Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Keempat hal tersebut akan dijelaskan pada sub bab berikut ini.

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Proses pendidikan terjadi melalui proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah-sekolah. Khususnya pada mata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA. IPA menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan menggunakan metode yang mengaktifkan siswa. Pada proses pembelajaran siswa harus mampu mengevaluasi suatu masalah dan menciptakan sesuatu, menurut Anderson dan Krathwol 2010:125 mengevaluasi masalah dilakukan dengan membuat keputusan tentang kesesuaian suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah tertentu dan membuat keputusan apakah dua objek itu sama atau berbeda. Proses kognitif yang terlibat dalam kemampuan mencipta yaitu penggambaran masalah, perencanaan solusi dan eksekusi solusi atau mampu melaksanakan rencana dengan baik. Fakta menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di SD Kanisius Sorowajan masih bersifat tradisional, Hal ini dapat dilihat dari proses belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Selama proses belajar mengajar siswa mendengarkan penjelasan dari guru, mencatat dan tidak ada satupun siswa yang bertanya. Pembelajaran yang dilakukan guru kurang mengembangkan kemampuan mengevaluasi dan mencipta khususnya pada mata pelajaran IPA karena siswa hanya menerima informasi dari guru saja. Pembelajaran ini apabila dilakukan secara terus menerus tidak akan mengembangkan dan tidak akan mengaktifkan siswa. Rendahnya kemampuan mengevaluasi dan mencipta dalam pembelajaran IPA disebabkan siswa tidak mengalami sendiri dan tidak menemukan serta memecahkan masalahnya sendiri, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja dan melakukan apa yang diperintahkan oleh guru. Berdasarkan pengamatan pada tanggal 10 Januari 2013 di kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta 2 pembelajaran yang dilakukan dikelas masih bersifat tradisional yaitu menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan siswa hanya mencatat ap yang disampaikan guru. Hal ini menyebabkan pembelajaran IPA menjadi kurang menarik dan kurang menyenangkan. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pembelajaran IPA maka akan diujicobakan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Dari sekian banyak metode yaitu metode diskusi, metode pembelajaran kooperatif dan metode inkuiri, maka akan dipilih metode pembelajaran inkuiri. Menurut Gulo dalam Trianto, 2010:166 strategi inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, logis dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Menurut Sund and Trowbridge E. Mulyasa, 2007 : 109 Pada metode inkuiri terbimbing guru memberikan bimbingan dan pengarahan yang cukup luas. Dalam pelaksanaannya sebagian besar perencaan dibuat guru dan peserta didik tidak merumuskan permasalahan. Metode inkuiri terbimbing akan membantu siswa untuk menemukan sendiri masalah dalam pembelajaran sehingga siswa mampu mengembangkan kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Menurut Sanjaya 2006.206 metode inkuiri memiliki keunggulan, keunggulan antara lain metode inkuiri menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor, dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, metode inkuiri sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern, dan dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing pada kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta, mata pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi 5 yaitu Memahami hubungan antaragaya, gerak, dan energi serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimental dengan tipe non equivalent control group design 3

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154

PERBEDAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN

0 0 203