siswanya begitulah gurunya sehingga sikap guru memiliki pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak didik.
Untuk melihat fenomena yang terjadi di sekolah maka
Penelitian ini diberi judul “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA
TERHADAP PERILAKU GURU SESUAI KOMPETENSI INTI KI 2 DENGAN AFEKTIF SISWA
”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti akan mengkaji tentang persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kegiatan
Inti-2, yang berkaitan dengan sikap sosial misalnya jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun atau sopan, dan percaya diri.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku jujur guru dengan
nilai afektif siswa? 2.
Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku displin guru dengan nilai afektif siswa?
3. Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku tanggung jawab
guru dengan nilai afektif siswa? 4.
Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku toleransi guru dengan nilai afektif siswa?
5. Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku gotong royong guru
dengan nilai afektif siswa? 6.
Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku sopan santun guru dengan nilai afektif siswa?
7. Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku percaya diri guru
dengan nilai afektif siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap
perilaku jujur guru dengan hasil belajar afektif siswa. 2.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku disiplin guru dengan hasil belajar afektif siswa.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap
perilaku tanggung jawab guru dengan hasil belajar afektif siswa. 4.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku toleransi guru dengan hasil belajar afektif siswa.
5. Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap
perilaku gotong royong guru hasil belajar afektif siswa. 6.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku sopan santun guru dengan hasil belajar afektif siswa.
7. Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap
perilaku percaya diri guru dengan hasil belajar afektif siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi kepala sekolah
Kurikulum harus dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tugas- tugas sebagai administrator Manager merencanakan, melaksanakan,
mengontrol, mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pengajaran dan supervisor pengawasan dan bimbingan perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian berikutnya yang berhubungan dengan kurikulum 2013 ditinjau KI-2
dengan hasil belajar siswa SMP 3.
Bagi Guru
Bagi guru sebagai tenaga kependidikan utama di sekolah, kurikulum harus mampu menjadi:
a. Pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan tugas
mendidik-melatih dan Mengajar, dalam bentuk penyusunan dan pengorganisasian pengalaman belajar yang akan disajikan
kepada peserta didik.
b. Pedoman dalam merencanakan dan melakukan evaluasi
terhadap perkembangan daya serap peserta didik terhadap
pengalaman belajar yang telah disajikan kepada mereka.
c. Bagi Siswa
Dengan adanya pengembangan kurikulum mereka dapat mengembangkan potensinya, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan mudah dan tujuan akan sering tercapai. Dengan pengembangan potensi tersebut peserta didik dapat
bergerak dengan
optimal dilingkungan
masyarakat. Berdasarkan prinsip relevansi, isi kurikulum harus sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat. para peserta didik diharapkan dapat hidup ditengah-tengah
masyarakat dan dapat memenuhi harapan masyarakat dan pengguna lulusan Stakeholders.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi
Dalam kamus bahasa indonesia disebutkan, persepsi adalah “tanggapan
penerimaanlangsung atas sesuatu; serapan. Perhatian merupakan syarat psikologis bagi individu
dalam mengadakan persepsi”. Dalam psikologi, persepsi secara umum merupakan proses perolehan,
penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari
lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain. Perhatian merupakan pemusatan konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dengan demikian, maka apa yang diperhatikan akan benar-benar disadari oleh
individu yang bersangkutan, karena itu kesadaran mempunyai kolerasi yang positif, semakin diperhatikan suatu objek akan semakin jelas bagi individu.
Jadi apa yang diperhatikan benar-benar disadari dan berada pada pusar kesadaran.
M enurut Hanif Ismail mengatakan persepsi adalah “suatu proses mental
memberi makna atau arti terhadap sesuatu atau hal setelah kita memeroleh informasi melalui indera”.
Persepsi adalah apa yang ingin dilihat seseorang yang belum tentu sesuai dengan fakta yang sebenarnya, yang menyebabkan dua orang yang melihat