62
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep pada penelitian ini adalah:
Variabel Bebas:
1. Pertolongan persalinan 2. ASI eksklusif
3. Penimbangan balita 4. Berat Bayi Lahir Rendah
BBLR 5. Pemanfaatan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan JPK 6. Status gizi
7. Status imunisasi 8. Perilaku cuci tangan
9. Perilaku merokok dalam rumah 10. Jenis lantai rumah
Variabel Pengganggu:
1. Pendidikan orang tua 2. Status ekonomi keluarga
Variabel Terikat:
Kejadian ISPA
Gambar 3.1. Kerangka konsep analisis faktor PHBS yang berhubungan dengan kejadian ISPA berulang
3.2. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini diantaranya: 1. Variabel terikat dependent variable yaitu variabel yang berubah akibat
perubahan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ISPA berulang
2. Variabel bebas independent variable yaitu variabel yang bila berubah akan mengakibatkan perubahan variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah pertolongan persalinan, ASI eksklusif, penimbangan balita, Berat Bayi Lahir Rendah BBLR, status gizi, status imunisasi, perilaku merokok dalam
rumah, perilaku cuci tangan dengan sabun, dan jenis lantai rumah 3. Variabel pengganggu confuonding variable yaitu jenis variabel yang
berhubungan dengan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan merupakan variabel antara. Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah
tingkat pendidikan orang tua dan faktor ekonomi keluarga. Adapun variabel pengganggu pada penelitian ini dikendalikan dengan
metode restriksi, dimana dalam metode ini terjadi pembatasan dalam pemilihan subjek penelitian berdasarkan variabel pengganggu yang dapat mengancam
validitas penetian. Selain berdasarkan variabel pengganggu, pemilihan subjek juga berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang ada.
Dalam penelitian ini pemilihan subjek kasus ISPA merupakan balita yang mengalami ISPA berulang dengan batasan pendidikan orang tua pendidikan dasar
SD - SMP dan memiliki status ekonomi keluarga golongan menengah kebawah pendapatan keluaga perbulan Rp 1.145.000,-. Sedangkan subjek kontrol dalam
penelitian ini yaitu balita yang tidak mengalami ISPA atau mengalami ISPA namun tidak berulang dengan batasan pendidikan orang tua pendidikan dasar SD
- SMP dan memiliki status ekonomi keluarga dalam golongan menengah ke bawah pendapatan keluaga perbulan Rp 1.145.000,-.
3.3. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau
dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian Notoatmodjo S, 2010:105. Hipotesis pada penelitian ini diantaranya:
1. Terdapat hubungan antara pertolongan persalinan dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota
Pekalongan 2. Terdapat hubungan antara ASI eksklusif dengan kejadian ISPA berulang pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan 3. Terdapat hubungan antara status imunisasi dengan kejadian ISPA berulang
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan 4. Terdapat hubungan antara penimbangan balita dengan kejadian ISPA berulang
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan 5. Terdapat hubungan antara Berat Bayi Lahir Rendah BBLR dengan kejadian
ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan
6. Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan
7. Terdapat hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota
Pekalongan 8. Terdapat hubungan antara perilaku anggota keluarga merokok dalam rumah
dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan
9. Terdapat hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan.
3.4. DEFINISI OPERASIONAL