bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya yang baik dialami pribadi maupun kerabatnya ataupun disebabkan oleh persepsi kualitas yang tinggi. Adakalanya rasa suka tersebut hanya sekedar karena adanya hubungan dalam waktu yang lama, sehingga dapat menciptakan suatu pengaruh 5. Committed Buyer Golongan ini adalah konsumen yang setia. Konsumen memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek bahkan merek tersebut menjadi sangat penting. Pada tingkatan ini salah satu aktualisasi loyalitas konsumen ditujukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. Nilai dari konsumen yang berkomitmen tersebut tidaklah begitu besar pada perusahaan, tetapi lebih pada dampak terhadap orang lain dan pasar itu sendiri.

3.1.6. Sensitivitas Harga

Analisis sensitivitas harga dikenalkan pertama kali oleh Van Wesrendorp pada awal tahun 1970-an. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen selalu mengaitkan antara harga dengan kualitas produk. Analisis ini digunakan untuk melihat harga dari sisi konsumen. Dalam hal ini dilakukan penelitian terhadap harga sangat murah, murah, mahal, dan sangat mahal kepada konsumen Blamires dalam Sinaga 2006. Kottler 2005 menyatakan bahwa kurva permintaan menunjukkan jumlah pembelian pasar yang mungkin pada berbagai harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga antara lain pengaruh nilai unik, pengaruh kesadaran atas produk pengganti, pengaruh perbandingan yang sulit, pengaruh pengeluaran total, pengaruh manfaat terakhir, pengaruh biaya bersama, pengaruh investasi tertanam, pengaruh mutu harga dan pengaruh persediaan.

3.1.7. Bauran Pemasaran

Dalam rangka mencapai kebijakan jangka panjang, konsep 4R merupakan faktor penting untuk mendukung suksesnya program pemasaran Rangkuti, 2002. Konsep 4R tersebut adalah : Gambar 5. Konsep 4R Sumber : Rangkuti, 2002 Membangun customer relationship Menciptakan customer retention Menghasilkan customer referrals Memperoleh customer recovery 1. Membangun customer relationship Hubungan akan muncul pada saat pelanggan berhubungan dengan perusahaan dalam periode waktu dan akan menciptakan kedekatan perusahaan dengan pelanggan. Untuk itu diperlukan kejujuran, komitmen, komunikasi, dan saling pengertian. 2. Menciptkan customer retention Retensi pelanggan mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh lebih murah dibandingkan mencari pelanggan baru. Retensi pelanggan dapat tercipta dengan cara memberikan pelayanan yang lebih besar dibanding kebutuhan pelanggan. 3. Menghasilkan customer referrals Referrals pengaruh dari mulut ke mulut akan terjadi apabila pelanggan merasa puas. Pada saat pelanggan merasa puas, mereka akan dengan senang hati menyampaikan kepada orang lain. Sifat dasar manusia ingin mencoba sesuatu yang baru, apalagi sesuatu yang baru ini mendapat rekomendasi dari orang terdekat, seperti temankeluarga. Pelanggan yang puas akan datang lagi dan bahkan akan membawa seluruh temankeluarganya. 4. Memperoleh customer recovery Pemulihan akibat pelayanan kepada pelanggan yang tidak baik merupakan komponen yang paling penting di dalam mengelola customer relationship. Tidak selamanya kegiatan bisnis selalu berhasil dengan baik. Kadang-kadang terdapat juga kesalahan. Namun, harus dapat diubah menjadi peluang. Mengubah kesalahan dengan segera dapat meningkatkan komitmen kepada pelanggan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas. Menurut Kotler 2005, pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan bauran pemasaran menurut Tjiptono 2002 adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Sebagai jantung marketing, bauran pemasaran minimal mencakup empat hal : - Produk dan jasa yang dihasilkan - Harga yang ditawarkan untuk sebuah produk yang dihasilkan - Strategi promosi yang ditempuh dapat meningkatkan awareness atas barangjasa yang dihasilkan ditengah-tengah persaingan. - Strategi pendistribusian produk Untuk itu, strategi bauran pemasaran dirumuskan minimal mencakup empat hal di atas. a. Bauran Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhankeinginan pasar yang bersangkutan.

b. Bauran Harga

Harga adalah satuan moneter atau satuan lain termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikanpenggunaan suatu barangjasa. c. Bauran Promosi Promosi adalah aktivasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Kotler 2005, bauran promosi terdiri atas lima cara komunikasi utama, yaitu : 1 Periklanan ; meliputi semua bentuk penyajian promosi non personal atas ide barangjasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor. 2 Promosi penjualan ; berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencobamembeli suatu produk atau jasa. 3 Hubungan masyarakat dan publisistas ; meliputi berbagai program yang mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atas masing-masing produknya. 4 Pemasaran langsung ; penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, dan alat penghubung non personal untuk berkomunikasi secara langsung dengan mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. 5 Penjualan pribadi ; interaksi langsung dari calon pembeli guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan. d. Bauran Distribusi Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional