Siklus I RANCANGAN TINDAKAN

6. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam forum presentasi. 7. Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya. 8. Guru memberikan post-test kepada siswa. 9. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. 3 Pengamatan Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Dalam tahap ini, peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil pelaksanaan tindakan, yaitu hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Pengamatan menggunakan kamera foto. Peneliti mengamati, mengenali dan mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan masalah baru yang mungkin saja muncul selama tindakan kelas dilakukan. Adapun aspek-aspek yang diamati meliputi: 1. Perhatian terhadap penjelasan guru. 2. Antusiasme dalam mengerjakan tugas. 3. Kerjasama terhadap siswa lain. 4. Keberanian untuk mempresentasikan didepan kelas. 5. Keberanian untuk menanggapi saat kegiatan presentasi berlangsung. 4 Refleksi Tahap ini merupakan hasil yang diperoleh dari observasi selama proses balajar mengajar berupa hasil tes yang dibahas dan didiskusikan setelah dibahas, kemudian diidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai pada siklus I. Hasil refleksi dirumuskan kembali antara guru dengan peneliti untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II.

b. Siklus II

1 Perencanaan 1. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan refleksi pada siklus I 2. Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok 4-5 siswa dengan kecerdasan menyebar. 3. Merancang lembar kerja siswa LKS 2 model word square. 4. Merancang soal post-test. 2 Pelaksanaan 1. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru menjelaskan secara singkat materi tentang sistem saraf 4. Siswa dibagi dalam bebrapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah itu diberikan LKS model word square untuk berdiskusi dan selanjutnya perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan diselingi tanya jawab untuk mengukur pemahaman siswa. 5. Kelompok lain secara aktif mengikuti presentasi dan menanggapi hasil presentasi. 6. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam forum presentasi. 7. Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya. 8. Guru memberikan post-test kepada siswa. 9. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. 3 Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun aspek- aspek yang diamati meliputi: 1. Perhatian terhadap penjelasan guru. 2. Antusiasme dalam mengerjakan tugas. 3. Kerjasama terhadap siswa lain. 4. Keberanian untuk mempresentasikan didepan kelas. 5. Keberanian untuk menanggapi saat kegiatan presentasi berlangsung. 4 Refleksi Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar mengajar, hasil tes dibahas. Kemudian ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini hasil belajar siswa kelas XI SAINS SMAK Frateran Ndao Ende meningkat.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa istrumen yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan Sanjaya,2009. Pada penelitian ini ada 2 macam instrumen yang digunakan yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. a Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran dalam penelitan ini berupa silabus dan rencana pelakanaan pembelajaran lampiran 3 dan 4 yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada pembelajaran yang menggunakan LKS model pembelajaran word square yang dapat dilihat pada lampiran 5. b Instrumen Pengumpulan Data Penelitian tindakan kelas menggunakan dua teknik yaitu test dan non test. a. Tes Tes digunakan sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Tes tersebut berhubungan dengan fungsinya untuk mengukur tingkat kemajuan dan perkembangan yang dicapai peserta didik setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Pada setiap siklus guru memberikan test untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi sistem saraf. Test yang digunakan untuk penelitian tersebut adalah test awal pre tes dan test akhir post tes.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PNEUMATIK DAN HIDROLIK.

0 3 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIFTIPEJIGSAW PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 33

Pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi.

0 1 209

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe learning together untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta.

0 3 195

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS V SD

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS MIPA C SEMESTER 4 SMAK FRATERAN MAUMERE SKRIPSI

0 0 20

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI SMAK FRATERAN SURABAYA SKRIPSI

0 0 17

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM SARAF KELAS XI SMAN 6 KOTA CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

0 0 8