Pedagogical Content Knowledge PCK guru terkait konsepsi
dan miskonsepsi yang dimiliki oleh siswa.
Tabel 3.1 : Kisi-kisi observasi proses pembelajaran-pengamatan guru.
Kisi-kisi tampak ketika guru:
Strategi pembelajaran Mendiskusikan atau menggunakan
strategi-strategipendekatan- pendekatan, baik umum atau
spesifik, untuk mengajarkan konsep atau keterampilan matematika
Cara berpikir siswa Mendiskusikan atau mengarahkan
cara berpikir siswa tentang sebuah konsep, atau mengenali tipe dari
level-level pemahaman siswa
Cara berpikir siswa- miskonsepsi
Mendiskusikan atau mengarahkan miskonsepsi siswa tentang suatu
konsep
Pemberian tugas-tugas Mengidentifikasi aspek dari tugas
yang berkaitan dengan kompleksitas tugas tersebut
Penyajian konsep yang sesuai dan rinci
Mendeskripsikan atau mendemonstrasikan cara-cara untuk
memodelkan atau mengilustrasikan sebuah konsep bisa mencakup
materi atau diagram
Eksplanasi Menerangkan sebuah topik, konsep
atau prosedur Pengetahuan
akan contoh
Penggunaan sebuah contoh yang mendukung penekanan
konsepprosedur
Pengetahuan akan
sumber belajar Mendiskusikanmenggunakan
sumber-sumber yang tersedia untuk mendukung guru ketika mengajar
Pengetahuan akan
kurikulum Mendiskusikan bagaimana
materitopik pelajaran sesuai dengan kurikulum
Tujuan pembelajaran Mendiskusikan alasan-alasan bagi
materi yang dimasukkan ke dalam kurikulum atau bagaimana materi itu
akan digunakan
Struktur dan hubungan matematika
Membuat hubungan antara konsep dengan topik, termasuk
interdependensi antar konsep
Pada akhirnya peneliti mempersempit fokus pada ranah pengetahuan guru tentang konsepsi dan miskonsepsi yang
berkaitan dengan materi Fungsi Naik, Fungsi Turun dan Titik Stasioner. Akibatnya observasi yang akan dipergunakan akan
dominan pada observasi pertama dan kedua. Observasi ketiga dan keempat tetap akan dipergunakan, dengan pertimbangan,
meskipun topik pembelajaran sudah berbeda yakni tentang Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi Dalam Interval
Tertutup, tetapi pembahasan tentang Fungsi Naik, Turun, dan Titik Stasioner ini masih terlihat di beberapa bagian video ini.
Selain observasi secara langsung, observasi melalui video terus dilakukan berulang-ulang pasca penelitian.
2. Wawancara
Peneliti menggunakan wawancara untuk menggali pengetahuan guru dan data lain yang dibutuhkan. Data lain ini
belum muncul dalam proses observasi. Data wawancara dapat juga dipergunakan sebagai penegas data observasi. Data
observasivideo rekaman dan data hasil wawancara bersama- sama diolah untuk mengarahkan penelitian menuju suatu
kesimpulan. Peneliti melakukan wawancara dengan seorang guru,
sebagai subyek dari penelitian, dan beberapa sumber lain yaitu
beberapa siswa-siswi. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Menggali informasi dari guru untuk memperoleh
gambaran tentang pandangan guru terhadap konsepsi dan miskonsepsi siswa di awal penelitian
yang berguna untuk menentukan fokus penelitian pada akhirnya serta menggali pengetahuan guru
tentang konsepsi dan miskonsepsi siswa terkait materi Fungsi Naik, Fungsi Turun, dan Titik
Stasioner yang telah diajarkan. 2.
Mengkonfirmasi datainformasi yang rancubelum penuh baik berdasarkan hasil pengamatan di
lapangan maupun ketika penggalian informasi lanjut sebagai follow up hasil analisa sementara
yang muncul pasca penelitian. Salah satu contoh kasus ini adalah ketika proses review video
rekaman pembelajaran, ada beberapa bagian yang kurang jelas terdengar. Padahal bagian tersebut
merupakan bagian yang penting dalam proses analisis data dan tidak tercatat data terkait dalam
pengamatan. Wawancara direkam menggunakan kamera digital
selama beberapa kali sebelum akhirnya menggunakan alat
perekam suara voice recorder dalam wawancara lainnya. Peneliti memutuskan menggunakan voice recorder karena
pertimbangan kenyamanan subyek penelitian untuk perolehan data yang lebih natural. Bentuk wawancara yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terbimbing dengan pedoman wawancara yang sudah disusun sebelumnya.
