D. Pembahasan
1. Keterlaksanaan
Proses Pembelajaran
Menggunakan Program
GeoGebra
Berdasarkan analisis data keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan pada setiap pertemuan, terdapat pertemuan yang
aspek-aspek pembelajarannya terlaksana kurang dari 100. Pada pertemuan pertama, persentase keterlaksanaan proses
pembelajaran adalah 100 sehingga pembelajaran pada pertemuan pertama dapat dikatakan baik. Pada pertemuan kedua, persentase
keterlaksanaan proses
pembelajaran adalah
97 sehingga
pembelajaran pada pertemuan kedua masih dapat dikatakan baik. Namun, menurut observer terdapat aspek yang tidak terlaksana yaitu
mengecek kehadiran siswa pada kegiatan prapembelajaran. Pada pertemuan ketiga, persentase keterlaksanaan proses pembelajaran
adalah 93 sehingga pembelajaran pada pertemuan ketiga masih dapat dikatakan baik. Namun, menurut observer terdapat aspek yang
tidak terlaksana yaitu mengecek kehadiran siswa pada kegiatan prapembelajaran dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
dan rencana kegiatannya pada kegiatan membuka pelajaran. Pada pertemuan keempat, persentase keterlaksanaan proses pembelajaran
adalah 90 sehingga pembelajaran pada pertemuan keempat masih dapat dikatakan baik. Namun, menurut observer terdapat aspek yang
tidak terlaksana yaitu melakukan penilaian akhir sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kompetensi pada kegiatan penilaian proses dan hasil belajar, serta melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa dan
melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung pada kegiatan penutup.
Berdasarkan analisis keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan program
GeoGebra
secara keseluruhan, maka diperoleh persentase yaitu 95. Persentase keterlaksanaan proses
pembelajaran tidak kurang dari 80. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keterlaksanaan proses pembelajaran matematika
dengan menggunakan program
GeoGebra
di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada materi geometri kelas X dapat dikatakan terlaksana
dengan baik. 2.
Penggunaan Program
GeoGebra
Dalam Pembelajaran Matematika
a. Penggunaan program
GeoGebra
terhadap motivasi belajar siswa
Berdasarkan analisis data kuesioner motivasi belajar siswa dengan menggunakan uji selisih dua proporsi, diperoleh nilai z =
1,907 dan telah disimpulkan bahwa proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen lebih tinggi dari proporsi siswa
termotivasi pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dari penggunaan program
GeoGebra
dalam pembelajaran matematika materi geometri lebih tinggi
dibandingkan motivasi dalam pembelajaran matematika materi geometri yang tidak menggunakan program
GeoGebra
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada pembelajaran
matematika di
kelas yang
menggunakan program
GeoGebra
maupun di kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional
,
kehadiran siswa tidak selalu nihil. Namun siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional lebih sering keluar kelas dengan alasan ingin ke toilet. Siswa yang mengikuti pembelajaran
matematika dengan menggunakan program
GeoGebra
lebih mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru khususnya
ketika guru menyampaikan langkah-langkah dalam menggambar bangun ruang menggunakan program tersebut. Namun pada
kenyataannya, terdapat juga beberapa siswa yang tertinggal dalam mengikuti arahan yang telah disampaikan, sehingga
memicu keributan siswa untuk menanyakan langkah-langkah sebelumnya. Oleh karena itu, guru perlu memberikan arahan
tanpa tergesa-tega dan memastikan apakah seluruh siswa telah melakukan arahan yang diberikan. Jika memang terdapat siswa
yang tertinggal, guru perlu mengulangi langkah-langkah yang telah disampaikan. Berbeda dengan situasi pada pembelajaran
konvensional, beberapa siswa tidak mendengarkan arahan dari guru dalam menggambar bangun ruang. Siswa mau mengikuti
arahan dari guru hanya dengan mengikuti apa yang dilihat pada papan tulis karena mereka sibuk berbicara dengan teman
sebangkunya. Beberapa siswa tidak mengikuti arahan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disampaikan karena sibuk dengan telepon genggam miliknya,
sesekali terdapat juga beberapa siswa lain yang tidur. Program
GeoGebra
memberikan kemudahan dalam memperolehnya
sehingga banyak
siswa yang
dapat menggunakannya kapanpun dan di manapun. Siswa sangat
terbantu dengan adanya program
GeoGebra
yang dapat digunakan di rumah, sehingga siswa dapat memanfaatkannya
dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah PR. Banyak siswa yang tidak dapat menggunakan program
GeoGebra
secara maksimal di sekolah karena tidak memiliki
laptop.
