68
BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
mengenai permasalahan-permasalahan yang ada serta menyampaikan ide penelitian. Guru tersebut menyampaikan bahwa terdapat
permasalahan hasil belajar siswa pada materi geometri kelas X yaitu kesulitan dalam membayangkan bangun ruang dimensi tiga dan juga
menentukan jarak atau sudut yang dimaksud. Bahkan guru tersebut mengatakan bahwa beliau juga mengalami kesulitan dalam
membayangkan bangun ruang dimensi tiga. Setelah menentukan subjek penelitian yaitu kelas XA sebagai kelas kontrol dan XE sebagai
kelas eksperimen, peneliti melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika di kedua kelas tersebut. Dalam kegiatan
observasi ini, guru mempersilahkan peneliti untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam
penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan validasi awal terhadap seluruh instrumen penelitian dengan uji pakar
expert judgment
oleh dosen pembimbing, dosen pakar, dan guru matematika di SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta. Peneliti melakukan pembelajaran sebanyak satu pertemuan di kelas uji coba yaitu kelas XI IPA 2 untuk
mengingatkan kembali materi yang akan diujiknan. Instrumen penelitian diujikan di kelas uji coba agar instrumen yang digunakan
valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan untuk melihat motivasi belajar siswa adalah kuesioner, sedangkan untuk melihat hasil belajar
siswa digunakan tes hasil belajar. Selain itu, digunakan juga lembar observasi yang dilakukan oleh observer yaitu guru mata pelajaran
matematika untuk melihat keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP.
Hasil dari uji coba kuesioner dan tes hasil belajar tersebut dianalisis sehingga menghasilkan skor pada masing-masing siswa
sesuai dengan pedoman penskoran yang telah ditentukan. Skor-Skor tersebut dihitung validitas butir soalnya dengan menggunakan korelasi
Product Moment
dari
Pearson
, perhitungan validitas tersebut menggunakan bantuan SPSS 16.0. Selain validitas, peneliti juga
menghitung reliabilitas soal dengan menggunakan rumus
Alpha
, perhitungan reliabilitas tersebut juga menggunakan bantuan SPSS
16.0. Adapun hasil uji coba kuesioner dan tes hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
Pada validitas tes hasil belajar, peneliti melakukan validitas isi oleh pakar dan validitas butir soal. Hasil validitas isi
oleh dosen pakar terlampir pada
Lampiran B.1
, sedangkan validitas isi oleh guru matematika terlampir pada
Lampiran B.2.
1 Uji Coba Instrumen
Uji coba tes hasil belajar dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2017 selama 70 menit dimulai pukul 07.05 WIB
sampai pukul 08.15 WIB. Kelas yang dipakai untuk uji coba tes hasil belajar adalah kelas XI yang terdiri dari 27
siswa. Namun, 4 siswa tidak hadir sehingga jumlah siswa yang mengikuti uji coba tes hasil belajar siswa adalah 23
siswa. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 4 soal dan merupakan soal-soal mengenai jarak dan sudut dalam
ruang dimensi tiga. 2
Hasil Uji Coba Instrumen Setelah dilakukan uji coba tes hasil belajar, peneliti
mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan memberi skor sesuai dengan pedoman penskoran tes hasil belajar yang telah
ditentukan. Dari skor yang diperoleh, dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba tes hasil belajar
dapat dilihat pada bagian
Lampiran B.3
. a
Uji Validitas Nilaii
yang diperoleh dari perhitungan uji validitas dibandingkan dengan harga
tabel
product moment
dengan taraf signifikan dan
tabel = 0,413. Jika lebih dari atau sama
dengan 0,413 maka korelasi antara item soal dengan skor total tersebut valid, sebaliknya jika
kurang dari 0,413 maka korelasi antara item soal dengan
skor total tersebut tidak valid. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, terlampir
pada
Lampiran C.1
. Hasil perhitungannya disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar
Butir Soal Keterangan
1a 0,572
Valid 1b
0,623 Valid
1c 0,576
Valid 2a
0,269 Tidak valid
2b 0,738
Valid 2c
0,405 Tidak valid
3a 0,185
Tidak valid 3b
0,813 Valid
3c 0,800
Valid 4
0,545 Valid
Berdasarkan hasil
perhitungan validitas,
terdapat beberapa butir soal yang tidak valid. Oleh sebab itu, peneliti merevisi soal tes hasil belajar agar
dapat diberikan pada siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
b Uji Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, terlampir pada
Lampiran C.2
. Dari perhitungan Koefisien Alpha Cronbach diperoleh nilai
adalah 0,790. Berdasarkan Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas pada
Tabel 3.3
, uji reliabilitas ini berada pada interpretasi tinggi, karena
berada diantara 0,70 dan 0,90
.
