Dalam hal titik belok Dalam hal fungsi naik

e. Ada siswa yang keliru ketika pembahasan menentukan titik potong sketsa grafik dengan sumbu y. K.I.26-31 Kurang mantap 1. Semua siswa sudah mengerti dengan baik bahwa titik stasioner merupakan bakal calon titik ekstrim. 2. Semua siswa sudah baik dalam menentukan sketsa grafik fungsi kuadrat. 3. Hanya ada satu dua siswa yang bisa memahami dengan baik definisi formal pengertian titik maksimum dan minimum. K.I.77-78, K.II.37, K.IV.342 W.IV.212a- 216a, W.IV.186d, W.V.12- 13_12 W.IV.84e-87e, W.IV.122e- 125e, W.IV.495-515 W.IV.235d- 237d, W.IV.244d- 268

3. Pengenalan Guru Terhadap Siswa

Guru mengenali beberapa siswa yang tampak melalui deskripsi yang terungkap melalui wawancara. Beberapa siswa tersebut adalah siswa- siswi yang sepengetahuan guru tergolong aktif jika ditinjau kembali melalui rekaman video pembelajaran. Siswa-siswi tersebut antara lain Qori, Tommy, Mela, S4 Olivia. Guru menyebut Qori sebagai siswi yang pintar tetapi sembrono. Guru mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran Qori lebih cepat menangkap materi pembelajaran dibanding teman-temannya yang lain. Teman-temannya masih berkutat dengan materi yang sedang dipelajari dalam kelas, tetapi Qori sudah menanyakan hal lain yang sudah melampaui pembahasan yang sedang dibahas. Sedangkan pengenalan guru terhadap Tommy tampak melalui ungkapan guru bahwa Tommy bisa menjawab jika ditanyai oleh guru, meskipun dia tidak seaktif Qori dalam pembelajaran. Perhatikan transkrip berikut : W.I.12G : “He em. Seperti Qori. Itu kan sudah bisa sekian Bu, sekian Bu. Liyane kan masih memperagakan gerak anak yang masih kurang paham ‘Berapa, ya?’ ‘Sudah jelas apa belum?’ ‘Belum’. Nah. Hehe.” W.I.24G : “...Yang stabil ya Qori itu. Tapi kadang nek ulangan trus sembrono gitu lho. ‘Oh, ya Bu ga teliti’ tapi kalau keseharian dia itu anak pinter. Cuma agak sembrono tu lho dia biasanya.” W.I.26G : “kalau Qori itu dia, dia mungkin apakah sudah mempelajari dari awal, yo. Misalnya saya nerangkan, dia sudah bisa. Nyahut, gitu lho. ‘Ini sekian bu?’, terus tanya-tanya. Mungkin lebih, padahal yang lain masih ‘ini, itu’. Dia...” W.I.27P : “Sudah jauh.” W.I.28G : “He eh, langsung ke soal. ‘Kalau soal ini gimana, Bu. Soal ini gimana?’ gitu.” W.I.29P : “Kalau Tommy juga?” W.I.30G : “Kalau Tommy, ga seperti Qori. Kalau Qori pasti, kalau yang lain itu perbincangannya ke sana, itu pasti sudah yang lain. ‘Bu, ini saya tanya yang ini’ begitu.” W.IIIa.19P : “Hmm. Kalau Tommy, Bu?” W.IIIa.20G : “Kalau Tommy itu, ya,bisa. Tapi nggak begitu aktif, gitu lho, nek anu nggak. Tapi kalau di ‘berapa?’ gitu, dia, dia bisa njawab. Nggak, ‘bu, saya anu’memperagakan cara bicara siswa Sedangkan dalam proses pembelajaran ketika pembahasan mengenai titik stasioner seperti ditunjukkan pada transkrip berikut : K.III.75G : “...Kalau di situ udah ketemu x=0. Itu namanya opo to itu? Jeda beberapa detik memandang ke arah pojok belakang kanan Stasioner. Berarti kalau saya tanya, titik stasionernya di mana?” K.III.76Para siswa terdiam. K.III.77Q : “Titik balik.” K.III.82G : “-9. Nah sekarang, jenisnya itu apa? Maksimum atau minimum?” K.III.83Q: “Minimum.” Qori mampu mengenali pengetahuan barunya tentang titik stasioner dengan pengetahuan lamanya yaitu titik balik, sehingga ketika ditanyai oleh guru tentang jenis dari titik stasioner yang sudah ditemukan dia bisa menjawab dengan benar. Siswi Mela diidentifikasikan guru dengan siswi yang mampu berfikir logis. Guru mengungkapkan bahwa dahulu ketika di kelas X, Mela mengadakan presentasi tentang trigonometri, pernah menemukan cara sendiri dalam menerangkan teorema W.IV 00:50:18-00:53:14 dan ketika ditanya oleh guru, alasannya memang logis meskipun jawaban yang dibuatnya belum tepat. Dalam pembelajaran terekam suara Mela sedang berdiskusi dengan salah seorang temannya, Mela tampak memahami permasalahan nilai minimum dari fx = x 2 -9 dalam interval {x|1 ≤ x ≤ 6} yang sedang dibahas ketika itu. Perhatikan transkrip berikut: K.III.296aS15 : “-9, -9 og Mel, -9.” K.III.296bM : “-9 kan di luar interval...” Mela menjawab sebelum guru mengkonfirmasi jawaban secara klasikal. Tampak bahwa jawaban terkonfirmasi pada K.III.297-304 setelah diskusi kecil K.III.296 oleh Mela dan S15, perhatikan transkripsi berikut: K.III.297G : “ Bener opo salah menurut mas Tommy? Tommy menjawab tapi tak terdengar Salah. Menurut kamu menunjuk siswa yang persis ada di depannya. K.III.298S16 : “Bener.” K.III.299G : “Bener. Mengapa bener?”

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru Matematika SMP Negeri 1 Mojogedang Dalam Penyusunan RPP.

0 1 18

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG DALAM PENYUSUNAN Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru Matematika SMP Negeri 1 Mojogedang Dalam Penyusunan RPP.

0 0 16

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU BERPENGALAMAN DAN CALON GURU BIOLOGI.

6 29 29

PENGEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU BIOLOGI SMA PADA MATERI JAMUR

0 0 5

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika khususnya terkait bentuk-bentuk representasi yang digunakan oleh guru matematika di 2 SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 14 235

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika terkait bentuk-bentuk representasi yang digunakan oleh 2 guru matematika SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 0 136

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DI SMA TERKAIT DENGAN PENGETAHUAN GURU MENGENAI CARA BERPIKIR SISWA DAN MISKONSEPSI SISWA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ma

0 2 110

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) terkait bahan ajar dan bagaimana bahan ajar disampaikan oleh guru matematika di 2 SMA di Yogyakarta - USD Repository

0 6 136

Identifikasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika terkait bentuk-bentuk representasi yang digunakan oleh seorang guru matematika di SMA Stella Duce I dan seorang guru matematika di SMA Kolese De Britto - USD Repository

0 0 154

Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru matematika di SMA Negeri 1 Klaten terkait pengetahuan guru tentang konsepsi dan miskonsepsi yang dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran materi fungsi naik, fungsi turun, dan titik stasioner - USD Repository

0 6 317