Namun di rumah, siswa dapat meng-
instal
program
GeoGebra
di komputer atau
laptop
milik orang tuanya ataupun saudaranya. Karena kebebasan tersebut, siswa sudah terlihat lebih mahir ketika menggunakan
program
GeoGebra
di sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Royati 2010:692 yang mengatakan bahwa program
GeoGebra
memberikan para guru dan siswa alat baru yang gratis, cara baru menggunakan teknologi dengan alat bantu visual untuk
membantu siswa berinteraksi dengan konsep matematika secara individu atau kelompok, di kelas, di rumah, maupun di tempat
yang paling nyaman untuk menggunakan komputer. Alat ini bisa digunakan sebagai pelengkap kegiatan di ruang kelas reguler,
dimana siswa bisa mendapatkan umpan balik secara langsung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari penemuan mereka, dalam kegiatan kelas serta pekerjaan rumah.
Program
GeoGebra
yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran matematika dapat menarik minat siswa
.
Dengan menggunakan program
GeoGebra,
guru juga tidak membuang banyak waktu untuk menggambar objek geometri karena guru
tinggal menekan
toolbar-toolbar
yang tersedia. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, siswa menjadi
generasi yang lebih memilih untuk menggunakan alat-alat teknologi dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, banyak
siswa yang tidak dapat memanfaatkan teknologi dengan positif sehingga tidak dapat lepas darinya, termasuk ketika
pembelajaran masih berlangsung. Banyak siswa yang selalu sibuk dengan telepon genggam
miliknya saat pembelajaran masih berlangsung dan mengabaikan apa yang disampaikan oleh
guru untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Oleh sebab itu, penting
bagi seorang
guru untuk
mampu mengikuti
perkembangan dunia yang begitu pesat, salah satunya adalah memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran matematika.
Banyak fasilitas yang ditawarkan oleh media berbasis teknologi untuk melakukan hal-hal yang sulit dilakukan dengan manual.
Salah satu contohnya adalah program
GeoGebra
yang mampu memutar gambar bangun ruang dimensi tiga sehingga dapat
dipandang dari sisi manapun. Selain itu, dengan menggunakan program
GeoGebra,
guru dapat menunjukkan objek dari jarak dan sudut yang dimaksud dengan mengubah warna serta
ketebalan dari objek tersebut. Keunggulan ini dapat menarik minat siswa untuk menggunakan program
GeoGebra
sehingga sesekali waktu siswa saling memamerkan bangun ruang yang
mereka buat. Program
GeoGebra
ini dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam
memahami konsep geometri.
Gambar 4.4 Tampilan Jarak Antara Titik Dan Bidang pada
GeoGebra
Gambar 4.5 Tampilan Sudut Antara Dua Bidang pada
GeoGebra
Pembelajaran matematika dengan menggunakan program
GeoGebra
lebih dapat membangun keaktifan siswa di kelas dibandingkan
dengan pembelajaran
matematika secara
konvensional. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran matematika yang telah berlangsung, siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan program
GeoGebra
lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan di
kelas yang menggunakan metode konvensional, banyak siswa yang hanya mendengarkan penjelasan saja dan kurang aktif
bertanya ketika mengalami kesulitan. Program
GeoGebra
dapat melatih konsentrasi siswa karena dalam membuat bangun ruang
dimensi tiga dengan program tersebut banyak langkah yang harus dilakukan. Program
GeoGebra
juga mendorong siswa untuk mencoba hal-hal baru dan mencari solusi atas
permasalahan yang dijumpai. b.
