49
4.1.2.4. Uji besar pengaruh terhadap kemampuan mencipta
Uji besar pengaruh effect size dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar sumbangan metode yang digunakan terhadap kemampuan mencipta
baik metode inkuiri maupun metode ceramah. Dari hasil penghitungan data penelitian menggunakan rumus effect size diperoleh hasil lampiran 12.d
Tabel 21.Uji besar pengaruh kemampuan mencipta
No kelompok t
df r
R2 Persentase
efek size Keterangan
1. kontrol
-632 35
0,106 0,011
1,12 Efek kecil
2. eksperimen
-161 35
0,003 0.036
0,36 Efek kecil
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri hanya memberikan sumbangan sedikit terhadap kemampuan mencipta siswa, yaitu ditunjukkan
dengan harga r = 0,003 , t35 = -0,632 , yang masuk dalam kategori
efek kecil dengan persentase 0,36 dibandingkan dengan metode ceramah yang menunjukkan harga r = 0,106 , t35 = -0,632 ,
= 0,04 yang juga masuk dalam kategori efek kecil dengan presentase efek 1,12.
4.1.2.5. Uji retensi pengaruh kemampuan mencipta
Perbandingan skor posttest I ke posttest II dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II baik pada
kelompok kontrol maupun pada kelompok eksperimen. Pengujian ini dilakukan setelah satu bulan diberikan treatment yang bertujuan untuk mengetahui apakah
efek yang ditimbulkan masih sekuat pada posttest I. Jika terdapat perbedaan secara signifikan, tidak terjadi penurunan yang drastis namun apabila tidak
terdapat perbedaan secara signifikan, penggunaan metode inkuiri relatif permanen. Dari perhitungan normalitas data diperoleh distribusi data normal
untuk data posttest II variabel mencipta, yaitu dengan sig. 2-tailed sebesar ,147 untuk kelompok kontrol dan sig. 2-tailed sebesar ,621 untuk kelompok
eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah paired sample t-test dengan tingkat kepercayaan 95 karena distribusi data normal
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
50
H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest II pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
null
: tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan skor posttest
II pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor prosttest I dan posttest II pada
kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest 1 dan posttest II
2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada
kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II
Berdasarkan kriteria di atas diperoleh data sebagai berikut lampiran 2.e Tabel 22.Uji retensi pengaruh kemampuan mencipta
No kelompok
Tes penurunan
Sig. 2- tailed
keterangan Posttest
1 Posttest
2 1.
Kontrol 2, 49
2, 32 6, 83
0,188 Tidak
berbeda 2.
Eksperimen 2, 59
2, 56 1,16
0, 836 Tidak
berbeda
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan yang signifikan dari skor
posttest I dan posttest II. Hal ini ditunjukkan dengan harga M = 0,16, SE = 0,12 ,
Sig. 2-tailed =0,188 , t35 = 1,344 untuk kelompok kontrol yang menggunakan
metode ceramah dan M = 0,02, SE = 0,11 , Sig. 2-tailed = 0,836, t35 = 0,208 untuk kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Persentase
penurunan untuk kedua kelompok yaitu 6,83 untuk kelompok kontrol dan 1,16 untuk kelompok eksperimen.
Berikut grafik yang memperlihatkan skor pretest hingga posttest II pada kemampuan mencipta baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen
51
Gambar 14. Grafik skor pretest hingga posttes II mencipta
4.2 Pembahasan 4.2.1. Kemampuan mengevaluasi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi. Hal tersebut
ditunjukkan pada harga sig. 2-tailed sebesar 0,881 atau 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok
kontrol atau kelompok eksperimen. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri hanya memberikan pengaruh sedikit terhadap kemampuan
mengevaluasi yaitu 0,36 sedangkan metode ceramah memberikan pengaruh
lebih banyak yaitu 1,12 Beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab metode inkuiri tidak
berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi adalah langkah-langkah pembelajaran yang berbeda dari biasanya yang membuat anak bingung, hal ini
terlihat ketika anak membuat rumusan masalah, hipotesis dan kesimpulan. Anak juga belum pernah menerima pelajaran dengan metode inkuiri sehingga anak
menjadi bingung. Selain itu siswa kurang serius saat mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat ketika peneliti mengamati setiap kelompok, siswa yang serius dalam
mengerjakan tugas yang diberikan hanya beberapa anak saja yang lain bermain dengan benda yang ada di sekitar mereka.
