Perubahan Lingkungan Dampak Pencemaran Lingkungan

Lampiran 4 PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA

A. Perubahan Lingkungan

Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi denagn lingkungannya. Interaksi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi, seperti kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, hilangnya suatu populasi, dan sebagainya. Keadaan ini diperparah oleh eksploitasi sumber daya alam unutk menunjang kehidupan manusia. Adanya rantai yang putus dalam daur biologi atau daur materi dapat menyebabkan perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena faktor alam dan manusia. 1. Faktor Alam Faktor alam yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan antara lain gunung meletus, gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan. Manusia hanya bisa mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh faktor alam. 2. Faktor Manusia Kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah, baik limbah rumah tangga, pertanian, pasar, rumah sakit, maupun pabrik atau industri yang akan merusak lingkungan. Manusia memanfaatkan lingkungan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk memperoleh bahanmakanan, pakaian, perumahan, dan obat-obatan. Akan tetapi, dalam pemanfaatannya, manusia sering kali menyebabkan lingkungan tersebut terganggu atau rusak. Kerusakan lingkungan itu dapat disebabkan oleh pemanfaatan yang melebihi daya dukung atau karena penggunaan bahan berbahaya, seperti penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan. Penggunaan teknologi ciptaan manusia turut andil terhadap kerusakan lingkungan. Pembangunan yang pesat di bidang ekonomi di satu sisi akan mmeningkatkan kualitas hidup mansuia, yaitu dnegan meningkatnya pendapatan masyarakat, tetapi di sisi lain akan berakibat pada penurunan kesehatan akibat pencemaran yang berasal dari limbah industri dan rumah tangga.

B. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran atau polusi dapat timbul akibat kegiatan manusia tau oleh alam misalnya gunung meletus. Ilmu kegiatan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oelh aktivitas manusia. Berbagai aktivitas manusia hamper selalu menghasilkan limbah. Masuknya limbah kedalam lingkungan berpotensi mencemari udara, perairan, dan tanah. Pencemaran tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikurangi dan dikendalikan. Lingkungan disebut tercemar apabila kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada makhluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan akibat pencemaran ada yang segera tampak akibatnya, misalnya menyebabkan kelumpuhan, kerusakan organ tubuh, dan kematian. Akan tetapi, ada pula dampak pencemaran yang baru dapat dirasakan oleh keturunanya, misalnya cacat badan, kelainan genetic, kanker, dan kerusakan organ tubuh.

