Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

d. Pengetahuan guru tentang penyebab dari miskonsepsi yang dialami oleh para siswanya. e. Sumber-sumber darimana pengetahuan guru berasal. 4. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh akan berupa apa saja PCK guru terkait konsepsi dan miskonsepsi yang dimiliki oleh para siswanya beserta kejelasan pengetahuan guru tentang konsepsi siswa-siswinya. Kejelasan yang dimaksud adalah apabila guru memiliki pengetahuan dalam hal identifikasi siswa yang berkaitan dengan konsepsimiskonsepsi tertentu. Penarikan kesimpulan sebagai jawaban dari penelitian dilakukan dengan cara mengkategorikan PCK guru yang sudah terungkap ke dalam: a. PCK yang mantap, dalam arti pengetahuan guru tentang konsepsi dan miskonsepsi para siswanya terungkap dengan jelas. Dalam pengetahuannya tentang konsepsi dan miskonsepsi siswanya terhadap materi tertentu guru memiliki pengetahuan yang tegas dan tidak ragu-ragu terlihat dari penyertaan deskripsi yang jelas hingga ke contoh kasus, sebab terjadinya, sumbernya. PCK ini terdiri dari : 1 PCK yang mantap dan sesuai dengan kenyataan di lapangan ada temuan data rekaman videowawancara terkait yang mendukung. 2 PCK yang mantap tetapi tidak sesuai kenyataan di lapangan ada temuan data rekaman videowawancara terkait yang mendukung. b. PCK yang tidak mantap, maksudnya guru sudah memiliki pengetahuan tentang konsepsi dan miskonsepsi para siswanya tetapi tidak diperoleh jawaban yang meyakinkan dari guru. Guru mengungkapkan pengetahuannya tetapi tidak jelas, tidak menyertakan bukti-bukti terkait. Contohnya adalah ketika guru mengungkapkan pengetahuannya W.IV.186dG : “Karena kalau ekstrim, bisa maks bisa min kalau itu dia sudah tahu konsep itu.” . Pada saat itu guru menyebut dia tanpa ada kejelasan konteks yang jelas tentang yang dimaksud guru dengan dia. Dalam kasus ini peneliti mencoba kembali mengkonfirmasi kembali kepada guru. Jika pengetahuan yang diperoleh ternyata menjadi mantap, maka selanjutnya akan dilakukan pengelompokan seperti pada poin a. c. PCK yang belum terbentuk. PCK yang belum terbentuk bisa terjadi misalnya apabila guru belum sempat mengadakan diskusi tentang materi tertentu atau guru tidak mengevaluasinya dalam ulangan harian. Oleh karena itu, guru tidak memiliki pengetahuan tentang konsepsi dan miskonsepsi siswa pada poin materi tertentu yang diajarkan. 55

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bagian ini berisi pembahasan mengenai pelaksanaan penelitian yang sudah dilakukan di lapangan beserta analisis PCK guru di SMA Negeri 1 Klaten. Pelaksanaan penelitian dijelaskan secara umum. Analisis data mengarah pada pembahasan PCK mengenai pengetahuan tentang konsepsi dan miskonsepsi yang dimiliki siswa kelas XI IPA 2, SMA Negeri 1 Klaten. PCK guru yang akan dibahas melingkupi kajian materi Fungsi Naik, Fungsi Turun, Titik Stasioner berdasarkan data temuan yang berhasil dihimpun. Keterangan : • Observasi Kelas K.I = observasi kelas pertama K.II = observasi kelas kedua K.III = observasi kelas ketiga K.IV = observasi kelas keempat • Wawancara W.I = wawancara pertama WS.I = wawancara pertama siswa W.II = wawancara kedua WS.II=wawancara kedua siswa, dst W.III = wawancara ketiga W.IV = wawancara keempat G= guru. S1, S2 , dst=siswa pertama, siswa kedua, dst. S=seorang siswa, SS= beberapa siswa, A=beberapa siswa dan guru, Q = seorang siswa bernama Qori, T = Tommy, M = Mela dan huruf lain selain A, G, P, PG merupakan inisial siswa, P = peneliti, PG = peneliti dan guru.