Analisis data pada kemampuan mengevaluasi dilakukan dengan lima cara, yaitu dengan menguji perbandingan skor pretest, menguji skor pretest ke posttest,
uji selisih skor, untuk memperkuat perhitungan dilakukan dengan uji besar pengaruh dan uji retensi pengaruh perlakuan.
52
4.2.2. Kemampuan mencipta Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh penerapan
metode inkuiri terhadap kemampuan mencipta. Hal ini ditunjukkan dengan harga sig. 2-tailed
sebesar 0,794 atau 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok
eksperimen. Pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki harga sig. 2-tailed
0,05 maka H
nul l
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol
atau kelompok eksperimen. Dengan kata tidak terjadi peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Faktor penyebab metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mencipta
hampir sama seperti pada kemampuan mengevaluasi, yaitu anak merasa bingung dengan langkah-langkah pembelajaran, siswa kurang serius dalam
melakukan kegiatan inkuiri pada aspek mencipta. suasana kelas yang kurang kondusif karena kegiatan pembelajaran dilakukan pada jam terakhir siswa juga
merasa lelah bermain sewaktu istirahat dan tidak bersemangat mengikuti pelajaran, siswa juga merasa bosan mengerjakan soal lembar kerja siswa LKS
karena mereka mengalami kebingungan untuk mengerjakan LKS karena berbeda dari biasanya.
Analisis data pada kemampuan mencipta dilakukan dengan lima cara, yaitu. Dengan menguji perbandingan skor pretest, menguji skor pretest ke posttest, uji
selisih skor, untuk memperkuat perhitungan dilakukan dengan uji besar pengaruh dan uji retensi pengaruh perlakuan.
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V ini membahas mengenai kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan menunjukkan hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Selanjutnya
bagian saran berisi saran untuk penelitian berikutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan pada mata pelajaran IPA materi pesawat
sederhana dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1. Penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan mengevaluasi pada siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 20122013. Dari data
kemampuan mengevaluasi pada siswa kelas V SD kanisius Sorowajan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 20122013. Analisis data
pada kemampuan mengevaluasi menunjukkan harga Sig. 2.tailed 0,05 yaitu 0,351 pada harga
Levene’s Test dengan F = 0,882. Hasil uji t menunjukkan harga sig. 2-tailed yaitu 0,881 atau 0,05, M = -0,22, SE =
0,14, t70 = =0,150. Uji besar pengaruh juga menunjukkan bahwa metode inkuiri memberikan pengaruh yang dapat dikatakan dengan kategori
menengah yaitu r = 0,36 dengan persentase sebesar 12,74. Berdasarkan kriteria di atas dapat diketahui bahwa H
null
diterima dan H
i
ditolak. Meskipun demikian retensi pengaruh perlakuan menunjukkan bahwa selama kurang
lebih dua bulan setelah diberi treatment, retensi pengaruh baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan yang
signifikan dari skor posttest I ke posttest II. Hal ini ditunjukkan dengan harga M = 0,13 , SE = 0,13 , Sig.2-tailed = 0,312 , t35 = 1,03 untuk kelompok
kontrol yang menggunakan metode ceramah dan M = 0,08 , SE = 0,12 , Sig. 2-tailed = 0,498, t35 = 0,68 untuk kelompok eksperimen yang
menggunakan metode inkuiri. Persentase penurunan untuk kedua kelompok yaitu 4,53 untuk kelompok kontrol dan 3,06 untuk kelompok eksperimen.