37
2. Kadar Abu
Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 4 menunjukkan bahwa perlakuan proporsi tepung beras merah : tepung kacang merah terdapat
perbedaan yang nyata p 0,05 terhadap kadar abu cookies MP – ASI. Nilai
rata – rata perlakuan proporsi tepung beras merah : tepung kacang merah dapat
dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Nilai rata – rata kadar abu cookies pada perlakuan proporsi
tepung beras merah dan tepung kacang merah terhadap cookies MP- ASI
Perlakuan Rata-rata
Kadar Abu Notasi
BNJ Tepung Beras Merah :
Tepung Kacang Merah gr
15 : 45 20 : 40
25 : 35 30 : 30
35 : 25 40 : 20
2,372 2,268
2,217 2,216
2,087 2,058
a b
bc bc
d de
0,0978
Keterangan : Nilai rata – rata yang di dampingi huruf yang berbeda menyatakan
ada perbedaan yang nyata Pada Tabel 10, menunjukkan bahwa rata
– rata kadar abu cookies berkisar antara 2,058 - 2,372 . Perlakuan proporsi tepung beras merah : tepung
kacang merah 15 : 45 memberikan hasil kadar abu cookies tertinggi 2,372, sedangkan perlakuan proporsi tepung beras merah : tepung kacang merah 40 :
20 memberikan hasil kadar abu cookies terendah 2,058 . Syarat mutu cookies MP
– ASI berdasarkan SNI 2005, menyatakan kadar abu maksimum yang terdapat pada cookies adalah 3,5 . Balita membutuhkan
mineral sebagai zat pengatur yang berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan
, tetapi kadar abu
dalam produk cookies tidak boleh melebihi standar SNI. Maka kadar abu cookies yang dihasilkan masih berada di bawah persyaratan SNI, sehingga dapat
dikatakan bahwa kadar abu cookies dengan proporsi tepung beras merah : tepung kacang merah memenuhi persyaratan mutu cookies MP
–ASI berdasarkan SNI.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
Gambar 8 Rata – rata kadar abu cookies MP – ASI proporsi tepung beras
merah : tepung kacang merah..
Gambar 8. Rata
– rata kadar air cookies MP – ASI proporsi tepung beras merah : tepung kacang merah.
Pada Gambar 8, menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi tepung kacang merah maka kadar abu yang dihasilkan juga semakin tinggi. Hal ini
disebabkan karena masih adanya mineral di dalam kacang merah. Menurut Sukarni 1979 kacang
– kacangan selain sebagai sumber protein juga sebagai sumber mineral. Kadar mineral pada kacang merah adalah 2,9
Ekawati,1999. Salunkhe et al 1985 menyatakan bahwa kacang merah merupakan sumber mineral yang baik meliputi kalsium, besi, tembaga,
fosfor,natrium serta magnesium. Kadar mineral beras merah adalah 1,2 Anonymous, 2010.
Kadar abu dinilai dengan adanya kandungan mineral, baik berupa senyawa organik maupun anorganik, serta adanya pasir dan kotoran. Pada saat
melakukan analisa kadar abu, produk akan dimasukkan ke dalam tanur bersuhu 550°C, maka pada suhu tersebut yang akan ikut terbakar adalah senyawa
organik karena mengandung molekul O
2,
sedangkan senyawa anorganik, pasir dan juga kotoran akan berubah menjadi abu berwarna putih kehitaman.
Dengan demikian semakin banyaknya kandungan mineral yang dikandung di dalam
bahan baku, maka akan semakin banyaknya kadar abu yang terdapat di dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
bahan tersebut. Dalam hal ini penggunaan kacang merah dalam bentuk tepung memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi dibandingkan dengan mineral dari
beras merah.
3. Kadar Protein