b. Validitas Instrumen Kuesioner
Pada validitas kuesioner, peneliti melakukan validitas isi oleh pakar dan validitas butir soal.
1 Uji Coba Instrumen
Uji coba tes hasil belajar dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2017 selama 10 menit dimulai pukul 08.20 WIB
sampai pukul 08.30 WIB. Kelas yang dipakai untuk uji coba kuesioner adalah kelas XI yang terdiri dari 27 siswa.
Namun, 4 siswa tidak hadir sehingga jumlah siswa yang mengikuti uji coba kuesioner adalah 23 siswa. Kuesioner
yang diujikan berisi 25 pernyataan yang berkaitan dengan karakteristik motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran
matematika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Hasil Uji Coba Instrumen
Setelah dilakukan uji coba kuesioner, peneliti mengoreksi lembar kuesioner dan memberi skor sesuai
dengan pedoman penskoran kuesioner yang telah ditentukan. Dari skor yang diperoleh, dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba kuesioner dapat dilihat pada bagian
Lampiran B.4
. a
Uji Validitas Nilai
yang diperoleh dari perhitungan uji validitas dibandingkan dengan harga
tabel
product moment
dengan taraf signifikan dan
tabel = 0,413. Jika lebih dari atau sama
dengan 0,413 maka korelasi antara item soal dengan skor total tersebut valid, sebaliknya jika
kurang dari 0,413 maka korelasi antara item soal dengan
skor total tersebut tidak valid. Hasil perhitungannya disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Motivasi Belajar
Nomor Pernyataan Keterangan
1 0,177
Tidak valid 2
0,557 Valid
3 0,466
Valid 4
0,508 Valid
5 0,442
Valid 6
0,446 Valid
7 0,598
Valid 8
0,500 Valid
9 -0,217
Tidak valid 10
0,468 Valid
11 0,233
Tidak valid 12
0,602 Valid
13 0,721
Valid 14
0,874 Valid
15 0,722
Valid 16
0,303 Tidak valid
17 0,731
Valid 18
0,506 Valid
19 0,728
Valid 20
0,679 Valid
21 0,247
Tidak valid 22
0,498 Valid
23 0,460
Valid 24
0,554 Valid
25 0,504
Valid Hasil perhitungan uji validitas kuesioner dapat
dilihat pada bagian
Lampiran C.3.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas, terdapat beberapa butir
soal yang tidak valid. Oleh sebab itu, peneliti merevisi kuesioner sehingga dapat diujikan ke siswa
pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Uji Reliabilitas
Dari perhitungan Koefisien Alpha Cronbach diperoleh nilai
adalah 0,892. Berdasarkan Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas pada
Tabel 3.3
, uji reliabilitas ini berada pada interpretasi tinggi, karena
berada diantara 0,70 dan 0,90 . Hasil perhitungan uji reliabilitas
kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada
Lampiran C.4
.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan
program
GeoGebra
Pembelajaran matematika materi geometri kelas X dengan menggunakan program
GeoGebra
ini dilakukan di kelas eksperimen kelas XE. Pada pelaksanaan pembelajaran
tersebut, peneliti mempersiapkan kelengkapan instrumen pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
dan Lembar Kerja Siswa LKS. RPP tersebut dirancang untuk dua KD dalam pokok bahasan ruang dimensi tiga sebanyak 4
pertemuan 8×45 menit. Selain itu, peneliti juga memberikan program
GeoGebra
pada salah satu siswa dari kelas eksperimen untuk dibagikan kepada siswa yang lain di kelas tersebut
kemudian di
instal
pada laptopnya. Dalam pembelajaran ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peneliti berperan sebagai pengajar yang memberikan materi pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung,
observer mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan keterlaksanaan proses pembelajaran
yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah perincian kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen:
1 Pertemuan Pertama 2×45 menit
Pembelajaran dalam
pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017 pukul 12.00- 13.30. Pada kegiatan awal, peneliti memeriksa kesiapan
siswa serta kesiapan program
GeoGebra
pada laptop masing-masing siswa yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Tidak seluruh siswa membawa laptop sehingga siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdapat satu laptop dan terdiri dari 2 sampai 3 siswa . Setelah itu, peneliti mengajukan pertanyaan terkait
cara menentukan
jarak dalam
bidang dengan
menggunakan rumus
Phytagoras
. Hampir seluruh siswa tidak bisa menyebutkan rumus
Phytagoras
secara umum dengan benar. Peneliti juga mengajukan pertanyaan terkait
kedudukan titik terhadap garis dan kedudukan titik terhadap bidang yang telah dipelajari sebelumnya bersama
dengan guru mata pelajaran matematika. Hampir seluruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa mampu menjawab dengan benar. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi baru yang akan dipelajari
yaitu menentukan jarak dalam ruang. Pada kegiatan inti, peneliti membagikan Lembar
Kerja Siswa LKS yang akan digunakan selama 4 kali pertemuan. Peneliti memanggil siswa secara acak untuk
menyebutkan contoh jarak antara dua titik dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak
antara orang A di lapangan sekolah dan orang B di kantin sekolah. Hampir seluruh siswa tidak ingat bahwa definisi
dari jarak adalah panjang lintasan terpendek suatu garis lurus yang menghubungkan dua buah titik. Kemudian
peneliti menjelaskan perintah-perintah yang terdapat dalam
GeoGebra
. Peneliti memberikan arahan dalam membuat sebuah kubus, balok, dan limas, lalu siswa
diminta untuk menyimpan
file
bangun-bangun yang telah dibuat agar dapat digunakan dalam pertemuan-pertemuan
berikutnya. Dari definisi jarak antara dua titik, peneliti melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan
jarak antara dua titik dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra
. Peneliti kembali memanggil seorang siswa secara acak untuk menyebutkan contoh jarak titik ke garis
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jarak antara sebuah penghapus dan penggaris yang terletak pada
mejanya. Peneliti
meminta siswa
tersebut menunjukkan jarak yang dimaksud dalam contoh yang ia
buat, kemudian siswa diminta menyebutkan definisi dari jarak titik ke garis. Dari definisi tersebut, peneliti
melibatkan siswa dalam menggambar jarak titik ke garis dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra
dan menemukan cara menentukan jarak yang dimaksud.
Peneliti kembali memanggil seorang siswa secara acak untuk menyebutkan contoh jarak titik ke bidang dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak antara sebuah kursi dan sebuah tembok. Peneliti meminta
siswa tersebut menunjukkan jarak yang dimaksud dalam contoh
yang ia
buat, kemudian
siswa diminta
menyebutkan definisi dari jarak titik ke bidang. Dari definisi tersebut, peneliti melibatkan siswa dalam
menggambar jarak titik ke bidang dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra
dan menemukan cara menentukan jarak yang dimaksud. Siswa dapat mengikuti
arahan dari peneliti dengan baik. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait jarak dalam ruang
pada LKS dengan menggunakan program
GeoGebra
. Pada kegiatan ini, banyak siswa yang justru sibuk mencoba
perintah-perintah yang ada pada program
GeoGebra.
Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan program
GeoGebra
namun tidak ada kelompok yang mau maju dengan sukarela sehingga peneliti menunjuk kelompok
yang akan presentasi. Salah satu siswa menggambar jarak yang dimaksud dalam laptop di meja guru yang
ditayangkan pada layar, sedangkan siswa lain menuliskan jawaban pada papan tulis dan menjelaskan hasil diskusi
kelompoknya. Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum paham untuk bertanya kepada
kelompok yang sedang melakukan presentasi. Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi. Siswa diberikan Pekerjaan Rumah PR yaitu menentukan
jarak dalam ruang yang terdapat pada LKS. Kemudian peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut dalam ruang.
2 Pertemuan kedua
Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Maret 2017 pukul 08.30-09.15,
setelah itu jam istirahat, kemudian pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilanjutkan kembali pukul 09.30-10.15. Pada kegiatan awal, memeriksa kesiapan siswa serta kesiapan program
GeoGebra
pada laptop masing-masing siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran. Bersama dengan siswa,
peneliti membahas PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Beberapa siswa tidak mengerjakan PR
dengan alasan tidak memiliki laptop. Setelah pembahasan PR selesai, peneliti mengajukan pertanyaaan terkait
hubungan antara dua buah garis. Dari pertanyaan- pertanyaan yang diajukan, hampir seluruh siswa tidak
dapat membedakan dua garis berpotongan dan dua garis bersilangan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan
program
GeoGebra
untuk menunjukkan contoh dua garis berpotongan dan dua garis bersilangan. Dari tampilan
bangun ruang dalam program
GeoGebra
, seluruh siswa mampu membedakan dua garis berpotongan dan dua garis
bersilangan. Peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara dua garis.
Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara acak untuk menyebutkan contoh sudut antara dua garis
berpotongan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab sudut antara dua buah kaki meja kemudian
siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara dua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
garis berpotongan. Peneliti melibatkan siswa dalam menggambar serta menemukan cara menentukan besar
sudut antara dua garis berpotongan dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra
pada bangun ruang yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya. Peneliti kembali
memanggil siswa secara acak untuk menyebutkan contoh sudut antara dua garis bersilangan dalam kehidupan
sehari-hari. Setelah itu, siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara dua garis bersilangan. Peneliti
melibatkan siswa dalam menggambar serta menemukan cara menentukan besar sudut antara dua garis bersilangan
dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra
pada bangun ruang yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait sudut antara dua buah garis pada LKS
dengan menggunakan
program
GeoGebra
. Pada
pertemuan kedua ini, beberapa siswa masih penasaran dengan program yang mereka gunakan. Akibatnya
kelompok siswa tersebut justru sibuk untuk membuat berbagai macam bangun ruang. Peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya
dengan program
GeoGebra
dengan pembagian tugas sama seperti pertemuan sebelumnya.
Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum paham untuk bertanya kepada kelompok yang
sedang melakukan presentasi. Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi. Siswa diberikan tugas kelompok yaitu menentukan sudut
antara dua buah garis dengan program
GeoGebra
. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Lalu, peneliti
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara
garis dan bidang dalam ruang. 3
Pertemuan ketiga Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan
pada hari Rabu, 5 April 2017 pukul 12.00-13.30. Pada kegiatan awal, peneliti memeriksa kesiapan siswa serta
kesiapan program
GeoGebra
pada laptop masing-masing siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran. Bersama
dengan siswa, peneliti membahas beberapa soal dalam tugas kelompok yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengajukan pertanyaaan terkait kedudukan antara garis dan bidang. Seluruh siswa
mampu menjawab dengan benar. Peneliti menyampaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara garis dan bidang.
Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara acak untuk menyebutkan contoh sudut antara garis dan
bidang dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab sudut antara bambu yang menancap pada tanah,
kemudian siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara garis dan bidang dalam suatu ruang. Peneliti
melibatkan siswa dalam menggambar serta menemukan cara menentukan besar sudut antara garis dan bidang
dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra
pada bangun ruang yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait sudut antara garis dan bidang pada
LKS dengan menggunakan program
GeoGebra
. Pada pertemuan ketiga, siswa sudah cukup fokus untuk
mengerjakan soal latihan dalam LKS, mereka hanya bermain warna dan ukuran saja supaya gambar yang
mereka buat terlihat menarik. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya dengan
program
GeoGebra
dengan pembagian tugas sama seperti pertemuan sebelumnya.
Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa lain yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belum paham untuk bertanya kepada kelompok yang sedang melakukan presentasi.
Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi.
Siswa diberikan PR yaitu menentukan sudut antara garis dan bidang dengan program
GeoGebra
. Kemudian peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang.
4 Pertemuan keempat
Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 6 April 2017 pukul 08.30-09.15, setelah
itu jam istirahat, kemudian pembelajaran dilanjutkan kembali pukul 09.30-10.15. Pada kegiatan awal, peneliti
memeriksa kesiapan siswa serta kesiapan program
GeoGebra
pada laptop masing-masing siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran. Bersama dengan siswa,
peneliti membahas beberapa soal dalam PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu,
peneliti mengajukan pertanyaaan terkait kedudukan antara dua buah bidang. Seluruh siswa mampu menjawab dengan
benar. Peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara dua buah bidang.
Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara acak untuk menyebutkan contoh sudut antara dua buah
bidang dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab sudut antara layar laptop dengan
keyboard
laptop tersebut, kemudian siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara dua buah bidang dalam suatu
ruang. Peneliti melibatkan siswa dalam menggambar serta menemukan cara menentukan besar sudut antara dua buah
bidang dalam suatu ruang dengan program
GeoGebra
pada bangun ruang yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan
soal latihan terkait sudut dalam ruang pada LKS dengan menggunakan program
GeoGebra
. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya dengan
program
GeoGebra
dengan pembagian tugas sama seperti pertemuan sebelumnya.
Peneliti memberikan kesempatan bagi siswa lain yang belum paham untuk bertanya kepada kelompok yang
sedang melakukan presentasi. Pada kegiatan akhir, peneliti menyampaikan bahwa
pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar dengan materi menentukan jarak dan sudut dalam
ruang dilanjutkan dengan pengisian kuesioner motivasi belajar.
5 Pelaksanaan tes hasil belajar dan pengisian kuesioner
motivasi belajar Setelah melaksanakan pembelajaran matematika
dengan menggunakan program
GeoGebra
selama 4 kali pertemuan 8×45 menit, peneliti mengadakan tes untuk
melihat hasil belajar siswa pada materi geometri kelas X yang telah dipelajari. Tes hasil belajar siswa dilaksanakan
pada hari Rabu, 19 April 2017 dengan alokasi waktu 70 menit untuk 3 soal. Setelah selesai mengerjakan soal tes
hasil belajar, peneliti memberikan kuesioner untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan alokasi waktu 10 menit. b.
Pelaksanaan pembelajaran matematika tanpa menggunakan program
GeoGebra
Pembelajaran matematika materi geometri kelas X tanpa menggunakan program
GeoGebra
ini dilakukan di kelas kontrol kelas XA. Pada pelaksanaan pembelajaran tersebut, peneliti
mempersiapkan kelengkapan instrumen pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa
LKS. RPP tersebut dirancang untuk dua KD dalam pokok bahasan ruang dimensi tiga sebanyak 4 pertemuan 8×45 menit.