Penggunaan program
GeoGebra
terhadap hasil belajar siswa
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data tes hasil belajar siswa kelas eksperimen, terdapat 15 siswa
75 ang mencapai nilai KKM aitu ≥ 75. Selain itu, berdasarkan analisis data tes hasil belajar siswa dengan
menggunakan uji t, diperoleh nilai Sig 2-tailed = 0,259 dan telah disimpulkan bahwa rata-rata nilai tes hasil belajar siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar dari penggunaan program
GeoGebra
dalam pembelajaran matematika materi geometri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dalam pembelajaran
matematika materi geometri yang tidak menggunakan program
GeoGebra
. Program
GeoGebra
dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika untuk memvisualisasikan konsep-
konsep dalam matematika dengan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan pada program tersebut. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suweken, Gede 2013:12 yang mengatakan bahwa
GeoGebra
sangat membantu sebagai media pembelajaran matematika
dengan berbagai
kemampuannya untuk
memvisualisasikan konsep-konsep matematika secara dinamik. Program
GeoGebra
dapat diunduh
dari www.
GeoGebra.org
. Oleh karena itu, siswa dapat dengan
mudah memperoleh program
GeoGebra
secara gratis pada komputer atau
laptop
masing-masing sehingga dapat digunakan kapanpun dan di manapun, tidak hanya di sekolah saja. Siswa
dapat memanfaatkan program
GeoGebra
untuk mempelajari kembali di rumah terkait materi yang telah dipelajari ataupun
materi yang akan dipelajari di sekolah. Siswa juga dapat memanfaatkan program tersebut dalam mengerjakan Pekerjaan
Rumah PR.
Program ini
dapat mendorong
siswa bereksperimen secara bebas untuk mencoba hal-hal baru dan
membantu siswa dalam menemukan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan atau dugaan-dugaan yang timbul dari penggunaan
program
GeoGebra.
Program
GeoGebra
dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri yang lebih teliti dibandingkan dengan menggunakan
pensil, penggaris, atau jangka. Namun pada kenyataannya, menghasilkan lukisan geometri dengan menggunakan program
GeoGebra
tidak selalu lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka. Hal ini disebabkan
banyaknya langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan lukisan-lukisan
geometri. Sebagai
solusinya, dalam
pembelajaran matematika guru dapat meminta siswa untuk menyimpan file beberapa macam bangun ruang yang sering
digunakan antara lain kubus, balok, dan limas seperti berikut ini:
Gambar 4.1 Tampilan Kubus pada
GeoGebra
Gambar 4.2 Tampilan Limas pada
GeoGebra
Gambar 4.3 Tampilan Balok pada
GeoGebra
Namun akibatnya siswa tidak bisa menggunakan program
GeoGebra
sebagai alat hitung jarak dan besar sudut yang sesungguhnya. Jadi, dalam pembelajaran tersebut siswa dituntut
untuk dapat menghitung jarak ataupun besar sudut dengan teliti. Dengan menggunakan program
GeoGebra,
siswa dapat melihat berbagai macam bangun ruang secara umum dari sudut pandang
yang berbeda-beda. Langkah ini dilakukan agar siswa mampu menentukan objek dari jarak dan sudut yang diinginkan, serta
dengan mudah dapat menemukan cara untuk menghitung jarak atau besar sudut tersebut.
Hasil tes
siswa yang
mengikuti pembelajaran
konvensional kurang memuaskan karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep bangun ruang. Siswa
juga kesulitan dalam melihat bangun ruang yang disajikan pada bidang dimensi dua. Hal ini dikarenakan guru mengajar hanya
menggunakan papan tulis sehingga siswa sulit membedakan mana yang merupakan bidang frontal, sudut surut, dan adanya
perbandingan orthogonal. Kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah menentukan jenis dari suatu sudut, misalnya sudut
siku-siku dalam suatu kubus sering dianggap sebagai sudut lancip karena dalam gambar yang disajikan terlihat bahwa sudut
tersebut adalah sudut lancip. Siswa lupa bahwa sudut tersebut adalah sudut surut, bukan sudut yang sesungguhnya. Hal ini
sejalan dengan pendapat Madja Abdussakir, 2009:36-38 yang mengemukakan bahwa hasil tes geometri siswa kurang
memuaskan jika dibandingkan dengan materi matematika lainnya. Kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep
geometri terutama pada konsep bangun ruang. Penyebab rendahnya hasil tes geometri siswa adalah penggunaan alat
peraga yang kurang menarik. Kebanyakan sekolah tidak menyediakan alat peraga yang baik untuk mengajar materi
geometri, sehingga guru mengajar hanya menggunakan papan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tulis saja. Akibatnya, siswa menganggap bangun ruang sebagai bangun datar.
