Tabel 4.11 Hubungan Antara Perilaku Tanggung Jawab Guru dengan
Nilai Afektif
Correlations
NilaiAfektif Tanggung
Jawab Spearmans rho
NilaiAfektif Correlation
Coefficient 1.000
.546 Sig. 2-
tailed .
.000 N
96 96
TanggungJawab Correlation
Coefficient .546
1.000 Sig. 2-
tailed .000
. N
96 96
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa N atau jumlah data penelitian adalah 96, kemudian nilai sig.2-tailed 0,000,
sebagaimana dasar pengambilan keputusan diatas, maka dapat diartikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
perilaku tanggung jawab guru dengan hasil belajar afektif. Selanjutnya, dari output di atas diketahui correlation coefisien
koefisien korelasi sebesar 0,546, maka nilai ini menandakan hubungan yang sedang antara perilaku tanggung jawab guru
dengan hasil belajar afektif, sehingga perlu dipertahankan dan di tingkatkan lagi perilaku tanggung jawab guru terhadap siswa
– siswanya dan tugas sebagai pendidik.
Tabel 4.12 Hubungan Antara Perilaku Toleransi Guru dengan
Nilai Afektif
Correlations
NilaiAfektif Toleransi
Spearmans rho NilaiAfektif Correlation
Coefficient 1.000
.487 Sig. 2-tailed
. .000
N 96
96 Toleransi
Correlation Coefficient
.487 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
96 96
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa N atau jumlah data penelitian adalah 96, kemudian nilai sig.2-tailed 0,000,
sebagaimana dasar pengambilan keputusan diatas, maka dapat diartikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
perilaku toleransi guru dengan hasil belajar afektif. Selanjutnya, dari output di atas diketahui correlation coefisien koefisien
korelasi sebesar 0,487, maka nilai ini menandakan hubungan yang sedang antara perilaku toleransi guru dengan hasil belajar afektif,
dalam mentolerir siswa guru sudah cukup baik harap di pertahankan.
Tabel 4.13 Hubungan Antara Perilaku Gotong Royong Guru dengan
Nilai Afektif
Correlations
NilaiAfektif GotongRoyong
Spearmans rho NilaiAfektif
Correlation Coefficient
1.000 .452
Sig. 2-tailed .
.000 N
96 96
GotongRoyo ng
Correlation Coefficient
.452 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
96 96
. Correlation is significant at the 0.01 level 2 tailed
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa N atau jumlah data penelitian adalah 96, kemudian nilai sig.2-tailed 0,000,
sebagaimana dasar pengambilan keputusan diatas, maka dapat diartikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
perilaku gotong royong guru dengan hasil belajar afektif. Selanjutnya, dari output di atas diketahui correlation coefisien
koefisien korelasi sebesar 0,452, maka nilai ini menandakan hubungan yang sedang antara perilaku gotong royong guru dengan
hasil belajar afektif, sehingga perlu dipertahankan dan di tingkatkan lagi guru dalam bekerjasama dengan rekan guru maupun
siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.14 Hubungan Antara Perilaku Sopan Santun Guru
dengan Nilai Afektif
Correlations
NilaiAfektif Sopan
Santun Spearmans rho NilaiAfektif
Correlation Coefficient
1.000 .436
Sig. 2-tailed .
.000 N
96 96
SopanSantun Correlation Coefficient
.436 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
96 96
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa N atau jumlah data penelitian adalah 96, kemudian nilai sig.2-tailed 0,000,
sebagaimana dasar pengambilan keputusan diatas, maka dapat diartikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
perilaku sopan santun guru dengan hasil belajar afektif. Selanjutnya, dari output di atas diketahui correlation coefisien
koefisien korelasi sebesar 0,436, maka nilai ini menandakan hubungan yang sedang antara perilaku sopan santun guru dengan
hasil belajar afektif, tetap di pertahankan dan perlu di tingkatkan lagi, guru dalam bertutur kata maupun bertingkah laku karena guru
adalah panutan bagi siswa – siswanya.
