47
4.1.2.3. Uji selisih skor posttest kemampuan mencipta
Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Dari uji selisih skor tersebut dapat diketahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta. Perhitungan selisih
dilakukan dengan mencari selisih skor posttest dengan skor pretest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Sebelum melakukan uji selisih
skor data kemampuan mencipta tersebut harus diuji normalitasnya terlebih dahulu dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil normalitas data kemampuan mencipta
sebagai berikut: Lampiran 12.c Tabel 19.Uji normalitas skor selisih mencipta
No. Aspek
Nilai Signifikansi
Keterangan 1.
Selisih skor mencipta kelompok kontrol ,236
Normal 2.
Selisih skor
mencipta kelompok
eksperimen ,176
Normal
Dari tabel uji normalitas kemampuan mencipta dapat diperoleh data normal pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen maka analisis statistik
yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
null
: tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada
kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta
2. Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest pada
kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.
48
Analisis perbedaan pretest-postest dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mencipta. Berikut grafik selisih skor pretest-
posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Gambar 13. Diagram batang skor selisih pretest-posttest kemampuan mencipta
Berdasarkan kriteria di atas diperoleh data sebagai berikut lampiran 2.c Tabel 20.Uji selisih skor mencipta
Hasil selisih skor pretest dan posttest Signifikansi
Keterangan Kelompok
kontrol dan
kelompok eksperimen
0, 794 Tidak berbeda
Tabel selisih skor posttest dan pretest kemampuan mencipta pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat homogenitas
varian pada data tersebut. Suatu data memiliki homogenitas varian apabila memiliki sig. 2-tailed dengan harga
Levene’s Test 0,05. Data di atas memiliki sig. 2-tailed
0,05 , yaitu 0,647 pada harga Levene’s Test dengan F = 0,221.
Hasil uji t menunjukkan harga sig. 2-tailed =0 ,749 atau 0,05, M= 0,35, SE = 14 t70 = 0,262, sehingga dapat diketahui bahwa H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan
posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain
metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta.
49
4.1.2.4. Uji besar pengaruh terhadap kemampuan mencipta