1. Jenis Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan umumnya dibedakan menajdi pencemaran udara, pencemran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara kebisingan. a. Pencemaran Udara Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas C0 2 hasil pembakaran, debu, S0 2 , senyawa hidrokarbon dan lain sebagainya. 1 C0 2 Pencemaran udara yang paling menonjol adalah smeakin meningkatnya kadar CO 2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin yang menggunakan bahan bakar fosil batu bara, minyak, bumi, juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Karbon dioksida di udara tidak dapat segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di dunia yang ditebang. Gas karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. 2 S0 dan S0 2 Gas belerang oksida S0,S0 2 di udara juga dihasilkan oleh bahan bakar fosil minyak, batu bara. Gas ini dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan uap air di atmosfer, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Terjadilah apa yang disebut dengan hujan asam. Hujan asam menyebabkan tumbuhan dan hewan mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, dan jembatan cepat rusak. 3 CFC Pencemar udara yang berbahaya lainnya adalah gas klorofluorokarbon disingkat CFC. Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa busa kursi, untuk AC, pendingin pada lemari es dll, CFC menyebabkan lubang ozon di atmosfer. 4 CO karbon monoksida Proses pembakaran di mesin yang tidak sempurna, akan menghasilkan gas CO. jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada di garasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. 5 Asap rokok Pencemaran udara lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan beracun yang dapat menyebabkan batuk, kronis, kanker paru-paru, dan mempengaruhi janin dalam kandungan. b. Pencemaran Air Pencemaran air dapat terjadi baik pada air sumur, sumber mata air, sungai, bendungan, maupun air laut. Pencemaran di daerah hulu dapat menimbulkan dampak di daerah hilir. Dampak dari pencemaran air yang sangat menonjol adalah punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang dan serangga air. Dampak lain adalah banjir akibat got tersumbat sampah, diikuti dengan menjalarnya wabah muntaber. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarnya, pencemaran air dapat disebabkan oleh sampah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industri, kebocoran tenker minyak pencemaran laut, dan racun yang digunakan untuk menangkap ikan. Berikut ini akan dibahas berbagai sumber pencemaran air. 1 Limbah Industri Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati tapi kemudian dimakan hewan atau mansuia, orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit khusus membunuh hewan sasaran serta bersifat biodegradable dapat terurai secara biologi dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. 2 Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga dapat berupa berbagai bahan organik misalnya sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusai, atau bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. 3 Limbah industri Limbah industri bisa berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung hujan asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. 4 Penangkapan ikan menggunakan racun Ada orang yang menggunakan tuba racun dan tumbuhan, potas racun kimia, atau aliran listrik untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan, melainkan juga biota air lainnya. Perbuatan tersebut sangat merugikan lingkungan dan kelestarian biota air. Jika suatu makhluk hidup punah, manusia tidak dapat memunculkannya kembali. c. Pencemaran Tanah Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya. Sampah organik dapat dihancurkan oleh jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga membentuk humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, kulit, dan sebagainya. Sampah yang demikian tergolong sampah yang mudah terurai. Sebaliknya sampah anorganik seperti besi, aluminium, kaca, bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. d. Pencemaran Suara Pencemaran suara disebabkan oleh bunyi diatas 50 desibel. Suara bising dapat ditimbulkan oleh suara mesin industri, mobil, sepeda motor, kereta api, pesawat terbang, serta bunyi-bunyian keras lainnya. Suara bising dapat menyebabkan gangguan tidur, pendengaran, kejiwaan, dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan dan stress.

C. Dampak Pencemaran Lingkungan

Kerusakan lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah, dan adanya bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi. Bahan pencemar tersebar mengikuti jarring-jaring makanan dan siklus biogeokimia, melintasi wilayah Negara dan Benua. Dampak pencemaran tidak hanya dirasakan lokal maupun regional, melainkan juga secara global. 1. Punahnya Spesies Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan, bahkan mematikannya. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Contohnya, berbagai spesies burung menurun polulasinya akibat insektisida. 2. Ledakan Hama Penggunaan insektisida dapat pula mematikan serangga predator. Oleh karena predator punah, makan serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi kebal resisten. Untuk memberantasnya, diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran semakin menyebar. 3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu sosistem. Rantai makanan, jarring-jairng makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia terganggu. 4. Kesuburan Tanah Berkurang Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk yang terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya, hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos. Sistem tumpang sari atau rotasi. 5. Keracunan dan Penyakit Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan syaraf, menyebabkan cacar pada keturunannya bahkan meninggal dunia. Pencemaran biologi dapat mengakibatkan tersebarnya bibit penyakit ke lingkungan. Pencemaran suara kebisingan dapat menimbulkan stress, penyakit jantung, sulit tidur dan berbagai gangguan lainnya. Lampiran 5 PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA

D. Pengelolaan Limbah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN INQUIRY MENGGUNAKAN SUMBER BELAJAR LIMBAH PABRIK GULA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 1 JEKULO

0 37 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NUSANTARA LUBUK PAKAM T.P 2015/2016.

0 7 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN MELALUI STRATEGI Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Strategi Pembelajaran Examples Non Examples Pada Siswa Kelas VIIE Semester II S

0 1 12

Penerapan media pembelajaran audiovisual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XB pada materi pencemaran lingkungan di SMA GAMA Yogyakarta.

0 1 163

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X.3 SMA N 2 Ngaglik Sleman melalui penerapan pendekatan saling temas pada materi pencemaran lingkungan.

0 0 2

Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Wates melalui penerapan pendekatan salingtemas pada materi sistem pernapasan.

0 0 2

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 171

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

1 1 171

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul - USD Repository

0 1 169

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul - USD Repository

0 0 169