TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas Trianto, 2010. Sumantri, dkk 1999 menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar. Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar. Menurut Kardi dan Nur dalam Trianto 2011 istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri khusus model pembelajaran adalah: 1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangankannya. 2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran. 3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam pelaksanaannya. 4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan pembelajaran. Pada Akhirnya setiap model pembelajaran memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem syaraf banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan, materi ajar siswa, di samping itu banyak kegiatan pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif produk dan proses dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa Trianto, 2010. Sebagai seorang guru harus bisa memilih model pembelajaran yang sangat tepat bagi peserta didiknya. Sebab dari itu di dalam memilih model untuk pembelajaran, guru harus bisa memperhatikan keadaan maupun kondisi siswasiswi, bahan pelajaran dan serta sumber-sumber pembelajaran yang ada agar di dalam penggunaan model pembelajaran bisa diterapkan secara efektif menunjang keberhasilan belajar terhadap siswasiswi Trianto, 2010. Seorang guru diharapkan mempunyai motivasi-motivasi dan semangat pembaharuan di dalam proses pembelajaran yang telah dijalaninya. Menurut Sardiman 2004 menyatakan, guru yang kompeten ialah guru yang mampu dan bisa mengelola program-program belajar- mengajar. Mengelola di sini mempunyai arti yang luas yang menyangkut bagaimana seseorang guru mampu menguasai keterampilan dasar dalam mengajar, seperti membuka menutup pelajaran, bertanya, memberi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PNEUMATIK DAN HIDROLIK.

0 3 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIFTIPEJIGSAW PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 33

Pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi.

0 1 209

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe learning together untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta.

0 3 195

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS V SD

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS MIPA C SEMESTER 4 SMAK FRATERAN MAUMERE SKRIPSI

0 0 20

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI SMAK FRATERAN SURABAYA SKRIPSI

0 0 17

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM SARAF KELAS XI SMAN 6 KOTA CIREBON - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

0 0 8