Pedoman wawancara
disusun berdasarkan
hasil observasipengamatan proses pembelajaran materi Fungsi
Naik, Fungsi Turun, dan Titik Stasioner. Pedoman ini berupa kisi-kisi wawancara yang dijabarkan dari kalimat-kalimat
kunci dari informasi yang ingin digali dari subyek penelitian atau beberapa pihak terkait lainnya.
Peneliti bebas
mengajukan pertanyaan
yang mendukung penelitian ini kepada guru, sebagai subjek
penelitian dan beberapa siswa yang bersangkutan. Wawancara dilakukan di luar proses pembelajaran, yaitu seusai
pengambilan data observasi proses pembelajaran maupun waktu-waktu situasional lainnya misalkan pada jam istirahat,
jam di luar sekolah sesuai kesepakatan antara peneliti dengan subyek yang akan diwawancarai.
1. Wawancara Awal
Dalam wawancara awal ditentukan kelompok siswa oleh pertimbangan guru untuk melihat pengetahuan
guru dalam mengenali kemampuan siswa-siswinya. Wawancara awal ini juga mencoba menjajaki sejauh
mana pandangan guru tentang miskonsepsi dan target yang ingin guru capai dari siswa-siswinya melalui
pembelajaran ini. Kisi-kisi wawancara tercantum dalam tabel berikut :
Tabel 3.2 : Kisi-kisi wawancara awal dengan guru. Kisi-kisi
Tujuan Bagaimana pembagian siswa-
siswi XI IPA 2 berdasarkan kategori kelompok kemampuan
baik, sedang, dan kurang? Mengungkap
bagaimana pandangan guru terhadap
siswa-siswi di kelas XI IPA 2 dalam hal prestasi belajar.
Seberapa pentingkah
pemahaman konsep bagi siswa? Mengetahui seberapa besar
perhatian guru
terhadap penekanan
konsep bagi
siswa. Bagaimana pengetahuan guru
tentang konsepsipemahaman
yang dimiliki oleh siswa-siswi XI IPA 2 tentang pembelajaran
materi ini? Menggali
bagaimana pengetahuan guru tentang
konsepsi yang
dimiliki siswa-siswinya
terhadap pembelajaran materi.
Bagaimana pandangan guru tentang pentingnya mengetahui
miskonsepsi yang dialami oleh siswa?
Mendapatkan gambaran
awal pengetahuan
guru tentang miskonsepsi dalam
pembelajaran. Apakah target Ibu dalam
pembelajaran subbab fungsi naik,
fungsi turun,
titik stasioner, nilai maksimum dan
minimum? Mengungkap tujuan guru
dalam mengajar
subbab fungsi naik, fungsi turun,
titik stasioner,
nilai maksimum dan minimum.
Konsep-konsep kunci apakah yang perlu siswa kuasai dalam
mempelajari subbab
fungsi naik,
fungsi turun,
titik stasioner, nilai maksimum dan
minimum?Mengapa? Mengungkap
pengetahuan guru tentang konsep-konsep
yang perlu ditekankan.
2.
Wawancara Lanjutan
Wawancara lanjutan dilakukan untuk melengkapi dan
menindaklanjuti informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk mengupas fokus penelitian pasca
observasi. Beberapa wawancara lanjutan yang sudah dilakukan adalah tentang penggalian kriteria guru
dalam menentukan kelompok siswa dan penggalian pengetahuan guru tentang bagaimana konsep-konsep
yang sudah diajarkan dipahami oleh para siswanya. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3: Kisi-kisi wawancara lanjutan dengan guru. Kisi-kisi
Tujuan Adakah
pertimbangan lain
selain ‘‘kecepatan daya tangkap siswa’’ atas suatu materi yang
dipakai guru dalam penentuan kelompok siswa?
- Mengeksplisitkan
kriteria guru
dalam pemetaan siswa XI IPA
2 ke
kelompok- kelompok
tertentu untuk
mengetahui secara
lebih detail
bagaimana guru
mengenal para
siswanya Adakah data lain yang bisa
memperkuat pendapat
Ibu, misalnya nilai ulangan, tentang
pembagian kelompok siswa ini?
Mengetahui darimana
sumber-sumber pengetahuan
guru berasal
Menurut pendapat
Ibu, bagaimana konsepsi siswa-
siswi XI IPA 2 terhadap konsep-konsep
kunci yang
dibahas dalam materi Fungsi Naik, Fungsi Turun, Titik
Stasioner? -
Mengungkap pengetahuan
guru tentang
konsepsi termasuk miskonsepsi
yang dimiliki oleh siswa XI IPA 2, khususnya
terkait
Fungsi Naik,
kisi-kisi ini terjabar dalam lembar instrumen yang lebih
rinci
lembar instrumen
terlampir Fungsi Turun, dan Titik
Stasioner.
3. Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba instrumen penelitian baik dalam bentuk kisi-
kisi maupun lembar instrumen wawancara dilaksanakan melalui expert judgement. Peneliti meminta pendapat dari
orang lain yang lebih ahli. Pada penelitian ini, peneliti meminta pendapat dari dosen pembimbing. Melalui diskusi
dengan dosen pembimbing, hal-hal yang kurang relevan dalam instrumen dikoreksi dan diperbaiki.
E. Validitas Data Penelitian
Validitas data penelitian diupayakan dengan melihat dan atau mendengarkan data video rekaman pembelajaran ataupun rekaman
wawancara terkait secara berulang-ulang. Secara lebih rinci, validitas data dilakukan dengan membandingkan data pengetahuan guru yang terungkap
dengan fakta yang terekam dalam video data wawancara terkait. Data pengetahuan guru yang dipakai dalam pembahasan hasil
penelitian adalah data yang sudah terkonfirmasi dengan data proses pembelajaranwawancara terkait. Jika data pengetahuan guru yang
terungkap sesuai dengan data rekaman pembelajaran, maka data itu akan dipergunakan. Jika ditemukan data pengetahuan guru yang tidak sesuai,
peneliti akan mengadakan konfirmasi lebih lanjut dengan cara mengadakan wawancara dengan beberapa pihak yang dianggap perlu baik
guru itu sendiri maupun siswa.
F. Metode Analisis Data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil observasi berupa catatan lapangan, video rekaman hasil observasi dan
rekaman hasil wawancara. Sebelum dianalisis lebih jauh, peneliti mentranskripsi data rekaman wawancara maupun proses pembelajaran
yang sudah berhasil dihimpun dari lapangan. Data dianalisis dengan menggunakan kategorisasi-kategorisasi
yang diadaptasi dari buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Prof. Dr. Lexy Moleong, M.A. Tahapannya dapat dirinci sebagai berikut:
1. Transkripsi Data
Transkripsi data dilakukan terhadap data-data rekaman. Dalam penelitian ini, data yang ditranskripsi adalah video
rekaman proses pembelajaran dan rekaman wawancara. 2.
Reduksi Data Reduksi data dilakukan, khususnya dalam rangka
membidik fokus permasalahan PCK guru tentang konsepsi dan miskonsepsi siswa.
a. Identifikasi satuan unit. Data-data yang telah
berhasil dihimpun, dipilih yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian,
yaitu tentang PCK guru mengenai konsepsi yang dimiliki oleh siswanya.
b. Pemberian kode untuk satuan unit. Dalam hal ini
misalnya peneliti menggunakan kode K.I untuk data observasi kelas I, kode K.II untuk data observasi
kelas II, dan seterusnya. W.I untuk data wawancara I, W.II untuk data wawancara II dan seterusnya.
3. Kategorisasi
Analisis PCK guru terkait konsepsi dilihat berdasarkan pengetahuan guru tentang bagaimana konsep-konsep materi
yang sudah diajarkan, diketahui oleh para siswanya yang Analisis dilakukan dengan mengkategorikan data ke dalam
kategori yang lebih rinci sebagai berikut : a.
Pengetahuan guru tentang konsep-konsep yang diketahui dengan baik oleh siswa.
b. Pengetahuan guru tentang konsep-konsep yang
sudah diketahui dengan tidak baik oleh para siswa. c.
Pengenalan guru terhadap siswa-siswinya. Hal yang akan ditelusur melalui kategori ini adalah sejauh
mana guru mengenal para siswanya dalam suatu kelas guru mengenal secara umum atau secara
khusus.
d. Pengetahuan guru tentang penyebab dari
miskonsepsi yang dialami oleh para siswanya. e.
Sumber-sumber darimana pengetahuan guru berasal.
4. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh akan berupa apa saja PCK guru terkait konsepsi dan miskonsepsi yang dimiliki oleh para
siswanya beserta kejelasan pengetahuan guru tentang konsepsi siswa-siswinya. Kejelasan yang dimaksud adalah apabila guru
memiliki pengetahuan dalam hal identifikasi siswa yang berkaitan dengan konsepsimiskonsepsi tertentu.
Penarikan kesimpulan sebagai jawaban dari penelitian dilakukan dengan cara mengkategorikan PCK guru yang sudah
terungkap ke dalam: a.
PCK yang mantap, dalam arti pengetahuan guru tentang konsepsi dan miskonsepsi para siswanya
terungkap dengan jelas. Dalam pengetahuannya tentang konsepsi dan miskonsepsi siswanya
terhadap materi tertentu guru memiliki pengetahuan yang tegas dan tidak ragu-ragu terlihat dari
penyertaan deskripsi yang jelas hingga ke contoh kasus, sebab terjadinya, sumbernya. PCK ini terdiri
dari :