Stimuli Antesenden dan Stimuli Konsekuensi
mungkin pujian sajabukan merupakan pengukuhan dan harus dipasangkan dengan stimuli lain, misalnya anak diberikan permen setelah
pujian dipasangkan dengan permenmakanan, pujian sendiri dapat menjadi pengukuhan dan menambah berbagai respons lainnya. Respons
tertentu dapat juga menjadi pengukuhan, misalnya menggunakan prinsip premack atau yang sulit dahulu dikerjakan atau berpotensi tinggi baru
yang mudah atau berpotensi rendah. contoh, anak mengerjakan PR baru boleh bermain.
Dalam pengukuhan terdapat tiga kontingensi ketergantungan, yaitu hubungan antara antensenden, behavior, dan konsekuensi. peristiwa
berkondisi ini dapat diartikan sebagai hubungan “jika maka”. Sebagai contoh, jika orang keluar rumah di bawah sinar matahari terik, maka ia
akan merasa panas; jika guru bertanya, maka siswa akan menjawab. Gambar berikut menunjukan hubungan antar stimulus diskriminan
dengan simbol guru memberi soal, responssiswa menjawab, dan
konsehkuensi pada seorang siswa yang sedang belajar pengukuhan positif. Maksud dari stimulus diskriminan
adalah stimulus yang mendahului atau menyertai sebuah perilaku dan dapat mengontrol
perilaku tersebut Cooper dkk., 1987,126. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
+
keterangan; = Stimulus diskriminan
R = Respon atau prilaku + = Stimulus respons Positif