Analisis Loyalitas Konsumen SwitcherPrice Buyer

atribut menghasilkan Weighting Score WS. Penjumlahan WS atribut akan didapat nilai Weight Total WT. Angka CSI akan diperoleh dari dengan membagi nilai WT dengan skala maksimum yang digunakan dalam penelitian ini, kemudian dikali 100. Berdasarka perhitungan di atas, didapat angka CSI sebesar 77,2 persen. Nilai CSI keseluruhan sebesar 77,2 persen berada pada rentang 0,6-0,8. Hal ini berarti Indek Kepuasan Konsumen minyak goreng kemasan merek Bimoli yang dihitung berdasarkan atribut produk berada pada kriteria puas. Nilai 77,2 persen berarti PT Intiboga Sejahtera telah memenuhi harapan konsumen terhadap produk berdasarkan atribut-atributnya sebesar 77,2 persen. Sisanya sebesar 22,8 persen harapan konsumen belum mampu dipuaskan oleh PT Intiboga Sejahtera. Perusahaan perlu menelusuri kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut produk minyak goreng kemasan merek Bimoli. Peningkatan kinerja harus terus ditingkatkan oleh pihak perusahaan agar konsumen merasa sangat puas dengan kinerja keseluruhan dari produk.

6.2. Analisis Loyalitas Konsumen

Menurut Aaker dalam Setianingrum 2007, loyalitas merek adalah gagasan sentral dalam pemasaran, merupakan ukuran keterkaitan seseorang pada sebuah merek. Loyalitas merek mencerminkan bagaimana pelanggan mungkin akan berpindah ke merek lain. Bila loyalitas merek tinggi, kerentanan kelompok pelanggan dari serangan kompetitif dapat dikurangi. Ini merupakan suatu indikator dari ekuitas merek yang nyata-nyata terkait dengan laba masa depan, karena loyalitas merek secara langsung ditafsirkan sebagai penjualan masa depan. Pada penelitian ini, loyalitas konsumen terhadap merek produk berdasarkan pada kriteria loyalitas yang terdiri dari tingkatan kriteria switcherprice buyer pembeli yang berpindah-pindah karena faktor harga, habitual buyer pembeli yang membeli karena faktor kebiasaan, satisfied buyer pembeli yang puas, liking the brand pembeli yang menyukai merek, dan committed buyer pembeli yang setia. Setiap tingkatan loyalitas dirumuskan berdasarkan hasil wawancara kuesioner dengan responden, akan dijabarkan sebagai berikut :

a. SwitcherPrice Buyer

SwitcherPrice Buyer adalah konsumen yang sering berganti merek minyak goreng dari satu merek ke merek yang lain, dikarenakan faktor-faktor yang terkait dengan harga. Konsumen ini menjawab “setuju” dan “sangat setuju” pada pertanyaan 16.5 kuesioner seperti yang terlihat pada tabel bi bawah ini. Tabel 12. Perhitungan SwitcherPrice Buyer Jawaban x f x.f Sangat tidak setuju 1 6 6 3,53 Tidak setuju 2 33 66 38,82 Setuju 3 26 78 45,88 Sangat setuju 4 5 20 11,76 Total 70 170 100 Rata-rata 2,43 buruk SwitcherPrice Buyer 57,64 Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai SwitscherPrice Buyer minyak goreng kemasan merek Bimoli sebesar 57,64 persen. Artinya responden minyak goreng kemasan merek Bimoli memperhatikan faktor harga, potongan harga, hadiahbonus, munculnya produk baru, munculnya rasa baru, dalam melakukan pembelian adalah sebesar 57,6 persen. Dilihat dari nilai rata-rata sebesar 2,43, disimpulkan bahwa responden minyak goreng kemasan merek Bimoli berada pada rentang 1,76 – 2,50 termasuk dalam kategori buruk, sehingga dapat dikatakan sebagian konsumen minyak goreng Bimoli tidak terlalu memperhatikan faktor harga, potongan, hadiahbonus, produk, dan rasa baru daam melakukan pembelian.

b. Habitual Buyer