Agar siswa tidak bergantung pada program
GeoGebra
dalam melukis bangun yang diinginkan, siswa harus dibiasakan untuk menggambar bangun yang telah dibuat dalam program
GeoGebra
pada buku tulis masing-masing siswa. Pada awalnya, siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
program
GeoGebra
lebih malas dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ketika diminta untuk
menggambar pada buku tulis. Siswa lebih senang menggambar pada program
GeoGebra
karena siswa tinggal menekan
toolbar- toolbar
yang tersedia. Namun setelah terbiasa, siswa tersebut sudah tidak mengeluh ketika diminta untuk menggambar pada
buku tulis. Siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan program
GeoGebra
dapat menggambar bangun ruang yang bervariasi. Salah satunya adalah siswa yang mampu
menggambar limas dari sisi kiri supaya objek yang diinginkan dapat dilihat dengan jelas. Pada kegiatan diskusi kelompok,
peneliti tidak mewajibkan siswa menggunakan program
GeoGebra
dalam menyelesaikan soal pada LKS yang diberikan. Siswa dapat memanfaatkan program
GeoGebra
untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar seperti
pendapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Program
GeoGebra
sangat membantu guru dan siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku
pada suatu objek geometri. Salah satu contohnya adalah ketika hampir seluruh siswa tidak dapat menunjukkan contoh dua garis
yang bersilangan, guru dapat menggunakan program
GeoGebra
untuk menunjukkan contoh dua garis yang bersilangan disertai dengan definisinya. Guru juga sangat terbantu dengan adanya
toolbar Rotate 3D Graphics View
yang dapat memutar bangun ruang sehingga bangun yang ingin ditunjukkan dapat dipandang
dari sisi manapun.
Gambar 4.6 Tampilan Dua Buah Garis Bersilangan pada
GeoGebra
Beberapa pemanfaatan program
GeoGebra
sangat mendukung efektivitasnya program tersebut dalam pembelajaran matematika
materi geometri terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Royati 2010:691 yang menemukan
dampak positif dari pemanfaatan pembelajaran matematis dengan menggunakan perangkat lunak sehingga meningkatkan
pembelajaran dan pemahaman siswa. Hal ini jelas menunjukkan keefektifan instruksional
GeoGebra
dibandingkan dengan alat konstruksi tradisional. Penelitian ini memberikan alternatif bagi
para guru untuk memanfaatkan perangkat lunak matematika sebagai alat dalam kegiatan instruksional.
3. Efektivitas Penggunaan Program
GeoGebra
Dalam Pembelajaran Matematiika
Pembelajaran dikatakan efektif apabila sekurang-kurangnya 75 dari jumlah siswa telah memperoleh nilai ≥ 75 dalam tes hasil
belajar. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data tes hasil belajar siswa kelas eksperimen, persentase banyaknya siswa
ang memperoleh nilai ≥ 75 adalah 75 Selain itu, pembelajaran dikatakan efektif apabila secara statistik hasil belajar siswa
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana hasil belajar pada tes hasil
belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada tes hasil belajar kelas kontrol. Telah disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada materi geometri dengan menggunakan program
GeoGebra
lebih tinggi daripada hasil belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang tidak
menggunakan program
GeoGebra
. Pembelajaran
juga dikatakan
efektif apabila
dapat mengungkapkan proporsi siswa termotivasi pada kelas eksperimen
lebih tinggi dari proporsi siswa termotivasi pada kelas kontrol. Telah disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2
Yogyakarta pada materi geometri dengan menggunakan program
GeoGebra
lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang tidak menggunakan program
GeoGebra
. Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan
program
GeoGebra
pada pembelajaran
matematika materi geometri efektif terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
E. Keterbatasan Penelitian