Dalam pembelajaran ini peneliti berperan sebagai pengajar yang memberikan materi pembelajaran. Selama proses pembelajaran
berlangsung, observer mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran
dengan mengisi
lembar pengamatan
keterlaksanaan proses pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah perincian kegiatan pembelajaran di kelas
eksperimen: 1
Pertemuan Pertama 2×45 menit Pembelajaran
dalam pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017 pukul 07.00-
08.30. Pada kegiatan awal, peneliti mengajukan
pertanyaan terkait cara menentukan jarak dalam bidang dengan menggunakan rumus
Phytagoras
. Beberapa siswa tidak bisa menyebutkan rumus
Phytagoras
secara umum dengan benar. Peneliti juga mengajukan pertanyaan terkait
kedudukan titik terhadap garis dan kedudukan titik terhadap bidang yang telah dipelajari sebelumnya bersama
dengan guru mata pelajaran matematika. Hampir seluruh siswa mampu menjawab dengan benar.
Pada kegiatan inti, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa LKS yang akan digunakan selama 4 kali
pertemuan. Peneliti memanggil siswa secara acak untuk menyebutkan contoh jarak antara dua titik dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak antara rumah si A dan rumah si B. Hampir seluruh siswa
juga tidak ingat bahwa definisi dari jarak adalah panjang lintasan
terpendek suatu
garis lurus
yang menghubungkan dua buah titik. Dari definisi jarak antara
dua titik, peneliti melibatkan siswa dalam menemukan cara menentukan jarak antara dua titik dalam suatu ruang
dengan menggambar bangun ruang pada papan tulis. Peneliti kembali memanggil seorang siswa secara acak
untuk menyebutkan contoh jarak titik ke garis dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak
antara matanya dan orang yang berdiri di depannya. Peneliti kembali memanggil seorang siswa secara acak
untuk menyebutkan contoh jarak titik ke bidang dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab jarak
antara buah diatas pohon dan tanah. Peneliti meminta siswa tersebut menunjukkan jarak yang dimaksud dalam
contoh yang ia buat kemudian menyebutkan definisi dari jarak titik garis dan titik ke bidang. Dari definisi tersebut,
peneliti melibatkan siswa dalam menggambar jarak dalam suatu ruang dan menemukan cara menentukan jarak yang
dimaksud. Kemudian, siswa diminta untuk berdiskusi mengerjakan soal latihan terkait jarak dalam ruang pada
LKS. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya namun sama
seperti siswa pada kelas eksperimen, tidak ada siswa yang mau maju dengan sukarela sehingga peneliti menunjuk
salah seorang siswa yang akan presentasi. Setelah presentasi, siswa tersebut menunjuk siswa lain untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya pada soal yang lain. Pada kegiatan akhir, siswa diberikan Pekerjaan
Rumah PR yaitu menentukan jarak dalam ruang yang terdapat pada LKS.Kemudian peneliti menyampaikan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut dalam ruang. Setelah itu, peneliti
mengucapkan salam penutup. 2
Pertemuan kedua Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan
pada hari Jumat, 31 Maret 2017 pukul 10.15-11.45. Pada pertemuan kedua banyak siswa yang terlambat masuk
kelas setelah jam istirahat. Pada kegiatan awal, peneliti membahas
PR yang
diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Beberapa siswa tidak mengerjakan PR
dengan macam-macam alasan. Setelah pembahasan PR selesai, peneliti mengajukan pertanyaaan terkait hubungan
antara dua buah garis. Dari pertanyaan-pertanyaan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diajukan, sama seperti siswa pada kelas eksperimen bahwa hampir seluruh siswa tidak dapat membedakan dua garis
berpotongan dan dua garis bersilangan. Oleh karena itu, peneliti menunjukkan contoh dua garis berpotongan dan
dua garis bersilangan dalam ruang kelas tersebut. Berdasarkan contoh serta definisi dari dua garis
berpotongan dan dua garis bersilangan yang diberikan, semua siswa mampu memahami apa yang disampaikan
oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara dua garis.
