G.  Proses Pembuatan Cookies
Proses  pembuatan  cookies  meliputi  tiga  tahap  yaitu  pembuatan  atau pencampuran
adonan Mixing,
pencetakan adonan
forming dan
pemanggangan baking Manley, 1983.
1.  Pembuatan atau pencampuran adonan Mixing
Tahap  pembuatan  atau  pencampuran  mixing  adonan  cookies  dilakukan dengan cara membuat krim terlebih dahulu antara kuning telur, gula, lemak dan
garam.  Selanjutnya  baru  ditambahkan  campuran  antara  tepung,  baking  powder serta  bahan  tambahan  lainnya  yang  diperlukan  sambil  ditambahkan  air.  Dalam
pembuatan  adonan  ini  bahan  dicampur  dan  diaduk  dengan  tujuan menyeragamkan massa adonan yang homogen Manley, 1983.
Tujuan  dari  tahap  pembuatan  atau  pencampuran  ini  untuk  memastikan distribusi  yang  merata  dari  bahan
–  bahan  yang  digunakan  untuk memperoleh adonan  yang  halus  serta  mendapatkan  adonan  yang  homogen  dan  akan
mempengaruhi  keragaman  rasa,  tekstur  dan  juga  warna  kue.  Pencampuran dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yang dioperasikan secara
manual dengan tangan dan dalam jumlah besar digunakan peralatan yang lebih sesuai yaitu mixer Manley, 1983.
2.  Pencetakan atau pembuatan adonan forming
Tahap  selanjutnya  adalah  tahap  pembentukan  atau  tahap  pencetakan adonan  yang  diperoleh.  Pembentukan  dan  pencetakan  adonan  ini  dilakukan
dengan  cara  membuat  adonan  menjadi  lempengan  dan  menekan  cetakan cookies  diatasnya.  Adonan  yang  diperoleh  setelah  proses  pencampuran,  di  roll
dan  kemudian  dicetak  sesuai  dengan  bentuk  dan  ukuran  yang  diinginkan. Metode  yang  digunakan  pada  umumnya  tergantung  pada  produk  yang  akan
dibuat.  Adonan  cookies  dibuat  lembaran –  lembaran  rolling  dan  dipotong
dengan pisau ataupun alat pencetak cookies.
3.  Pemanggangan baking
Adonan  yang  telah  dicetak,  ditempatkan  pada  loyang  atau  nampan  untuk selanjutnya dipanggang dalam oven. Menurut Desrosier 1988, pemanggangan
merupakan  hal  yang  penting  dari  seluruh  urutan  proses  yang  mengarah  pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
produk  yang  berkualitas.  Ukuran  cookies  yang  dimasukkan kedalam  oven  pada setiap pemanggangan harus sama. Hal ini bertujuan untuk mencegah lengketnya
cookies  pada  loyang,  biasanya  loyang  yang  akan  digunakan  dioles  dengan sedikit lemak atau melapisi loyang dengan kertas roti Sultan, 1983.
Proses pemanggangan merupakan proses yang paling kritis dalam produksi cookies.  Banyak  faktor  yang  mempengaruhi  pemanggangan  diantaranya  tipe
oven  yang  digunakan,  metode  pemanasan  dan  tipe  bahan – bahan yang akan
digunakan. Suhu dan lama waktu pemanggangan mempengaruhi kadar air pada cookies. Pada oven sebaiknya tidaklah terlalu panas ketika cookies dimasukkan
sebab  bagian  luar  akan  terlalu  cepat  matang.  Hal  ini  dapat  menghambat pengembangan  dan  permukaan  cookies  yang  dihasilkan  menjadi  retak
–  retak Lasmini, 2002.
Suhu  oven  untuk  proses  pemanggangan  tergantung  jenis,  bentuk  dan ukuran  dari  produknya  yang  dibuat,  dan  juga  sifat
–  sifat  dari  bahan  –  bahan penyusunnya. Pada umumnya suhu pemanggangan untuk produk cookies antara
170 – 180ºC dalam waktu 15 – 20 menit Manley,1983.
Gula, garam, lemak, kuning telur, soda kue
Tepung
Cookies
Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Cookies Manley, 1983
Pencetakan loyang Pencampuran I
Pencampuran II
Pemanggangan 170
– 180ºC 15 menit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
H.  Analisa Keputusan