Uji besar pengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi Uji retensi pengaruh kemampuan mengevaluasi

41 Dengan kata lain metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi.

4.1.1.4. Uji besar pengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi

Uji besar pengaruh effect size dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan metode yang digunakan terhadap kemampuan mengevaluasi baik metode inkuiri maupun metode ceramah. Dari hasil penghitungan data penelitian menggunakan rumus effect size diperoleh hasil lampiran 11.e Tabel 14. Uji besar pengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi No kelompok t df r R2 Persentase effect size Keterangan 1. kontrol -2,394 35 0.375 0,1476 14,76 Efek rmenengah 2. eksperimen -2,264 35 0,357 0,1274 12,74 Efek menengah Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri hanya memberikan sumbangan sedikit terhadap kemampuan mengevaluasi siswa, yaitu ditunjukkan dengan harga r = 0,357 , t35 = -2,27 , yang masuk dalam kategori efek menengah dengan presentase efek sebesar 12,74 dibandingkan dengan metode ceramah yang menunjukkan harga r = 0,375 , t35 = -2,40 , = 0,14 yang juga masuk dalam kategori efek menengah dengan presentase efek 14,76.

4.1.1.5. Uji retensi pengaruh kemampuan mengevaluasi

Perbandingan skor posttest I ke posttest II dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen. Pengujian ini dilakukan setelah satu bulan yang bertujuan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan masih sekuat pada posttest I. Jika terdapat perbedaan secara signifikan, tidak terjadi penurunan yang signifikan namun apabila tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Dari perhitungan normalitas data diperoleh distribusi data normal untuk data posttest kedua variabel mengevaluasi, yaitu dengan sig. 2- tailed sebesar 0,147 untuk kelompok kontrol dan sig. 2-tailed sebesar 0,621 42 untuk kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah paired sample t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H i : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H null ditolak dan H i diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor prosttest I dan posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest 1 dan posttest II. 2. Jika harga sig.2-tailed 0,05, H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II. Hasil analisis uji beda posttest I dan posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini lampiran 11.f Tabel. 15.Uji retensi pengaruh kemampuan mengevaluasi No kelompok Test penurunan Sig. 2- tailed keterangan Posttest I Postest II 1. Kontrol 2,87 2,74 -4, 53 0, 312 Tidak berbeda 2. Eksperimen 2,94 2.85 -3, 06 0, 498 Tidak berbeda Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan yang signifikan dari skor posttest I dan posttest II. Hal ini ditunjukkan dengan harga M = 0,13 , SE = 0,13 , Sig. 2-tailed = 0,312 , t35 = 1,03 untuk kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah dan M = 0,08 , SE = 0,12 , Sig. 2-tailed = 0,498 , t35 = 68 untuk kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Persentase penurunan untuk kedua kelompok yaitu 4,53 untuk kelompok kontrol dan 3,06 untuk kelompok eksperimen. 43 Berikut grafik yang memperlihatkan skor pretest hingga posttest II pada kemampuan mengevaluasi baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Gambar 12. Grafik skor pretest hingga posttest II mengevaluasi

4.1.2 Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mencipta

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154

PERBEDAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN

0 0 203