Tabel IV.15 Hubungan Antara Perilaku Percaya Diri Guru dengan
Nilai Afektif
Correlations
NilaiAfektif PercayaDiri
Spearmans rho NilaiAfektif Correlation
Coefficient 1.000
.481 Sig. 2-tailed
. .000
N 96
96 PercayaDiri Correlation
Coefficient .481
1.000 Sig. 2-tailed
.000 .
N 96
96 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa N atau jumlah data penelitian adalah 96, kemudian nilai sig.2-tailed 0,000,
sebagaimana dasar pengambilan keputusan diatas, maka dapat diartikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
perilaku percaya diri guru dengan hasil belajar afektif. Selanjutnya, dari output di atas diketahui correlation coefisien koefisien
korelasi sebesar 0,546, maka nilai ini menandakan hubungan yang sedang antara perilaku percaya diri guru dengan hasil belajar
afektif, sehingga perlu ditingkatkan lagi perilaku percaya diri guru sewaktu mengajar atau mendidik siswanya agar siswa menjadi
lebih semangat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pembahasan 1.
Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Jujur Guru Sesuai Dengan Kompetensi Inti-2
Berdasarkan pertanyaan tentang tanggapan responden tentang indikator jujur, dapat dilihat bahwa dari 96 responden, peneliti membahas 3
kriteria dari tanggapan siswa yang terbesar terhadap perilaku jujur guru yaitu pertanyaan no 1 tentang guru memberikan sanksi terhadap murid
mencontek siswa menjawab kuesioner kadang-kadang sebesar 63,54 , pertanyaan no 6 tentang guru melapor pada yang piket jika terlambat ke
sekolah siswa menjawab kuesioner tidak pernah sebesar 93,75, pertanyaan no 8 tentang guru melapor atau meminta ijin kepada
sekolah, ketika guru berhalangan hadir untuk mengajar siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 78,12.
2. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Disiplin Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2
Berdasarkan pertanyaan tentang tanggapan responden tentang indikator jujur, dapat dilihat bahwa dari 96 responden, peneliti membahas 3
kriteria dari tanggapan siswa yang terbesar terhadap perilaku jujur guru yaitu pertanyaan no 10 tentang guru mengikuti upacara bendera siswa
menjawab kuesioner selalu sebesar 91,67 , pertanyaan no 15 tentang guru selalu menegur siswa yang berpenampilan tidak seperti anak
sekolah misalnya bajunya dikeluarkan siswa menjawab kuesioner PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selalu 82,29, pertanyaan no 20 tentang guru membuang sampah pada tempatnya siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 92,71.
3. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku tanggung jawab Guru Sesuai
Dengan Kompetensi Inti-2
Berdasarkan pertanyaan tentang tanggapan responden tentang indikator jujur, dapat dilihat bahwa dari 96 responden peneliti membahas 3
kriteria dari tanggapan siswa yang terbesar terhadap perilaku disiplin guru yaitu pertanyaan no 26 tentang guru menanyakan siswa yang tidak
masuk sekolah siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 89,58, pertanyaan no 29 tentang guru meminta maaf apabila terjadi kesalahan
siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 76,04, pertanyaan no 30 tentang guru memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar siswa
menjawab kuesioner selalu sebesar 79,17.
4. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Toleransi Guru Sesuai Dengan
Kompetensi Inti-2
Berdasarkan pertanyaan tentang tanggapan responden tentang indikator jujur, dapat dilihat bahwa dari 96 responden peneliti membahas 3
kriteria dari tanggapan siswa yang terbesar terhadap perilaku disiplin guru yaitu pertanyaan no 34 tentang guru menghargai pendapat siswa
siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 59,38, pertanyaan no 35 tentang guru memberikan izin kepada siswa yang sakit untuk pulang
kerumah siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 79,17, pertanyaan no 36 tentang guru memberikan kesempatan kepada siswa yang datang
terlambat kesekolah dengan disertai lapor siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 43,75.
5. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Gotong Royong Guru Sesuai
Dengan Kompetensi Inti-2
Berdasarkan pertanyaan tentang tanggapan responden tentang indikator jujur, dapat dilihat bahwa dari 96 responden peneliti membahas 3
kriteria dari tanggapan siswa yang terbesar terhadap perilaku disiplin guru yaitu pertanyaan no 37 tentang guru terlibat aktif dalam kegiatan
sekolah siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 67,71, pertanyaan no 38 tentang guru melaksanakan tugas dari sekolah siswa menjawab
kuesioner selalu sebesar 80,21, pertanyaan no 39 tentang guru melaksanakan piket sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan siswa
menjawab kuesioner selalu sebesar 89,58.
6. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Sopan Santun Guru Sesuai
Dengan Kompetensi Inti-2
Berdasarkan pertanyaan tentang tanggapan responden tentang indikator jujur, dapat dilihat bahwa dari 96 responden peneliti membahas 3
kriteria dari tanggapan siswa yang terbesar terhadap perilaku disiplin guru yaitu pertanyaan no 43 tentang guru saling menghormati dengan
guru yang lain pada saat berpapasan siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 87,50, pertanyaan no 44 tentang guru selalu mengucapkan
kalimat yang baik dan baku dalam bertutur kata siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 84,38, pertanyaan no 48 tentang guru
berpakain rapi dan sopan siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 88,54.
7. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Percaya Diri Guru Sesuai
Dengan Kompetensi Inti-2
Berdasarkan pertanyaan tentang tanggapan responden tentang indikator jujur, dapat dilihat bahwa dari 96 responden peneliti membahas 3
kriteria dari tanggapan siswa yang terbesar terhadap perilaku disiplin guru yaitu pertanyaan no 51 tentang guru memberikan motivasi kepada
siswanya siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 56,25, pertanyaan no 52 tentang guru selalu menatap siswa-siswanya pada saat materi
disampaikan siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 55,21, pertanyaan no 53 tentang guru pada saat dikelas dengan sikap yang
tegap atau tidak grogi siswa menjawab kuesioner selalu sebesar 73,96.
8. Hubungan Antara Perilaku Jujur Guru dengan Nilai Afektif
Perilaku jujur guru dari indikator Ki-2 memiliki hubungan positif yang signifikan dan koefisien korelasinya rendah 0,282 namun demikian
tetap memiliki hubungan perilaku jujur guru dengan nilai afektif siswa, dengan kata lain perilaku guru di kelas akan mempengaruhi perilaku
siswanya contohnya ketika guru itu terlambat masuk ke kelas guru selalu berkata sebenarnya dan jujur terhadap siswanya mengapa guru
tersebut terlambat dan ketika guru tidak tahu akan pertanyaan siswa maka guru tersebut terbuka dan jujur kepada siswa bahwa guru tidak
mengetahuinya dan menjadikan tugas bersama untuk mencari jawaban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atas pertanyaan siswa yang di ajukan, guru menjadi sosok yang utama bagi siswa-siswanya, guru menjadi cerminan siswanya serta guru sangat
dihormati oleh siswanya, untuk itu guru sangat berpengaruh bagi perkembangan jiwa anak didik.
9. Hubungan Antara Perilaku Disiplin Guru dengan Nilai Afektif
Perilaku disiplin guru dari indikator Ki-2 memiliki hubungan positif yang signifikan dan koefisien korelasinya rendah 0,393 namun
demikian tetap memiliki hubungan perilaku disiplin guru dengan niali afektif siswa, dengan kata lain apa yang dilakukan oleh guru di kelas
akan mempengaruhi perilaku siswanya contohnya ketika guru berpakaian rapih maka siswanya pun akan mengikuti gurunya untuk
berpenampilan rapih dan pada hari-hari tertentu guru selalu memakai seragam dinasnya maka siswanya pun akan selalu disiplin dalam
berseragam sekolah, untuk itu guru sangat berpengaruh bagi perkembangan jiwa anak didik.
10. Hubungan Antara Perilaku Tanggung Jawab Guru dengan
Nilai Afektif
Perilaku tanggung jawab guru dari indikator Ki-2 memiliki hubungan positif yang signifikan dan koefisien korelasi sedang 0,546 namun
tetap memiliki hubungan perilaku tanggung jawab guru dengan nilai afektif siswa, dengan kata lain apa yang dilakukan oleh guru di kelas
akan mempengaruhi perilaku siswanya contohnya ketika guru bertanggung jawab mengampu peserta didik dengan baik maka