Pada kegiatan inti, peneliti memanggil siswa secara acak untuk menyebutkan contoh sudut antara dua garis
berpotongan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab sudut antara dua buah pulpen miliknya,
kemudian siswa diminta menyebutkan definisi dari sudut antara dua garis berpotongan. Setelah siswa diminta untuk
mengerjakan soal latihan terkait sudut antara dua buah garis pada LKS, peneliti memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Pada pertemuan kedua ini, terdapat siswa yang berani maju
tanpa ditunjuk. Pada kegiatan akhir, siswa diberikan tugas kelompok
yaitu menentukan sudut antara dua buah garis. Tugas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Lalu, peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara garis dan bidang dalam ruang.
3 Pertemuan ketiga
Pembelajaran dalam pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 5 April 2017 pukul 07.00-08.30. Pada
kegiatan awal, bersama dengan siswa, peneliti membahas beberapa soal dalam tugas kelompok yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengajukan pertanyaaan terkait kedudukan antara garis dan bidang.
Hampir seluruh siswa mampu menjawab dengan benar karena terdapat beberapa siswa yang hanya terdiam.
Peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara garis dan bidang.
Pada kegiatan inti, siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait sudut antara garis dan bidang pada
LKS. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, namun tidak
ada siswa yang mau maju tanpa ditunjuk. Oleh karena itu, peneliti memanggil beberapa siswa yang terlihat kurang
berminat mengikuti
pembelajaran untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Selama
pembelajaran berlangsung, peneliti sering melihat mereka sibuk dengan telepon genggam
masing-masing. Dan ketika mereka maju ke depan dengan terpaksa, banyak
kesalahan yang dilakukan dalam penyelesaian soal. Kesalahan paling banyak adalah membedakan apakah
sudut yang dimaksud adalah sudut surut atau sudut yang sesungguhnya.
Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi.
Siswa diberikan PR yaitu menentukan sudut antara garis dan bidang. Kemudian peneliti menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu menentukan sudut antara dua bidang dalam ruang.
4 Pertemuan keempat
Pembelajaran dalam pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 7 April 2017 pukul 10.15-11.45. Pada
kegiatan awal, bersama dengan siswa, peneliti membahas beberapa soal dalam PR yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya. Setelah itu, peneliti mengajukan pertanyaaan terkait kedudukan antara dua buah bidang. Seluruh siswa
mampu menjawab dengan benar. Peneliti menyampaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi yang akan dipelajari yaitu sudut antara dua buah bidang.
Pada kegiatan inti, peneliti memanggil salah satu siswa yang selalu pasif dalam pembelajaran untuk
menyebutkan contoh sudut antara dua buah bidang dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tersebut menjawab sudut
antara dua buku. Namun siswa tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan dari peneliti terkait definisi dari
sudut antara dua buah bidang. Setelah siswa mengerjakan soal latihan terkait sudut dalam ruang pada LKS, peneliti
memberikan kesempatan
kepada siswa
untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Beberapa siswa
mau maju mempresentasikan hasil pekerjaannya tanpa ditunjuk namun mereka berebut untuk mempresentasikan
soal yang mudah. Pada kegiatan akhir, peneliti bersama dengan siswa
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah terjadi. Kemudian peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar dengan materi menentukan jarak dan sudut dalam ruang dilanjutkan
dengan pengisian kuesioner motivasi belajar. Setelah itu, peneliti mengucapkan salam penutup.
5 Pelaksanaan tes hasil belajar dan pengisian kuesioner
motivasi belajar Setelah melaksanakan pembelajaran matematika
selama 4 kali pertemuan 8×45 menit, peneliti mengadakan tes untuk melihat hasil belajar siswa pada
materi geometri kelas X yang telah dipelajari. Tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada hari Rabu, 19 April 2017
dengan alokasi waktu 70 menit untuk 3 soal. Setelah selesai mengerjakan soal tes hasil belajar, peneliti
memberikan kuesioner untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan alokasi
waktu 10 menit.
B. Hasil Penelitian