A. Pelaksanaan Penelitian Di Lapangan

1. Observasi Pembelajaran Observasi pembelajaran, dilakukan selama 4 kali yaitu pada tanggal 2 April 2012, 9 April 2012, 23 April 2012, dan 28 April 2012. Guru mempergunakan metode yang sama dalam 4 kali proses pembelajaran yang diamati oleh peneliti, yakni metode pembelajaran langsung. Interaksi-interaksi pembelajaran kebanyakan terjadi dalam lingkup klasikal. Guru mengungkapkan penggunaan metode ini dengan pertimbangan variasi model belajar siswa, juga agar siswa tidak bosan. W.I.71G : “Iya, jadi ‘Bu, ini coba diulang’. Seumpama masih ada waktu, saya ulangi...Saya rangkum gitu tidak satu-satu. Langsung soal, ‘ini ini’ langsung kita..‘ehm,,lebih enak gini’ kadang kan bocah gitu. ‘Ya, silakan Anda yang’ kan macem-macem model bocah sing menerima kan?” W.I.72P : “Iya.” W.I.73G : “Ada yang gini lebih jelas, ini bingung kan masing- masing kan dewe-dewe. Makanya, gayanya harus beda-beda. Kadang kita ya pake OHP gini-gini. Yang sulit di... kita terangkan gini gini . jadi anak ga bosen gitu lho. Kalau pakai LCD terus, anak bosen juga kok.” Sedangkan beberapa siswa ketika ditanya tentang metode pembelajaran ini mereka mengaku justru lebih mudah mengerti menggunakan metode langsung, apalagi guru matematika yang lain sudah menggunakan model slide power point. Berikut yang beberapa siswa ungkapkan : WS.II.1_MPP : “Bu S ini, pernah model lain nggak ta?” WS.II.2_MPM : “Slide. Pernah. Waktu..” WS.II.3_MPY : “Slide, pas..” WS.II.4_MPM : “Opo ya??” WS.II.5_MPP : “Suku banyak?” WS.II.6_MPM : “Hmm Suku banyak.” WS.II.7_MPY : “Tapi cuman bentar thok sih ya?” WS.II.8_MPM : “Lebih suka pake kayak gitu mba? menunjuk video pembelajaran yang ada di laptop peneliti. Soalnya pak Kirno kan udah,” WS.II.9_MPY : “Heem.” WS.II.10_MPM : “kelamaan pake memperagakan..” WS.II.11_MPY : “ Pak N pake slide.” WS.II.12_MPMY :” Pak M pake slide.” WS.II.13_MPP : “Hmm.” WS.II.14_MPM : “Pake slide semuanyah.” WS.II.15_MPP : “Tapi, tapi, jelas,? WS.II.16_MPM : “Hehe. Lebih jelas ini.” WS.II.17_MPP : “Lebih jelas ini? Y juga? Y juga ngerasa lebih jelas?” WS.II.18_MPY : mengangguk “Heem.” WS.II.19_MPP : “Em, yang pakai kacamata, namanya siapa dek?” WS.II.20_MPM : “S” WS.II.21_MPSi kacamata menoleh, tersenyum. WS.II.22_MPP : “Nggak sekelas ya?” WS.II.23_MPMS: “Nggaak.” WS.II.24_MPS: “Sayaa.....” WS.II.25_MPM : “IPA 7” bersamaan dengan itu S : “penyusup.” WS.II.26_MPP : “IPA 7. Oh? Hehehe. Kalau D gimana? Jelas ini?” WS.II.27_MPS : “Apa?” WS.II.28_MPP : “D.” tersenyum WS.II.29_MPD : “Hem?” WS.II.30_MPP : “Lebih jelas, apa, pake slide apa diterangin biasa kayak gini?” WS.II.31_MPD : “Diterangin biasa, kalau pake slide malah,” WS.II.32_MPM : “Iya.” Y mengangguk-angguk WS.II.33_MPD : “Bingung sendiri.” Pembelajaran ada dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Senin dan Sabtu. Hari Senin pembelajaran berjalan selama 1 jam pembelajaran dan 2 jam pembelajaran setiap hari Sabtu. Hari Sabtu sering tidak efekif kaitannya dengan persiapan ujian nasional bagi kelas XII dan beberapa

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru Matematika SMP Negeri 1 Mojogedang Dalam Penyusunan RPP.

0 1 18

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG DALAM PENYUSUNAN Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru Matematika SMP Negeri 1 Mojogedang Dalam Penyusunan RPP.

0 0 16

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU BERPENGALAMAN DAN CALON GURU BIOLOGI.

6 29 29

PENGEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU BIOLOGI SMA PADA MATERI JAMUR

0 0 5

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika khususnya terkait bentuk-bentuk representasi yang digunakan oleh guru matematika di 2 SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 14 235

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika terkait bentuk-bentuk representasi yang digunakan oleh 2 guru matematika SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 0 136

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DI SMA TERKAIT DENGAN PENGETAHUAN GURU MENGENAI CARA BERPIKIR SISWA DAN MISKONSEPSI SISWA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ma

0 2 110

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) terkait bahan ajar dan bagaimana bahan ajar disampaikan oleh guru matematika di 2 SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 6 136

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika terkait bentuk-bentuk representasi yang digunakan oleh seorang guru matematika di SMA Stella Duce I dan seorang guru matematika di SMA Kolese De Britto - USD Repository

0 0 154

Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika di SMA Negeri 1 Klaten terkait pengetahuan guru tentang konsepsi dan miskonsepsi yang dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran materi fungsi naik, fungsi turun, dan titik stasioner - USD Repository

0 6 317