Dari diagram di atas indikator yang paling tinggi adalah pada warna merah mengkaji pustaka dan warna merah jambu membuat hasil produk
limbah, 90 pada warna kuning bekerja sesama kelompok dan hijau diskusi
antar siswa,
85 pada
warna orange
ekpresif saat
mempresentasikan hasil kerja kelompok dan nilai terendah terdapat pada mengajukanmenanggapi pertanyaan yaitu 45. Hal tersebut diduga karena
apa yang dipresentasikan teman-teman dirasa sudah dimengerti sehingga tanya jawab menjadi sangat minim atau sebagian siswa masih belum berani atau
ragu-ragu dalam mengajukan pertanyaan.
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran biologi pada materi pencemaran lingkungan dengan menerapkan pendekatan
salingtemas, hasil belajar terbukti lebih baik dibandingkan dengan sebelum diberikannya pendekatan ini dan hasil belajar juga mengalami peningkatan dari
aspek kognitif maupun aspek psikomotor siswa.
1. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif
Aspek kognitif diambil dari hasil post-test siklus I dan post-test siklus II yang dikerjakan oleh siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan dari data awal yang diperoleh peneliti dari pihak guru biologi di SMA N 2 Ngaglik Sleman.
Hasil belajar yang diperoleh dari pelaksanaan PTK ini adalah:
Tabel 12 Peningkatan Presentase Hasil Belajar Kognitif Siswa Data awal
20112012
Hasil Siklus I Hasil Siklus
II Ketercapaian KKM
37,03 85,18
92,59
Nilai Rata-rata 65,52
87,85 89,50
Lebih jelasnya presentase hasil belajar siswa dan nilai rata-rata tiap siklus dapat dilihat pada Gambar Diagram dibawah ini.
Gambar 18 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar Tiap Siklus
Gambar 19 Diagram Ketuntasan KKM Hasil Belajar Tiap Siklus
20 40
60 80
100
data awal 20112012
post-test I post-test II
Nilai Rata-rata
Nilai Rata-rata
65,52 87,85
89,5
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
data awal 20112012
post-test I post-test II
Ketercapaian KKM
Ketercapaian KKM
37,02 85,18
92,59
Dari gambar diagram 18 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata data awal yakni penggunaan metode ceramah dan tanya jawab guru di SMA N 2
Ngaglik Sleman pada tahun ajaran 20112012 memberikan hasil yang rendah yakni memperoleh nilai 65,5 dan kemudian untuk siswa tahun ajaran 20122013
setelah diberikan tindakan dengan menggunakan pendekatan salingtemas, hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan dari data awal yaitu 87,85 pada
siklus II mengalami peningkatan kembali yaitu diperoleh nilai rata-rata 89,50. Jika dilihat dari permasalahan awal yang ada di sekolah tersebut setelah diberikan
tindakan menggunakan pendekatan salingtemas terbukti dapat meningkatkan hasil belajar di sekolah tersebut dan mencapai target-target yang diharapkan oleh
peneliti yaitu rata-rata setelah diberikan tindakan mempereoleh hasil rata-rata ≤
75. Pada gambar diagram 19 dapat pula dijelaskan bahwa data awal siswa
tahun ajaran 20112012 ketuntasan belajar siswa cukup rendah yakni 37,02. Kemudian untuk tahun ajaran 20122013 setelah diberikan tindakan menggunakan
pendekatan salingtemas pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 85,18 dan pada siklus II juga mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa
yaitu meningkat menjadi 92,59. Ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh tersebut juga telah mencapai target yang diharapkan peneliti yakni 70 siswa
mencapai KKM. Peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif juga didukung dalam
hasil wawancara siswa yang dilakukan oleh peneliti. Selengkapnya dapat lihat pada lampiran 30.
2. Peningkatan Aktivitas Siswa Psikomotor